Menyiapkan UMKM Tembus Pasar Global dengan Teknik Pewarnaan Alami

Pelatihan UMKM ini akan dilaksanakan di Kawasan Geopark UGGp Gunung Sewu DIY dan Jawa Tengah, UGGp Ciletuh di Pelabuhan Ratu Sukabumi, dan UGGp Gunung Batur di Bali.

oleh Henry diperbarui 26 Okt 2021, 13:31 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2021, 13:31 WIB
Diklat Pengembangan UMKM di Kawasan Geopark Diharapkan Ciptakan Banyak Lapangan Pekerjaan
Diklat Pengembangan UMKM di Kawasan Geopark Diharapkan Ciptakan Banyak Lapangan Pekerjaan. foto: dok. Dekranas

Liputan6.com, Jakarta - Bekerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) menggelar penddikan dan pelatihan (diklat) pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Acara ini diresmikan pada Senin, 25 Oktober 2021 di kawasan Geopark Global Gunung Sewu.

Diklat yang akan berlangsung pada 25--29 Oktober 2021 ini berfokus pada pewarnaan alami bagi kerajinan batik kayu dan serat anyaman. Dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Selasa (26/10/2021), pelatihan ini akan dilaksanakan di Kawasan Geopark UGGp Gunung Sewu DIY dan Jawa Tengah, UGGp Ciletuh di Pelabuhan Ratu Sukabumi, dan UGGp Gunung Batur di Bali.

Menurut Ketua Bidang Wirausaha Baru Dekranas Endang Budi Karya, industri kerajinan terus berkembang dan memberi lapangan pekerjaan pada masyarakat Indonesia. Karena itu, diklat ini diharapkan dapat mendorong perekonomian masyarakat sekitar, terutama mereka yang terdampak pandemi Covid-19.

"Dengan adanya diklat ini diharapkan bisa mendorong para pelaku UMKM/IKM kreatif di kawasan UNESCO Global Geopark untuk meningkatkan produknya jadi lebih bervariatif, berkualitas, serta mampu memperluas jangkauan pemasarannya melalui laman daring," katanya.

Endang menambahkan, para peserta diharapkan mengikuti pelatihan dengan baik agar mendapat pengetahuan dan wawasan baru, sehingga bisa jadi wirausaha-wirausaha baru yang tangguh. Acara ini diikuti sekitar 65 orang peserta.

"Kepada para peserta diklat, saya berpesan supaya mengikuti pelatihan dengan baik, serius, dan tertib, tetap patuh prokes dan selalu menjaga kesehatan. Asah ketrampilan dan pengetahuan baru mengenai teknik pewarnaan alam di media kayu maupun anyaman," sambungnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Mampu Bersaing

Diklat Pengembangan UMKM di Kawasan Geopark Diharapkan Ciptakan Banyak Lapangan Pekerjaan
Diklat Pengembangan UMKM di Kawasan Geopark Diharapkan Ciptakan Banyak Lapangan Pekerjaan. foto: dok. Dekranas

Endang pun menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya pada Kementerian ESDM, khususnya PPSDM Geominerba yang telah bersinergi dengan Dekranas dalam menginisiasi kegiatan ini.

Sementara itu, Koordinator Pelaksanaan WUB Dekranas Ratna Arifin Tasrif mengatakan, selain untuk meningkatkan potensi dari perajin, acara ini juga bermaksud meningkatkan kualitas produk kerajinan, sehingga mampu bersaing hingga ke mancanegara.

Indonesia memiliki pelaku industri kerajinan yang tersebar hampir di seluruh provinsi di Indonesia dengan beragam bahan baku. Masuk dalam daftarnya adalah kayu, rotan, bambu, keramik, serat alam, logam, perhiasan, lembaran kain, dan batu-batuan.

Dekranas sendiri merupakan salah satu lembaga yang menaungi dan mengayomi kerajinan. Mereka bertugas menyiapkan regenerasi perajin yang unggul dalam menggali, melestarikan, serta mengembangkan warisan tradisi dan budaya bangsa agar meningkatkan daya saing produk dengan selera global.

Kolaborasi Dekranas

Sinergi Kemenhub dan Dekranas Manfaatkan Potensi Asam Jawa untuk Membatik
Sinergi Kemenhub dan Dekranas Manfaatkan Potensi Asam Jawa untuk Membatik. foto: dok. Brio Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub

Tahun lalu, Dekranas berkolaborasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Dharma Wanita Persatuan Kemenhub. Mereka mengadakan pelatihan teknik membatik dengan tamarin atau bubuk asam jawa.

Pelatihan yang dilaksanakan di bilangan Jakarta Selatan itu dihadiri 30 orang peserta."Biasanya kita menggambar dengan lilin panas, sekarang kita lakukan dengan bahan dasar yang baru, yaitu tamarin atau bubuk asam jawa," kata Endang.

"Ini sesuatu yang baru, inovatif, dan kreatif, karena dengan metode tamarin ini kita dapat mewarnai berbagai warna dalam sekali motif batik," imbuhnya.

Melalui pelatihan ini, Endang berharap para peserta dapat meneruskan ilmunya dengan melatih para anggota DWP Kementerian Perhubungan lain. Pelatihan membatik ini turut dihadiri Staf Ahli Dekranas, Wignyo Rahadi yang juga seorang perancang busana.

Nasib Dunia Usaha Diterpa Corona

Infografis Nasib Dunia Usaha Diterpa Corona
Infografis Nasib Dunia Usaha Diterpa Corona (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya