Liputan6.com, Jakarta - "Semua cerita perempuan itu penting," begitulah semangat yang ingin dibawa Tukeran Tete, sebuah forum non-profit yang bermaksud melawan stigma payudara. Dalam perpanjangan tangan semangatnya, mereka juga mendorong setiap perempuan untuk bercerita dalam forum yang aman.
"Kami percaya semua cerita perempuan valid. Ini hanya soal takut bercerita karena khawatir dihakimi. Di satu sisi, kami juga paham bahwa your story is not for everyone. Makanya kami ciptakan forum aman untuk bercerita tanpa penghakiman," kata Selphie Bong, founder Tukeran Tete, dalam konferensi pers virtual, Selasa (25/5/2021).
Ia menambahkan bahwa awalnya, gerakan ini diinisiasi bersama beberapa teman dengan membagikan karya seni berbentuk payudara di media sosial. "Tapi, tentu tidak harus selalu (berbentuk)Â tete. Bisa pakai bentuk lain untuk menyampaikan setiap cerita, setiap kesedihan, setiap beban yang ingin dibagikan," imbuhnya.
Advertisement
Baca Juga
Gerakan di media sosial, terutama Instagram, ini kemudian ditranformasi dalam format pameran seni yang bermaksud mengajak lebih banyak perempuan menyuarakan cerita mereka untuk menginspirasi atau mendapat masukan dari perempuan lain. Selphie menggarisbawahi bahwa bentuk karya seni yang dikirimkan tidak terbatas pada satu jenis.
"Bisa lukisan atau gambar. Kalau tidak bisa melukis, bisa dalam bentuk karya seni lain. Bisa dengan tulisan, puisi, macam-macam," katanya, menambahkan bahwa yang penting bukan makhluk hidup seperti tanaman yang butuh perawatan.
Khusus dalam kampanye #TukeranTete Art Exchange 2021, karya seni yang terkumpul nantinya akan dilelang hingga disumbangkan melalui kerja sama pihaknya dengan LovePink, organisasi nirlaba yang fokus pada kegiatan sosialisasi deteksi dini dan pendampingan pasien kanker payudara.
"Dana yang terkumpul dari lelang nantinya akan digunakan untuk memberi kesempatan perempuan pra-sejahtera mendeteksi dini (kanker payudara). Tes ini dilakukan melalui bekerja sama dengan beberapa klinik," ungkap Samantha Barbara, Chairwoman LovePink, di kesempatan yang sama.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ikut Sumbang Karya Seni
Tongkat estafet dalam mematahkan stigma payudara ini turut diambil mal Pasific Place. Monica Cindy, Spoke Person Pacific Place Mall, menjelaskan bahwa dalam Tukeran Tete Art Exchange 2021, pihaknya akan menyediakan ruang untuk memajang karya seni yang telah dikirim pada pihak Tukeran Tete.
"Kami menyediakan tempat di koridor panjang di lantai satu. Nanti karya seni yang sudah terkurasi akan dipajang di sana," tuturnya.
Setiap perempuan boleh mengirimkan cerita masing-masing dalam bentuk karya seni, yang setiap langkah pengirimannya telah tertera di laman resmi Tukeran Tete. "Batas submit karya sampai 15 Agustus," Selphie menambahkan.
Dira Sugandi, selebritas yang mendukung kampanye ini, mengatakan, Tukeran Tete tidak sekadar berbagi karya, tapi juga tentang semangat bahwa perempuan punya kebebasan dalam berbagi cerita mereka.
Sementara, Miss Earth Indonesia 2013, Nita Sofiani, menyambung bahwa gerakan ini menyoroti isu perempuan yang takut bersuara dengan tepat. "Aku pribadi sering buka question box di Instagram untuk membiasakan perempuan bisa saling cerita," tuturnya.
Advertisement