Kisah Pria Turki Menanam 40 Ribu Pohon Selama 35 Tahun

Pria Turki berusia 90 tahun ini mengaku menanam pohon bukan untuk kepentingan dirinya sendiri.

oleh Komarudin diperbarui 02 Jul 2021, 05:03 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2021, 05:03 WIB
Ilustrasi menanam pohon
Ilustrasi menanam pohon (dok.unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Hallaçlı memang hanya sebuah desa kecil di Provinsi Ankırı, Turki, tapi wilayah itu punya cukup ruang untuk Osman Erol mengejar hasratnya dalam menanam pohon. Menjaga desanya tetap hijau, pria 90 tahun ini telah menanam sekitar 40 ribu pohon dalam 35 tahun.

Meski usianya sudah lanjut, ia masih menyempatkan waktu dan tenaga untuk menanam pohon. Erol mulai menanam bibit di daerah di luar desa dan selama bertahun-tahun meningkatkan jumlah, serta tempat pohon ditanam.

Berawal dari pinus dan poplar, ia memperluas upaya penanamannya dengan pohon buah-buahan, dari plum, hingga pir. Baik di musim dingin atau di hari-hari musim panas yang terik, Erol menanam anakan dan merawat pertumbuhannya.

Upayanya diakui sertifikat penghargaan yang dikeluarkan gubernur distrik Kızılırmak, lokasi desanya berada. "Saya tidak ingat bagaimana saya memutuskan untuk menanamnya, tapi saya memang ingin memiliki pohon di sekitar sini,” kata Erol pada Anadolu Agency (AA) yang dilansir Rabu, 30 Juni 2021.

Beberapa malam, ketika tidak bisa tidur, dia menanam pohon di mana pun dia bisa menemukan tempat kosong. Dia sesekali melompat ke traktornya untuk memeriksa keadaan pohon yang ditanam.

"Tidak masalah jika cuaca buruk. Saya selalu mengunjungi pohon yang saya tanam dan menyiraminya jika mereka membutuhkan dan merawatnya,” katanya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Menanam Biji Almond

Ilustrasi Menanam Pohon
Ilustrasi menanam pohon. (dok. Unsplash.com/Kasturi Laxmi Mohit/@kasturi09)

Erol juga memiliki kebiasaan membawa biji almond di sakunya ke mana pun dia pergi. Jadi, saat menemukan tempat yang bagus untuk menanamnya, itu akan langsung dilakukan. "Saya menanam dan menanam banyak pohon, dari plum hingga pir, dan penduduk desa bebas memakan buahnya," katanya.

Erol bangga bahwa hampir semua tempat di desa memiliki setidaknya satu pohon yang dia tanam, menambahkan bahwa dia tidak melakukannya untuk keuntungannya sendiri. "Sekarang saya menghabiskan sebagian besar waktu saya untuk merawat mereka," katanya.

Tapi, dia tidak mengeluh. "Saya akan terus menanam pohon sampai saya mati. Saya berharap orang-orang akan mendoakan jiwa saya setelah kematian saya setiap kali mereka memakan buah dari pohon yang saya tanam," katanya.

 

Warisan Indah

Ilustrasi pohon
Ilustrasi pohon (Gambar oleh Peter H dari Pixabay)

Metin al Mukhtar dari Hallaçlı, mengatakan Paman Osman, panggilannya untuk Erol, hampir setiap saat membawa sekop untuk pekerjaan penanamannya.

"Dulu kami jarang memiliki pohon di sini. Tempat ini sebagian besar kering dan orang-orang tidak memiliki pohon untuk berteduh. Alhamdulillah, Paman Osman menanam pohon di sekitar desa. Dia membagikan buah-buahannya secara gratis untuk penduduk desa di sini dan kerabat mereka yang berkunjung dari kota lain," katanya.

"Ini adalah warisan indah yang harus dirawat. Dia juga menanamkan kecintaan pada pohon di antara penduduk desa," imbuhnya.

Pada 2019, Turki mendeklarasikan 11 November sebagai Hari Hutan Nasional dalam upaya meningkatkan jumlah hutan di negara ini guna memerangi erosi dan perubahan iklim. Setiap tahun, kampanye penanaman nasional diadakan pada hari itu di bawah moto "Breath for Future" dan jutaan anakan ditanam.

Di tengah ledakan konstruksi dan kekhawatiran atas pemanasan global, Turki telah meningkatkan upaya untuk melestarikan dan lebih memperluas hutannya. Mereka juga melakukan kampanye untuk meningkatkan produksi anakan dan meningkatkan pendapatan dari produk kehutanan, yaitu produksi buah dan madu, untuk penduduk desa. 

infografis hari tani nasional

infografis hari tani nasional
jumlah petani indonesia turun sejak tiga tahun terakhir (liputan6/yasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya