Liputan6.com, Jakarta - Lucy Maino diberhentikan dari posisi Miss Papua Nugini (PNG) setelah mengunggah video dirinya yang berjoget twerking di TikTok. Lucy yang menjadi wakil kapten tim football perempuan di negara itu dikritik tajam oleh publik akibat goyangan tersebut.
Menurut warganet, video tersebut tidak mencerminkan Maino pantas dijadikan sebagai panutan. Video itu sudah dihapus oleh Miss Papua Nugini 2019 tersebut, tetapi komite Miss Pasific Island Pageant PNG yang menaunginya tetap membebastugaskannya dari posisi itu.
Advertisement
Baca Juga
"Tujuan utama kami adalah memberdayakan perempuan. Kami adalah platform ajang kecantikan yang unik yang mempromosikan warisan budaya, nilai-nilai tradisi, dan berbagi tentang negeri dan masyarakat kami melalui pariwisata," demikian pernyataan komite tersebut. "MPIP PNG mempromosikan pentingnya kepercayaan diri, harga diri, integritas, dan layanan masyarakat dengan fokus paralel pada pendidikan."
Sang ratu kecantikan itu pun menanggapi keputusan itu dengan mengumumkan kalimat perpisahan setelah menjabat gelar tersebut sejak Agustus 2019. Ia menyampaikannya lewat akun Instagram @lucymaino_misspng19, pada 9 April 2021. Meski berterima kasih atas pengalaman yang diterimanya, ia mengaku sedih dengan perundungan yang dialaminya.
"Sayangnya, nasib yang saya alami baru-baru ini menjadi pengingat sedih seberapa jauh kita melangkah sebagai sebuah negara. Sementara saya mengalami pelecehan publik secara online, ribuan wanita di seluruh negeri dan dunia menjadi sasaran pelecehan fisik dan psikologis setiap hari," tulisnya.
Ia menambahkan, banyak korban memilih diam karena khawatir akan pelecehan dan serangan balik yang lebih tajam. Para perempuan itu, dan juga beberapa lelaki, kata dia, sayangnya tidak memiliki kesempatan istimewa seperti dia.
"Saya memutuskan menggunakan platform ini untuk menyuarakan suara para perempuan dan lelaki yang membutuhkan dukungan kita," imbuh Maino seraya berjanji akan terus mengadvokasi isu tersebut selepas tak lagi menjadi Miss PNG.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Dukungan dari Beragam Pihak
Tak semua orang mendukung pencopotan gelar Maino sebagai Miss Papua New Guinea. Salah satunya datang dari Allan Bird, Gubernur East Sepik dan wakil ketua Koalisi Parlemen Melawan Kekerasan Berbasis Gender.
Dikutip dari The Guardian, Minggu (11/4/2021), ia menuliskan di media sosial, "Masyarakat macam apa yang mengutuk penyiksaan dan pembunuhan wanita namun marah saat seorang wanita muda membuat video dansa?"
Begitu pula dengan seorang mantan Miss PNG yang tak mau disebutkan namanya. Ia menyebut insiden itu menunjukkan bagaimana misogini berakar terlalu dalam di negaranya.
"Aku yakin bila publik figur itu lelaki yang melakukan (video) TikTok, kita semua akan tertawa atau bahkan memujinya," ujar perempuan itu.
Sementara, seorang advokat perempuang yang menolak disebut namanya karena takut menjadi target pelecehan seperti Maino mengatakan, "Komite semestinya bisa menanganinya lebih baik dengan terlebih dulu menguraikan klausul yang dia langgar sebagai Miss PNG...Saya rasa mereka mengkhianatinya dan tidak memberinya kesempatan untuk keluar dan berbicara. Ini bukan jalan keluarnya."
Perwakilan PBB di Papua Nugini juga mengungkapkan kekecewaan mereka lewat pernyataan di akun Facebook. "Kami melihat kehancuran akibat kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak di negeri yang indah ini. Beberapa korban perundungan kehilangan nyawanya.. Ini dimulai dengan memberitahu para perempuan untuk diam. Dimulai dengan memberitahu para perempuan bahwa mereka tidak boleh berjoget seperti itu."
Advertisement