Aturan Aneh Pemilik Flat di Singapura, dari Biaya Pulang Cepat hingga Biaya Menginap Saat Sakit

Warganet menganggap si pemilik flat mengambil kesempatan dalam situasi sulitnya mendapatkan tempat tinggal di Singapura saat ini.

oleh Henry diperbarui 09 Jun 2021, 14:03 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2021, 14:03 WIB
Merlion Park, Singapura.
Merlion Park, Singapura. (dok. Graham-H/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Liputan6.com, Jakarta - Biaya untuk menyewa tempat tinggal di Singapura memang termasuk tinggi. Namun, apa yang baru-baru ini dialami oleh seorang pria saat tinggal di flat atau rumah kecil bertingkat dianggap keterlaluan.  Ia merasa kesal dengan tingkah pemilik flat yang dianggap semena-mena dalam menentukan tarif.

Tak hanya harus membayar uang sewa, ada banyak biaya yang harus dibayar dalam beragam kondisi yang ditetapkan oleh pemilik flat. Dilansir dari Asiaone, Senin, 7 Juni 2021, hal itu diungkapkan pemilik akun Facebook PiJai di media sosial. Pria yang hanya menyebut namanya Ho itu mengaku ada sejumlah uang yang harus dibayarkan olehnya.

"Awalnya saya setuju membayar biaya sewa 400 dolar per bulan, namun sang pemilik menambahkan beberapa persyaratn. Jika saya tinggal di flat selama lebih dari 12 jam dalam sehari, maka saya harus membayar lebih," tulis pria asal Malaysia itu dalam unggahan di Facebook pada 5 Juni 2021.

Masih ada lagi persyaratan aneh lainnya. Kalau si penyewa tidak masuk kerja karena sakit, ia harus menyerahkan surat keterangan sakit dan membayar 10 dolar karena kantornya pasti akan mengganti biaya berobat ke dokter. Selain itu, penyewa juga harus membayar 13 dolar per hari selama ia sakit dan beristirahat di flat.

Bukan itu saja, pria berusia 21 tahun tersebut juga mengunggah foto tulisan peraturan pemilik flat. Aturan aneh lainnya adalah, ia harus membayar lebih kalau kembali atau pulang ke flat di siang hari.

Ho menceritakan pada Shin Min Daily News awal mula ia menginap di tempat tersebut. Usai menjalani masa karantina pada 25 Mei 2021, ia mencari tempat untuk tinggal sebelum mulai masuk kerja pada 6 Juni 2021.

Melalui sepupunya, ia mendapatkan tempat tinggal di flat tersebut dan menyetujui persyaratan yang awalnya ia nilai wajar-wajar saja. Usai membayar biaya deposit dan pindah ke flat tersebut pada 26 Mei, ia baru bertemu dengan pemilik flat yang ternyata menambahkan berbagai persyaratan baru.

Ho yang baru pertama kali menyewa penginapan di Singapura dan butuh alamat selama tinggal di sana, akhirnya menyetujui kontrak untuk tinggal selama enam bulan pertama.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

Harus Membayar Sisa Sewa

Ilustrasi Hotel
Ilustrasi penginapan. (dok. pexels.com/PIxabay)

Untuk menghindari biaya tambahan, Ho harus pergi dari flat sebelum pukul 8 pagi dan pulang sebelum pukul 6 sore setiap harinya. Namun, ia sempat pulang lebih cepat di siang hari untuk membereskan dan mencuci pakaiannya, sehingga harus membayar biaya tambahan.

Setelah lima hari, Ho menyerah dan memutuskan untuk mencari tempat tinggal lain. Pemilik flat ternyata memintanya untuk membayar sewa lima bulan tersisa sesuai dengan perjanjian mereka. Kalau tidak bersedia, ia akan melaporkannya ke polisi.

Unggahan Ho di Facebook membuat banyak warganet heran dan kesal dengan peraturan yang dibuat pemilik flat. Banyak yang menilai sang pemilik mengambil kesempatan karena cukup sulit mencari tempat tinggal di Singapura di masa pandemi.

Sang pemilik flat, seorang wanita berusia 51 tahun, berbicara pada media kalau dia memang sengaja membuat beragam aturan tersebut karena berkaca pada masalah yang dialami dengan para penyewa dalam lima tahun terakhir.

Surat Izin Kerja

Tempat Wisata di Singapura Sepi
Seorang wanita duduk di Marina Bay di Singapura pada 6 Maret 2020. Tempat-tempat wisata utama di Singapura sepi dari turis di tengah epidemi virus corona COVID-19. (Xinhua/Then Chih Wey)

"Banyak yang menyewa flat agar mendapatkan alamat tetap agar memperoleh surat izin kerja. Begitu mereka mendapatkan surat itu, mereka pergi dan itu memunculkan masalah buat saya," terangnya.

Ia juga ingin para penyewa yang umumnya pria tidak berlama-lama di dalam flat karena ia merupakan satu-satunya wanita di tempat tersebut.

Sementara menurut hukum yang berlaku di Singapura, segala biaya yang akan dibebankan pada penyewa sudah harus ditetapkan saat persetujuan kontrak untuk menyewa tempat tinggal. Penyewa juga harus menyetujui aturan yang dibuat pemilik tanpa ada paksaan atau gangguan dari pihak lain.

Terhantam Covid-19, Singapura Masuk Jurang Resesi Ekonomi

Infografis Terhantam Covid-19, Singapura Masuk Jurang Resesi Ekonomi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Terhantam Covid-19, Singapura Masuk Jurang Resesi Ekonomi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya