Video Pramugari Emirates Berdiri di Puncak Gedung Burj Khalifa, Asli atau Rekayasa?

Banyak yang penasaran, apakah proses pengambilan gambar pramugari Emirates di puncak gedung Burj Khalifa itu nyata atau tidak.

oleh Henry diperbarui 12 Sep 2021, 22:04 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2021, 17:01 WIB
Video Pramugari Emirates Berdiri di Puncak Gedung Burj Khalifa, Asli atau Editan?
Video Pramugari Emirates Berdiri di Puncak Gedung Burj Khalifa, Asli atau Editan? (dok.Instagram @emirates/https://www.instagram.com/p/CSMruzLJlNw/Henry)

Liputan6.com, Jakarta - Maskapai Emirates Airlines membuat geger publik setelah video iklan terbarunya dipublikasikan. Dalam video tersebut terlihat seorang wanita berseragam pramugari Emirates berdiri di atas puncak gedung Burj Khalifa di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

Burj Khalifa merupakan gedung pencakar langit tertinggi di dunia yang menjulang 828 meter atau 2.717 kaki. Menariknya, pramugari tersebut terlihat santai dan terkesan tidak takut sama sekali.

Wanita itu memegang papan bertuliskan:  "Moving the UAE to the UK amber list has made us feel on top of the world. Fly Emirates, fly better' (perubahan status UEA ke daftar kuning Inggris membuat kami merasa berada di puncak dunia. Terbang dengan Emirates, terbang lebih baik)." Dilansir Simple Flying, 8 Agustus 2021, video berdurasi 33 detik itu sebagai bentuk perayaan Uni Emirat Arab yang dipindahkan dari daftar merah ke daftar kuning di Inggris.

Dengan perubahan status tersebut, warga Inggris kini bisa berlibur ke Dubai tanpa harus dikarantina selama 10 hari. UEA ditempatkan dalam daftar merah pada akhir Januari 2021.

Penurunan infeksi dan tingkat vaksinasi yang tinggi membuat status mereka berubah menjadi kuning pada Minggu, 8 Agustus 2021. Namun, yang menarik perhatian sejumlah warganet, mereka penasaran apakah proses pengambilan gambar itu nyata?

Banyak yang mengira bahwa video tersebut merupakan hasil rekayasa Computer Generated Imagery (CGI). Video promosi itu ternyata merupakan video asli tanpa bantuan CGI atau green screen. 

Wanita itu benar-benar berdiri di puncak Burj Khalifa, tapi dia bukan seorang pramugari. Wanita pemberani itu adalah Nicole Smith-Ludvik, seorang skydiver profesional. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Helikopter dan Drone

Video Pramugari Emirates Berdiri di Puncak Gedung Burj Khalifa, Asli atau Editan?
Video Pramugari Emirates Berdiri di Puncak Gedung Burj Khalifa, Asli atau Editan? (dok.Instagram @emirates/https://www.instagram.com/p/CSMruzLJlNw/Henry)

Dengan kemampuannya, Ludvik berdiri di atas puncak Burj Khalifa tanpa mengenakan tali pengaman atau mengenakan parasut. Untuk mencapai puncak Burj Khalifa, Ludvik menggunakan akses tangga darurat yang digunakan staf pemeliharaan.

Namun, untuk mencapai ke bawah, Ludvik dilaporkan diturunkan dengan helikopter. Video itu direkam menggunakan helikopter dan drone. Emirates menyewa Choppershoot, perusahaan pembuatan helikopter dan drone yang berbasis di UEA.

"Menjadi bagian dari proyek khusus – bukan hanya karena fakta bahwa kami dipercaya untuk membantu mewujudkan ini, tetapi juga apa artinya bagi begitu banyak keluarga yang telah terpisah dari keluarga mereka, antara sini di Dubai dan Inggris. Pastinya proyek yang akan kami ingat selamanya," terang juru bicara Emirates.

Emirates akan memulai kembali penerbangan ke Bandara Internasional Glasgow di Inggris Raya, mulai 11 Agustus 2021 mendatang. Rencananya penerbangan tersebut akan berlangsung sampai 30 Oktober 2021.

Inovasi Maskapai Penerbangan

Pesawat Parkir
Pesawat Emirates di-grounded di Bandara Internasional Dubai setelah Emirates menangguhkan semua penerbangan di tengah pandemi Virus Corona COVID-19, pada 24 Maret 2020. (Karim Sahib/AFP)

Dunia penerbangan termasuk yang sangat terdampak pandemi Covid-19. Situasi ini memunculkan beragam inovasi dalam dunia penerbangan, salah satunya dihadirkan oleh Emirates.

Dilansir dari laman Travel and Leisure, Emirates kini menawarkan penumpang kelas ekonomi untuk memesan kursi kosong yang berdekatan. Langkah ini dilakukan untuk menjaga jarak sosial tambahan atau hanya ruang kaki selama pandemi.

Semua penumpang dengan pemesanan kelas ekonomi yang dikonfirmasi akan dapat membeli hingga tiga kursi bersebelahan yang kosong, sebelum menaiki penerbangan mereka. Kursi tidak tersedia untuk dipesan sebelumnya dan hanya akan tersedia di konter check-in bandara sebelum keberangkatan penerbangan.

Setiap kursi akan dikenai biaya mulai dari 55 dolar AS sampai 165 dolar AS atau setara Rp787 ribu hingga Rp2,3 juta. Harga tersebut ditambah pajak yang berlaku, tergantung pada penerbangan. Ketersediaannya akan bervariasi, tergantung pada seberapa penuh penerbangan tersebut.

Cara Hindari Covid-19 Saat Bepergian dengan Pesawat

Infografis 6 Cara Hindari Covid-19 Saat Bepergian dengan Pesawat. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 6 Cara Hindari Covid-19 Saat Bepergian dengan Pesawat. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya