Desa Wisata Tinalah Optimalkan Wisata Alam dan Budaya

Desa Wisata Tinalah, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta mengoptimalkan potensi wisata dan budaya upaya bangkit di tengah pandemi.

oleh Putu Elmira diperbarui 12 Okt 2021, 10:55 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2021, 10:47 WIB
Desa Wisata Tinalah, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta
Desa Wisata Tinalah, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. (dok. Kemenparekraf)

Liputan6.com, Jakarta - Desa Wisata Tinalah, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi salah satu desa yang masuk 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021. Sebelumnya, ada sebanyak 1.831 desa wisata yang telah mendaftar di seluruh Indonesia.

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno turut mendorong Desa Wisata Tinalah untuk mengoptimalkan potensi wisata alam dan budaya. Langkah ini tidak lain sebagai upaya bangkit dari pandemi Covid-19.

"Pentingnya manajemen desa wisata untuk mengenali potensi desa dan mengoptimalkan potensi tersebut, sehingga dapat menyejahterakan masyarakat serta membuka lapangan kerja seluas-luasnya. Terlebih di tengah pandemi, hal itu sebagai salah satu upaya bangkit di saat sulit," kata Menparekraf.

Desa wisata ini terletak di kawasan Sungai Tinalah dan Pegunungan Menoreh. Desa Wisata Tinalah memiliki konsep penyatuan alam dan nilai-nilai budaya dengan slogan "Pesona Alam dan Budaya".

Nama Desa Wisata Tinalah diambil dari nama Sungai Tinalah. Uniknya, Desa Wisata Tinalah berada di area bukit paling bawah dan akses menuju lokasi masuk ke bumi perkemahan terbilang mudah dijangkau dan hanya satu pintu.

Pengunjung yang datang bisa langsung menuju ke sekretariat Desa Wisata Tinalah. Pengelola wisata juga menerapkan protokol kesehatan (prokes) berbasis Cleanliness (kebersihan), Health (kesehatan), Safety (keamanan), dan Environment Sustainability (keberlanjutan lingkungan) atau CHSE.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Potensi Desa Wisata Tinalah

Desa Wisata Tinalah, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta
Desa Wisata Tinalah, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. (dok. Kemenparekraf)

Potensi desa yang berjarak 25 kilometer dari Kota Yogyakarta itu tercatat memiliki potensi alam yang kaya. Desa ini jadi rumah bagi Goa Sriti, salah satu wisata sejarah yang dulunya pernah menjadi tempat persembunyian Pangeran Diponegoro.

Ada pula Puncak Kleco, salah satu titik pengembangan dari Desa Wisata Tinalah. Di destinasi ini, wisatawan dapat menikmati matahari terbit di atas Perbukitan Menoreh.

Desa Wisata Tinalah juga menyediakan paket wisata camping outdoor. Area camping ground yang terdapat di Desa Wisata Tinalah terdiri dari kavling untuk camping dan lapangan camping ground dikelilingi oleh Pegunungan Menoreh, berada di pinggiran persawahan yang  yang biasa digunakan untuk susur sungai.

Untuk suvenir, Desa Tinalah juga memiliki beberapa produk ekonomi kreatif kuliner yang cocok dijadikan buah tangan bagi wisatawan mulai dari wingko tinalah, keripik debog pisang, keripik pegagan, kopi, dan cokelat. Untuk kriya terdapat kerajinan piring anyaman lidi, topi anyaman daun kelapa yang merupakan hasil karya masyarakat setempat.

ADWI 2021

Desa Wisata Tinalah, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta
Desa Wisata Tinalah, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. (dok. Kemenparekraf)

Anugerah Desa Wisata Indonesia adalah ajang penghargaan kepada desa-desa wisata yang berprestasi dengan kriteria-kriteria penilaian dari Kemenparekraf/Baparekraf. Ajang ini bertujuan menjadikan desa wisata Indonesia sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia dan berdaya saing tinggi.

Menurut laman resmi Kemenparekraf, Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 mengangkat tema "Indonesia bangkit". Tema ini diharapkan dapat mendorong semangat pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di desa wisata untuk kembali bangkit pasca pandemi Covid-19.

Terdapat tujuh kategori penilaian ADWI 2021, yakni Homestay, CHSE, Toilet, Suvenir, Daya Tarik Wisata, Desa Digital, dan Konten Kreatif. Melalui kategori-kategori ini diharapkan mampu mendorong berkembangnya desa wisata menjadi desa wisata berkelanjutan.

Infografis 4 Fungsi Posko Tangguh Covid-19 Tingkat Desa

Infografis 4 Fungsi Posko Tangguh Covid-19 Tingkat Desa. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 4 Fungsi Posko Tangguh Covid-19 Tingkat Desa. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya