Tren Betis Ramping Ramai Diminati Para Gadis China, Apa Risikonya?

Pemblokiran betis jadi salah satu cara untuk membentuk agar betis ramping. Namun, secara medis dilarang untuk dilakukan.

oleh Komarudin diperbarui 26 Mei 2021, 03:03 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2021, 03:03 WIB
Ilustrasi mengecilkan betis secara alami
Ilustrasi mengecilkan betis secara alami. (Photo by Markus Distelrath on Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Tidak hanya memiliki wajah yang menawan, mempunyai betis ramping juga impian banyak gadis. Tren memiliki betis ramping terjadi di China.

Media China baru-baru ini melaporkan tren kecantikan yang mengejutkan yang diduga membuat gadis-gadis muda memutuskan saraf di kaki mereka yang membuat betis mereka tampak lebih ramping, seperti melansir dari Oddity Central, Selasa (25/5/2021).

Atas nama kecantikan mereka rela bertindakan ekstrem yang justru dinilai membahayakan. Tren baru tersebut dikenal sebagaki calf blocking atau pemblokiran betis.

Pemblokiran betis merupakan tindakan membuang saraf yang kurang penting di kaki mereka yang dipotong secara permanen. Hal itu untuk menghentikan pertumbuhan otot betis mereka secara permanen sehingga betis mereka tampak lebih ramping.

Kepada The Paper, Wakil Direktur Departemen Bedah Sendi dan Kedokteran Olahraga, Rumah Sakit Afiliasi 3 dari Southern Medical University, Dr. Zeng Chun, mengatakan bahwa dia terkejut ketika pertama kali mengetahui bahwa anak perempuan dengan sengaja memotong saraf otot kaki mereka untuk membuat betis mereka terlihat lebih ramping.

"Pasien dengan cedera saraf dan atrofi otot betis mengalami rasa sakit yang terus-menerus, dan sangat ingin menemukan cara untuk pulih. Saya tidak menyangka ada orang sehat yang secara aktif merusak saraf mereka," kata Dr. Zeng. "Tidak ada yang namanya saraf yang kurang penting, dan sekali saraf rusak, kemungkinan besar akan terjadi tidak pernah pulih sepenuhnya," imbuhnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Keluhan Seorang Gadis

Menyebabkan Masalah di Telapak kaki dan Keseimbangan Tubuh
Ilustrasi kaki Credit: pexels.com/Gio

Istilah "calf block" sering muncul di forum internet terkait kecantikan dan grup media sosial, di mana orang bertukar saran dan trik untuk mendapatkan betis yang lebih ramping. Namun, hanya sedikit dari mereka yang menyadari konsekuensi yang menghancurkan dari prosedur pembedahan.

Pada laman Good Doctor Online, sumber informasi kesehatan online yang populer di China, seorang gadis yang menjalani prosedur calf block mengeluh. Dua bulan setelah operasi dia tidak bisa berjalan dengan benar, kaki bagian bawahnya selalu mati rasa dan dia tidak bisa berdiri. Dia khawatir dan takut sehingga bertanya kepada dokter apakah ada cara untuk memperbaikinya.

Tren kecantikan yang mengganggu ini menjadi viral di China, di mana banyak yang menyalahkan blogger kecantikan dan vloggers karena mempromosikan jenis prosedur ini. Sementara para gadis yang menjalani operasi tidak terbukti secara ilmiah  mencapai standar kecantikan.

 


Infografis Fenomena Operasi Plastik

Infografis Fenomena Operasi Plastik
Infografis Fenomena Operasi Plastik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya