Liputan6.com, Yogyakarta Mengulas makanan Indonesia, rasanya tak bisa lepas dari yang namanya sambal dan cabai. Ibarat kata, apapun makanannya, gak afdol kalau gak ada sambal. Uniknya, setiap daerah di Indonesia punya sambal khas masing-masing, variasinya bahkan terus bertambah.
Nggak melulu cabai yang diulek dan dipadukan dengan bumbu-bumbu dapur, tapi cabai tersebut langsung diolah dengan macam-macam bahan makanan. Sehingga menjadi sambal cumi, sambal udang, sambal teri, sambal peda, sambal pete, you name it!
Dari sambal-sambal tersebut, nggak sedikit juga pelaku UMKM yang memanfaatkannya sebagai sumber penghasilan. Seperti pemilik brand sambal Gadis Teri, A Dyah Ayu S. Dia mulai berjualan sambal setelah pekerjaan sebelumnya terimbas pandemi COVID-19 awal tahun 2020.
Advertisement
"Awal pandemi dulu, pekerjaan saya terkena imbas, jadi ada beberapa deals yang musti delay, bahkan batal. Jadi betul-betul nyaris tidak ada kegiatan sama sekali, baik secara pekerjaan atau sebagai seorang ibu karena sudah nggak lagi antar jemput anak sekolah," kata Ayu yang dulu bekerja di bidang event organizer.
Berawal dari Makanan Favorit Suami
Singkat cerita, untuk mengisi waktu yang lebih banyak senggang dia mulai mencari kesibukan. Tercetuslah ide untuk membuat usaha rumahan. Ayu menggali ide dan mendapatkan produk food and beverage yang tepat yakni sambal.
"Setelah diskusi dengan suami, kebetulan malam sebelumnya kami makan di rumah dan saya bikin sambal teri. Sambal teri itu kesukaan suami saya. Jadi saya coba jualan sambal teri aja," tambahnya yang juga seorang ibu rumah tangga.
Selain kesukaan suami, teri juga merupakan ikan kesukaan putrinya. Ini mengapa brand sambalnya pun diberi nama Gadis Teri, karena terinspirasi dari putrinya. Sambal teri juga dipilihnya dengan pertimbangan modal yang dibutuhkan tak terlalu banyak. Berbekal skill desain dan cetak digital semasa bekerja di EO, dia mulai merealisasikan ide-idenya.Â
"Awal-awal saya cuma coba iseng tawarkan lewat Facebook, teman-teman sendiri yang coba beli. Pelan-pelan saya improve dari cara masak, ingredients, packaging, dan lain sebagainya. Saya cuma mikir, udah jalan aja dulu," lanjutnya.
Bikin Packaging Ramah Lingkungan
Selama menjalankan Gadis Teri, banyak hal dicoba agar usaha terus berkembang. Seperti membuat kemasan agar bisa dipakai jadi oleh-oleh hingga membuat packaging untuk hampers. Sehingga tak melulu untuk konsumsi keluarga sendiri, namun juga cocok dipakai buah tangan.
Kemasannya pun diusahakan agar tetap ramah lingkungan. Seperti konsep awal Gadis Teri, yang tidak menggunakan kemasan plastik melainkan botol kaca. Sehingga konsumen diharapkan bisa menggunakan bekas botol sambal itu untuk hal lain yang bermanfaat. Namun upaya ini ternyata tak semudah yang dibayangkan. Untuk mendapatkan botol kaca sulit. Di sisi lain, pesanan terus mengalir.Â
"Kemasan botol kaca ini sulit banget didapat, bahkan sempat supplier juga kosong, jadi kelabakan juga. Dari situ lalu kami ada kemasan pouch. Tetap kami upayakan kemasan pouch yang ramah lingkungan, sehingga sampai sekarang ada dua kemasan Gadis Teri, pouch dan botol kaca," ceritanya.
Menurut Ayu, kemasan pouch lebih populer karena easy to handle. Sedangkan kemasan botol kaca dianggap kurang praktis bagi beberapa konsumen. Selain itu, kekhawatiran akan botol yang pecah saat pengiriman juga mempengaruhi.Â
"Banyak customer yang bilang kalau beli botol terus malah bingung botolnya mau dikemanain. Dulu tujuan utamanya supaya ramah lingkungan dan bisa dipakai lagi kalo sambalnya udah abis, untuk tempat bumbu dapur, aksesoris atau jewelery. Tapi mungkin bagi beberapa orang lain, itu jadi nggak praktis," katanya.
Setelah sukses dengan sambal terinya, Ayu mulai berkreasi menggunakan cumi. Alhasil, ada sambal teri juga ada sambal cumi. Lalu mana yang lebih enak? Ini bisa enak semuanya, tergantung dengan seleramu.
Enak Walau Hanya Pakai Nasi Putih Saja
Namun yang jadi best seller adalah sambal teri, baik sambal teri jengki atau teri nasi. Teri yang dipakai pun tanpa kepala, sehingga konsumen nggak repot lagi memilah-milah saat makan.
"Kalau ditanya rekomendasi saya, saya cenderung suka merekomendasikan sambal cumi. Kami punya 2 macam sambal cumi, cumi segar dan cumi setengah kering pakai cumi telor. Cuminya disajikan utuh-utuh ya di setiap kemasan, jadi bukan potongan-potongan. Jadi kalo orang Jawa bilang, ngelawuhi," katanya.
Varian sambal Gadis Teri juga kini ada yang baru, yakn sambal brambang goreng alias sambragor. Rasanya unik, karena ada tekstur crunchy dari bawang merah yang digoreng hingga dapat hasil yang krispi.
"Kalau sambragor bisa dipakai sebagai topping di atas nasi putih hangat, bubur, mie instan, dan lain-lain. Teksturnya mirip bawang goreng, tapi ada pedas-pedasnya dan tetap ada cita rasa bawang yang cenderung ada rasa pahitnya," jelas Ayu.
Sambal-sambal yang enak buat teman makan walau hanya dengan nasi putih saja itu bisa dibeli lewat ManisdanSedap.com. Walaupun berada di Yogyakarta, sambal Gadis Teri bisa dikirim ke mana saja. Ayu bahkan pernah melayani customer dari Makassar, Palangkaraya dan Riau, bahkan Jerman.Â
"Waktu itu ada temannya suami yang di Jerman, dibawa sama dia ke Jerman. Teman saya study di London, dibawa juga ke sana katanya untuk tombo kangen. Namun untuk pengiriman langsung ke luar negeri memang belum bisa, baru bisa melayani dalam negeri selama terjangkau oleh ekspedisi," katanya.
ManisdanSedap.com sendiri memang menjadi tempat untuk memajang produ-produk para pelaku UMKM bidang kuliner, sehingga mempermudah bertemu dengan konsumen seperti kamu. Ayo PO sambal Gadisteri!Yuk PO Sekarang di ManisdanSedap!
(*)