6 Fakta Menarik Lampung Selatan, Gerbang Utama Pulau Sumatra yang Punya Surga Lumba-Lumba

Lampung Selatan memiliki beragam fakta menarik, seperti surganya lumba-lumba.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jun 2021, 08:32 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2021, 08:32 WIB
Arus Balik di Bakauheni
Antrean panjang kendaraan terjadi di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.

Liputan6.com, Jakarta - Lampung Selatan merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Lampung. Kalianda adalah Ibu kotanya. Kabupaten  ini mempunyai luas wilayah 2.007,01 kilometer persegi.

Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada 2017 kabupaten ini berpenduduk sebanyak 1.269.262 jiwa. Di sebelah selatan wilayah ini yang juga ujung Pulau Sumatra terdapat sebuah pelabuhan yang terkenal.

Pelabuhan itu bernama pelabuhan penyeberangan Bakauheni. Namanya populer karena sering dijadikan tempat transit penduduk dari Pulau Jawa ke Sumatra dan sebaliknya. Penduduk di kabupaten ini banyak datang dari Pulau Jawa.

Banyaknya penduduk yang berasal dari Pulau Jawa kemungkinan karena adanya transmigrasi pada zaman kolonial Belanda dan transmigrasi pada masa pasca kemerdekaan. Selain itu, masih banyak lagi fakta menarik Lampung Selatan. Berikut enam fakta lainnya yang dikutip dari berbagai sumber.

1. Gerbang Utama Pulau Sumatra

Karena lokasinya yang berada di ujung selatan Pulau Sumatra, membuat kabupaten ini menjadi gerbang masuk dan keluar Pulau Sumatra. Pelabuhan penyeberangan Bakauheni menjadi salah satu moda transportasi utama bagi yang ingin masuk dan keluar pulau sumatra.

Pelabuhan ini menghubungkan Pulau Sumatra dengan Pulau Jawa melalui Pelabuhan Merak di Provinsi Banten. Ada banyak kapal feri yang melayani jasa penyeberangan angkutan darat seperti bus-bus penumpang antar kota dan antar provinsi, truk-truk barang, dan mobil pribadi. Durasi perjalanan dengan feri sekitar dua jam. Saat masa mudik tiba kedua pelabuhan ini selalu disesaki pemudik.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2. Menara Siger

Menara Siger
Menara Siger. (Dok. Instagram/menarasiger_lampung/https://www.instagram.com/p/CBTgp8RpqoZ/Jihan Karena Lasena)

Saat menyebrang dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni, anda akan melihat ikon Lampung yaitu Menara Siger. Jika anda telah melihatnya berarti menandakan bahwa anda sudah dekat dengan Pulau Sumatra. Menara ini bentuknya seperti siger atau mahkota pengantin wanita Lampung.

Warna kuning dan merah yang mencolok membuatnya mudah terlihat. Di Menara Siger anda juga akan menemukan tugu nol kilometer Sumatra. Di sana, anda bisa mencari informasi seputar jarak antara daerah-daerah lainnya di Sumatra.

Bangunan ini terdiri dari tujuh lantai yang menyimpan foto-foto dan benda-benda bersejarah provinsi Lampung. Menara ini sering dikunjungi oleh para wisatawan yang ingin berfoto-foto.

3. Oleh-Oleh Khas

Berkunjung ke Lampung rasanya kurang lengkap tanpa membawa pulang oleh-oleh khasnya yaitu keripik pisang. Pisang sendiri merupakan hasil alam yang melimpah di Lampung. Tercatat produksi pisang di Lampung ada di nomor tiga terbesar se-Indonesia setelah Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Karena itu banyak masyarakat di sana mengolah pisang menjadi kripik untuk dijadikan oleh-oleh. Keripik pisangnya pun punya banyak varian rasa seperti coklat, susu, sampai stroberi. Perpaduan rasa manis dan gurih membuatnya laris diburu wisatawan.

4. Punya Surga Lumba-Lumba

Di Lampung ada teluk yang dijuluki "surga lumba-lumba". Teluk itu bernama Teluk Kiluan yang terletak di Desa Kiluan Negeri, Kecamatan Kelumbayan, Lampung Selatan. Anda dapat menyaksikan atraksi sekumpulan lumba-lumba di jernihnya air biru laut yang memukau. Biasanya lumba-lumba dapat terlihat di pagi hari sekitar pukul 06.00 sampai 10.00 WIB.

Untuk dapat menyaksikannya harus menyewa perahu kecil dahulu. Perahu itu akan membawa Anda ke tengah laut di mana para lumba-lumba biasanya berkumpul. Biaya sewa perahunya biasanya Rp300 ribu yang bisa menampung hingga tiga orang penumpang. Anda bisa merasakan sensasi disambut lumba-lumba yang berenang dan melompat di sisi perahu.

5. Krakatau

Anak Gunung Krakatau
Gunung Anak Krakatau. (Dok. Instagram/krakatau_ca_cal/https://www.instagram.com/p/CQV8nmCnPW1/)

Krakatau merupakan kepulauan vulkanik yang masih aktif. Terletak di Lampung Selatan, tepatnya di Selat Sunda. Nama Krakatau juga disematkan pada gunung berapi di sana atau lebih dikenal Gunung Krakatau yang telah sirna setelah letusannya pada 1883. Kawasan ini kini menjadi cagar alam yang memiliki empat pulau kecil yakni Pulau Rakata, Pulau Anak Krakatau, Pulau Sertung, dan Pulau Panjang.

Krakatau dikenal dunia karena letusannya yang dahsyat pada 1883. Awan panas serta tsunami yang diakibatkannya membinasakan sekitar 36.000 jiwa. Suara letusannya terdengar sampai Australia dan Afrika, bahkan getarannya terasa sampai Eropa. Diperkirakan daya ledaknya mencapai 30.000 kali bom atom Hiroshima dan Nagasaki di Jepang.

Letusan Gunung Krakatau tercatat sebagai bencana besar pertama di dunia setelah penemuan telegraf bawah laut. Sekitar 40 tahun setelah meletusnya Gunung Krakatau, muncul gunung api yang dikenal saat ini sebagai Anak Krakatau.

6. Tradisi Ngebuyu

Masyarakat Saibatin di Kabupaten Lampung Selatan punya tradisi Ngebuyu atau dikenal Saweran. Tradisi Ngebuyu masih bertahan sampai saat ini terutama di Kecamatan Rajabasa dan Kecamatan Way Urang Kabupaten Lampung Selatan. Tradisi Ngebuyu adalah syarat yang wajib dilakukan sebelum Aqiqah, Tradisi ini dilaksanakan paling lama antara sembilan sampai 10 hari setelah bayi lahir.

Bahan upacaranya terdiri dari beras kuning, kemiri, uang (logam dan kertas), kertas hias, kayu/bambu, lem, dan permen yang dibentuk menyerupai pohon. Puncak pohon tersebut diberi foto sang anak yang akan Ngabuyu. Sementara, beras kuning, kemiri, dan uang (logam dan receh) diletakkan dalam sebuah baskom.

Orangtua sang bayi nantinya akan menaburkan baskom berisi uang (logam dan kertas), kemiri, dan beras kuning. Lalu, para tetangga dan kerabat akan berebut mengambil uang yang ditaburkan tersebut. Makna tradisi ini bagi orang tua sang bayi yaitu sebagai ungkapan rasa syukur karena telah dikaruniai anak. (Jihan Karina Lasena)

Infografis Tips Libur Panjang Bebas Covid-19

Infografis Tips Libur Panjang Bebas Covid-19
Infografis Tips Libur Panjang Bebas Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya