Liputan6.com, Jakarta - Cuti termasuk salah satu hak yang dimiliki setiap orang saat bekerja. Meski begitu, tidak sedikit pula yang masih kesulitan saat ingin mengambil cuti.
Terkadang meski mendapat izin, tidak dibolehkan dalam waktu lama. Namun lain cerita dengan cerita wanita warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Finlandia berikut ini.
Bukan hanya mudah mendapat izin cuti, ia malah ‘didesak’ cuti hingga sebulan. Lewat unggahan di akun TikTok @marselahusen, wanita bernama Marcy ini membagikan culture shock selama bekerja di Finlandia.
Advertisement
Baca Juga
Di sana, wanita ini menceritakan dirinya hendak mengambil cuti musim panas. Ia pun ditanya oleh bagian HRD soal kapan dirinya hendak cuti. "Iya aku mau ambil cuti 2 minggu di bulan Agustus," ucapnya dalam ungahan pada 13 Agustus 2011.
Meski begitu, bagian HRD bertanya apakah cuti dua minggu sudah cukup. Bukan itu saja, mereka menyarankan agar wanita ini cuti paling tidak empat minggu atau sekitar sebulan.
"Iya aku simpen jatah cuti untuk nanti," jawab Marcy sambil menjelaskan alasannya. Meski begitu, pihak perusahaan tetap menganjurkan agar karyawan mengambil cuti hingga empat minggu. Marcy bahkan, wanita ini ditanya apakah dia yakin hanya mau cuti dua minggu.
"Kalau begitu 4 minggu deh," jawab wanita ini akhirnya. Pengalaman itu pun sempat membuatnya kaget karena sangat berbeda dengan Indonesia. Berbeda dengan Finlandia, mengambil cuti di Indonesia memang tergolong sulit.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tergolong Sulit
Berbeda dengan Finlandia, mengambil cuti di Indonesia memang tergolong sulit. "Sebulan? Di Indonesia bisa cuti full dua minggu udah keajaiban," tambah wanita yang suka traveling ke luar negeri ini.
Unggahan akun @marselahusen itu sendiri berhasil menarik perhatian warganet. Tidak sedikit yang turut kaget hingga iri dengan kebijakan perusahaan di Finlandia.
"Kalau di Indo cuti pun masih diganggu kerjaan ya kak," komentar seorang warganet. "Makanya orang2nya lebih efektif gak si kerja disana? Istirahat cukup, kerja cukup, fasilitas cukup jadi kerja senang," timpal warganet lainnya
Marcy juga mengungkapkan kebiasaan lainnya di Finlandia yaitu memanggil nama orang yang lebh tua atau senior di kantor bahkan seorang profesor di kampus, cukup dengan nama. Menurut Marcy, orang Finlandia tak mau dipanggil dengan sebutan bapak, ibu atau nama jabatannya tapi cukup dengan nama saja.
Advertisement
Negara Paling Bahagia
Finlandia sendiri kembali terpilih sebagai negara paling bahagia di dunia di tahun 2021 menurut World Happiness Report. Negara di Eropa ini kembali berada di urutan pertama setelah berturut-turut dinobatkan menjadi negara paling bahagia sejak 2018.
World Happiness Report adalah survei tahunan yang dibuat tahun 2012, oleh Jaringan Solusi Pembangunan Berkelanjutan PBB. Menurut laporan Forbes, 21 Juli 2021, ahli statistik biasanya menggunakan data dari Gallup World Poll untuk dijadikan sebagai dasar peringkat pada survei tersebut.
Dikutip dari kanal Citizen6 Liputan6.com, satu hal yang membuat Finlandia menjadi tempat terbaik untuk ditinggali adalah cara hidup masyarakatnya yang santai dan bebas. Jika dibandingkan dengan negara barat lainnya, masyarakat di Finlandia sangat berdamai dengan dirinya sendiri. Budaya di negara tersebut juga sangat hangat dan fokus pada kerja sama.
Masyarakat di Finlandia juga sangat menghargai waktu. Hal ini membuat jam kerja sangat diatur agar tidak berlebihan dan bisa menikmati waktu luang dan akhir pekan. Kegiatan lembur di Finlandia sebisa mungkin harus dihindari karena itu dianggap sebagai kerja yang berlebihan.
Filandia juga dinilai konsisten mempertahankan sistem pendidikan terbaik di dunia. Ini karena mereka memberikan penghormatan yang besar kepada guru. Biaya pendidikan di negara ini juga dibiayai oleh negara.
Libur Nasional dan Cuti Bersama 2021
Advertisement