Sarah Salleh, Calon Ratu Brunei Darussalam yang Menikah di Usia 17 Tahun

Liputan6.com, Jakarta - Nama Sarah Salleh dikenal sebagai calon ratu kerajaan Brunei Darussalam. Sarah Salleh adalah istri dari Putra Mahkota Brunei Darussalam, Al-Muhtadee Billah. Sebagai calon ratu, sosok Sarah Salleh sering menjadi sorotan.

Bukan hanya sosok populer di Brunei, Sarah Salleh juga dikenal punya sederet prestasi. Ia dilahirkan pada 9 April 1987 dengan nama Dayangku Sarah di Raja Isteri Pengiran Anak Saleha Hospital. Ia adalah anak ketiga dan termuda di keluarganya.

Putri pasangan Pengiran Salleh Ab-Rahaman dan Rinawaty Abdullah ini memiliki darah Swiss dari ibunya yang dulu bernama Suzanne Aeby. Dilansir dari laman Brunei Resources dan Unofficial Royalty, ayah Sarah juga termasuk keturunan Sultan Brunei. Dengan begitu, keluarga Sarah Salleh masih merupakan kerabat jauh keluarga kerajaan.

Ia menikah dengan Putra Mahkota Al-Muhtadee Billah saat usianya masih 17 tahun, sedangkan suaminya berusia 30 tahun. Mereka menikah pada 9 September 2004 dan disebut sebagai 'Asian Wedding of The Year'.

Pernikahan keduanya digelar di Istana Nurul Iman yang termasuk istana terbesar di dunia. Resepsi pernikahan digelar selama tiga hari dengan mengikuti tradisi Islam.

Pasangan ini sempat menggelar karnaval berkeliling Bandar Seri Begawan menggunakan mobil Rolls-Royce emas. Pernikahan mereka juga dihadiri tamu penting seperti Pangeran Richard yang mewakili Ratu Elizabeth II, Putra Mahkota Naruhito dari Jepang, Yang di Pertuan Agung Malaysia, Pangeran Bandar dan Pangeran Saud al-Faisal dari Arab Saudi, serta kepala negara Indonesia, Singapura, Thailand, Malaysia, dan Filipina. 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

Dari pernikahannya dengan Al-Muhtadee Billah, Sarah Salleh dikaruniai empat orang anak, yaitu dua laki-laki dan dua perempuan. Anak pertamanya, Pangeran Abdul Muntaqim lahir pada 2007. Ketiga anak lainnya adalah Putri Muneerah Madhul Bolkiah yang lahir pada 2011, Pangeran Muhammad Aiman (2015), dan Putri Faathimah Az-Zahraa Raihaanul Bolkiah (2017).

Saat menikah, Sarah Salleh juga masih berstatus sebagai mahasiswi di Paduka Seri Begawan Sultan Science College. Meski sudah menikah, ia tetap menyelesaikan pendidikannya.

Sarah sering dipuji para dosennya semasa kuliah.  Ia juga aktif dalam kegiatan olahraga dan amal. Selain menyukai olahraga basket, Perempuan berusia 34 tahun itu juga pernah ikut ekspedisi otomotif International Four-Wheel Drive bersama kedua orangtuanya. 

Selain Sarah Salleh, ada sosok lain dari kerajaan Brunei Darussalam yang juga cukup populer yaitu Pangeran Abdul Mateen. Sosoknya menarik perhatian saat menghadiri pelantikan Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI 2019-2024 pada 20 Oktober 2019.

Tak hanya dihadiri tokoh Indonesia, sejumlah tamu negara pun ikut mengikuti jalannya pelantikan yang digelar di Gedung MPR Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat. Salah satu yang turut hadir adalah Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei Darussalam. Ia tak datang sendirian. Anak ke-10 Sultan Hassanal Bolkiah, Pangeran Abdul Mateen, ikut menyaksikan pelantikan Jokowi.

Ia tampil rapi dengan setelan jas berwarna abu-abu tua dengan dasi warna senada. Ketampanan pria yang dikenal dengan sebutan Pangeran Mateen sudah lama jadi perbincangan kaum hawa di seluruh dunia. Bahkan, ada yang bilang ia tak kalah ganteng dari Pangeran Harry dari Inggris.

Pria kelahiran 10 Agustus 1991 yang diyakini masih lajang itu, merupakan lulusan dari Royal Military Academy Sandhurst, Inggris pada 2011 dengan pangkat Letnan Dua. Ia juga memiliki gelas Master of Arts dari School of Oriental and African Studies, University of London, pada tahun lalu.

Dari unggahan foto di media sosialnya, ia terlihat senang berolahraga, terbang dengan pesawat pribadi serta memiliki berbagai jenis hewan peliharaan eksotis. Meski demikian, saat sang pangeran diwawancara oleh majalah dari Thailand, mereka menggolongkan pangeran sebagai orang yang rendah hati dan tidak suka memamerkan kekayaan keluarganya.