Apa Arti Diet Plant Based?

Diet plant-based ternyata berbeda dengan diet vegan meski sama-sama fokus pada sumber nabati

oleh Henry diperbarui 03 Sep 2021, 07:02 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2021, 07:02 WIB
Ilustrasi diet Okinawa
Ilustrasi diet Okinawa (dok.unsplash/Dan Gold)

Liputan6.com, Jakarta - Menjalani hidup sehat dan memiliki bobot tubuh yang seimbang memang tidak mudah. Tak heran jika banyak orang berpikir bahwa melakukan pola hidup sehat merupakan hal yang berat, misalnya dengan menjalani diet.

Salah satu jenis diet yang belakangan semakin populer dan disukai adalah diet plant based atau diet nabati. Dilansir dari Times of India, Rabu, 1 September 2021, diet plant based adalah pola makan yang hanya mengonsumsi sebagian besar makanan berasal dari sayuran.

Sesuai namanya, plant based, adalah jenis diet yang menerapkan pola makan makanan berbasis nabati. Jenis diet ini sering disamakan jenis diet vegan.

Hal tersebut tidak sepenuhnya salah. Tapi jika dilihat dari sejarahnya, kedua jenis diet ini berlatar belakang berbeda.

Diet vegan dilatarbelakangi oleh kampanye perlindungan hewan. Itu karena banyak peternakan hewan yang mengeksploitasi hewan-hewan tersebut untuk menghasilkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan pasar.

Sedangkan, diet plant based didasari oleh keilmuan gizi demi kepentingan kesehatan.  Bahkan, menurut sebagian orang yang menjalani diet ini tidak menutup kemungkinan bahwa mereka akan mengonsumsi makanan hewani dengan jumlah yang secukupnya.

Berbanding terbalik dengan makanan olahan dan makanan hewani, makanan dari tanaman justru memberikan banyak manfaat hebat untuk tubuh. Makanan dari tanaman lebih tinggi serat, vitamin, mineral, antioksidan, dan fitonutrien yang diperlukan oleh tubuh.

Makanan dari tanaman jika dikonsumsi dalam jumlah dan jenis yang cukup juga akan memberi manfaat yang sama dengan makanan olahan atau hewani, tapi lebih sehat. Contohnya, protein nabati dari kacang-kacangan, gula alami dari buah dan lemak nabati yang tinggi antioksidan.

Dilansir dari Healthline, pada 1980-an, Dr. T. Colin Campbell memperkenalkan istilah diet nabati kepada dunia ilmu gizi untuk mendefinisikan pola makan nabati rendah lemak, tinggi serat, yang berfokus pada kesehatan dan bukan etika.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Mulai dengan Perlahan

plant-based
Ilustrasi plant-based | pexels.com/@fuzzy-rescue-1957579

Banyak orang menggunakan istilah diet nabati untuk menunjukkan bahwa mereka makan makanan yang seluruhnya atau sebagian besar terdiri dari makanan nabati. Namun, beberapa orang mungkin menyebut diri mereka menjalani diet nabati dan masih mengonsumsi produk hewani tertentu.

Sementara, menurut dr Dion Haryadi, Certified Sports Nutritionist (ahli gizi bersertifikat), plant-based food ramai diperbincangkan karena bermanfaat untuk kesehatan dan dampak positif bagi lingkungan. Hal ini didukung oleh banyaknya data penelitian akan diet plant-based.

Dion menambahkan, manfaat diet tersebut bagi kesehatan tubuh telah terjamin oleh sebuah penelitian sehingga sangat aman untuk dijalani secara rutin. Tentunya Anda harus tetap berolahraga dan istirahat yang cukup untuk bisa menjaga kesehatan serta daya tahan tubuh.

Jika ingin mulai menjalani diet plant based, mulailah perlahan-lahan. Jangan langsung mengganti semua sumber pangan hewani dan berhenti mengonsumsinya.

"Tidak usah langsung. Mulailah sedikit-sedikit. Mulai berani coba (plant based diet). Jangan terlalu terburu-buru. Mulai aja dulu dari hal kecil atau mulai dari satu meal dulu. Lalu, mulai tambah sayuran," terangnya.

Pertimbangkan cara mengolah sayuran agar rasanya tetap enak ketika disantap dan tidak hambar. Anda bisa mencari berbagai resep di internet untuk dapat berkreasi mengolah bahan pangan nabati.

Jangan lupa kombinasikan sumber bahan pangan nabati yang digunakan agar nutrisi tubuh tetap terpenuhi.  "Jangan makan makanan yang itu-itu saja. Harus dikombinasikan. Semakin berwarna dan beragam jenis bahan pangannya akan semakin baik," jelas Dion.

Pola Makan Plant Based

[Bintang] Serba-serbi Diet Keto yang Lagi Jadi Tren di 2018
Ilustrasi diet. (Foto: Pexels.com)

Hal senada juga diungkapkan Sarrah Mita, seorang Nutrition & Plant-based Coach di Jakarta. Menurut Sarrah, diperlukan kesabaran dalam memahami nutrisi, cara mengolah makanan agar tidak bosan dalam menjalani diet plant-based.

"Kalau tujuannya untuk sehat, tentu harus memahami zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh seperti zat gizi makro dan zat gizi mikro," terangnya, seperti dikutip dari kanal Health Liputan6.com.

Zat gizi makro adalah karbohidrat, lemak, dan protein. Dalam pola makan plant based ketiga komponen ini bisa didapat dari sumber nabati, yaitu karbohidrat dari umbi-umbian, nasi coklat, quinoa, barley. Lemak sehat dari alpukat, kacang-kacangan (almond, walnut, pecans), minyak zaitun.

Protein dari kacang merah, kacang hijau, lentil, chia seeds, pumpkin seeds, sunflower seeds, chickpeas, edamame, dan lain-lain. Zat gizi mikro adalah vitamin, mineral, dan antioksidan.

Dalam pola makan plant based, ketiga komponen ini bisa didapat dari sumber nabati, yaitu vitamin dari sayur, buah-buahan, dan umbi-umbian. Mineral dari sayur hijau, biji-bijian, dan kacang-kacangan, sedangkan antioksidan didapat dari rempah-rempah.

5 Alasan Diet Tidak Berjalan Lancar

Infografis 5 Alasan Diet Tidak Berjalan Lancar
Infografis 5 Alasan Diet Tidak Berjalan Lancar. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya