Sempat Ditutup, Jewel Changi Airport Singapura Sudah Dibuka Kembali

Meski Jewel Changi Airport dibuka, protokol kesehatan tetap diterapkan secara ketat di semua bagian di bandara Singapura tersebut.

oleh Henry diperbarui 16 Jun 2021, 15:02 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2021, 15:02 WIB
Saatnya Menikmati Hutan Hujan dan Taman dalam Bandara di Sini
Bagaimana bila sensasi hutan hujan dan taman bisa dinikmati dalam bandara? Changi Airport Singapura akan segera membuka wahana terbarunya. (Jewel Changi)

Liputan6.com, Jakarta - Changi Airport Group (CAG) di Singapura telah menerapkan langkah-langkah keamanan baru untuk mencegah penyebaran COVID-19. Salah satunya dengan menutup Jewel Changi Airport untuk sementara sejak 17 Mei 2021.

Air mancur raksasa di bandara Singapura itu ditutup, karena Terminal 3 Bandara Changi sempat ditetapkan sebagai klaster COVID-19. Setelah hampir sebulan, Jewel Changi Airport sudah dibuka kembali untuk wisatawan sejak 14 Juni 2021.

Penularan di Terminal 3 terjadi akibat langkah-langkah penanganan COVID-19 yang mulai dilonggarkan pemerintah setempat. Keputusan terbaru ini diambil karena warga Singapura secara bertahap telah kembali bekerja dan menjalani hidup normal.

Dilansir The Straits Times, 14 Juni 2021, meski Jewel Changi Airport dibuka, protokol kesehatan tetap diterapkan secara ketat di semua bagian di Bandara Changi. Pembukaan Jewel Changi merupakan langkah awal Singapura untuk kembali membuka penerbangan internasional yang dilakukan secara bertahap.

Sebelumnya, Singapura sempat menghadapi lonjakan kasus COVID-19. Klaster Airport Changi menjadi penyebab meroketnya penularan virus corona Covid-19.

Kemenkes Singapura melaporkan klaster tersebut menularkan 108 kasus, 43 di antaranya adalah pekerja bandara. Kini, staf yang bekerja di area berisiko tinggi harus memakai alat pelindung diri (APD) setiap saat, kecuali saat mereka sedang makan atau beristirahat.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

Batasi Akses di Bandara

HSBC Rain Vortex di New Jewel Changi Singapura
HSBC Rain Vortex di New Jewel Changi Singapura. (Creative Commons)

Untuk menekan lonjakan kasus di area bandara, pihak pengelola telah memisahkan 14.000 staf ke dalam tiga zona risiko COVID-19. Tindakan ini dilakukan untuk meminimalisasi risiko penularan Covid-19 varian baru yang terjadi di Terminal 3 Bandara Changi.

Dilansir Mothership, area-area tersebut dibuat khusus untuk menandakan sebagai 'zona berisiko tinggi'. Zona ini nantinya dipergunakan untuk melayani penumpang yang datang dari luar negeri.

Penumpang yang masuk dan keluar juga tidak lagi punya kesempatan untuk berbaur. Jadi, penumpang tidak diizinkan untuk berkomunikasi atau berkerumun dengan penumpang lainnya.

Otoritas Singapura juga membatasi akses di bandara. Hanya pemegang tiket dan pekerja penting yang kini boleh berada di bandara tersebut.

Vaksinasi Penuh

Terminal 4 Bandara International Changi di Singapura. (Ilyas/Liputan6.com)
Terminal 4 Bandara International Changi di Singapura. (Ilyas/Liputan6.com)

Pihak CAG juga akan mengerahkan kembali pekerja yang tidak divaksinasi untuk bekerja di zona lain untuk mengurangi risiko infeksi. Mereka juga menargetkan agar lebih dari 90 persen pekerja di Zona 2 dan 3 mendapatkan vaksinasi penuh.

Disamping, tes RT-PCR akan dilakukan setiap tujuh hari, diselingi tes antigen pada hari ketiga. CAG juga merencanakan tes non-invasif harian untuk pekerja Zona 1 yang akan dilakukan di akhir shift mereka sebelum pulang.

Demi lebih mengurangi risiko penularan udara, CAG memasang pemurni udara portabel dengan filter HEPA di seluruh area utama di zona terpisah yang baru, seperti ruang tertutup tempat staf dan penumpang berkumpul.

Terhantam Covid-19, Singapura Masuk Jurang Resesi Ekonomi

Infografis Terhantam Covid-19, Singapura Masuk Jurang Resesi Ekonomi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Terhantam Covid-19, Singapura Masuk Jurang Resesi Ekonomi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya