Persiapan Sektor Wisata Sambut World Superbike 2021 di Mandalika

World Superbike 2021 di Mandalika bakal terselenggara pada 19--21 November 2021.

oleh Putu Elmira diperbarui 15 Nov 2021, 07:01 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2021, 07:01 WIB
Keindahan Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat
Keindahan Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (dok: ITDC/MGPA)

Liputan6.com, Jakarta - Gelaran World Superbike atau WSBK 2021 di Mandalika, Nusa Tenggara Barat siap terselenggara pada 19--21 November 2021. Bersamaan dengan itu, sektor wisata juga telah mempersiapkan berbagai hal.

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, beberapa persiapan sektor wisata, termasuk vaksinasi terhadap pelaku wisata, khususnya di kawasan Program Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Dilakukan pula kurasi standarisasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability) bagi pengelola hotel, restauran, homestay atau sarana hunian pariwisata (sahunta) dan destinasi desa wisata.

Pengamat pariwisata Indonesia sekaligus pelaku usaha wisata Vitria Ariani menuturkan pariwisata ingin bangkit, wisatawan ingin berwisata dan sesaat lagu ada ajang internasional WSBK di Mandalika Lombok. Jika ingin ajang ini sukses juga industri wisata ingin bangkit, dikatakannya tentu harus ada rasa aman dari Covid-19.

"Untuk itu, para pelaku usaha wisata, masyarakat yang akan menghadiri perhelatan internasional WSBK, panitia dan pihak-pihak terkait, mari kita mengikuti protokol kesehatan Covid-19, divaksin, mengikuti PCR atau antigen," jelas Vitria.

Diakui Vitria, para pelaku usaha industri pariwisata terkhusus di Lombok menyambut baik kegiatan sosialisasi penerapan protokol kesehatan dan vaksin. Vitria menjelaskan para pelaku usaha wisata juga sepakat dan memahami bahwa protokol kesehatan Covid-19 sangat penting untuk menunjang kebangkitan sektor pariwisata.

"Apalagi, ajang WSBK Mandalika ini adalah ajang nasional dan internasional. Selain masyarakat di dalam negeri, akan banyak juga orang dari luar negeri yang berdatangan. Mau tidak mau protokol kesehatan harus dilakukan," tambahnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Upaya Pencegahan

ilustrasi masker/unsplash
ilustrasi masker/unsplash

Anggota Sub-Bidang Tracing, Bidang Penanganan Kesehatan STPC-19 Cicilia Widyaningsih menyebut protokol kesehatan ketat wajib diterapkan di sektor pariwisata, termasuk saat WSBK berlangsung. Protokol kesehatan Covid-19 3M, yakni menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak sebagai pencegahan primer menekan angka penularan.

Upaya sekunder adalah dengan menjalani vaksinasi dan mengacu pada kebijakan pemerintah minimal dua dosis. Anggota Sub-Bidang Tracing, Bidang Penanganan Kesehatan STPC-19 Masdalina Pane menyebut menjelang WSBK, ia mengimbau semua masyarakat NTB yang belum divaksin untuk segera vaksinasi.

Imbauan ini khususnya merujuk di Kabupaten Lombok Tengah agar capaian vaksinasi lebih dari 70 persen. "Pelaku wisata harus mendukung upaya pemerintah daerah dalam pencapaian vaksinasi Covid-19," katanya.

"Setiap dusun tersedia layanan vaksinasi. Penerapan prokes tetap harus menjadi budaya bagi seluruh peserta, penonton, dan panitia superbike Mandalika. Forum asosiasi pariwisata di Lombok Tengah untuk selalu update terkait info pandemik Covid-19 dan kebijakannya pada media yang dipercaya," tambahnya.


Fakta Menarik Mandalika

Sirkuit Mandalika
Tampak progres pembangunan Sirkuit Mandalika, Lombok yang diplot untuk menggelar MotoGP Indonesia. Gambar ini diambil pada Januari 2021. (MGPA)

Dilansir dari berbagai sumber, nama Mandalika berasal dari tokoh legenda suku Sasak, yakni Putri Mandalika. Parasnya yang cantik membuat tak sedikit orang yang ingin mempersuntingnya.

Putri Mandalika tidak menginginkan perang terjadi akibat diperebutkan banyak pangeran, karena itu ia memilih terjun ke laut. Sebelum itu, ia mengucap janji untuk mengunjungi rakyatnya dalam wujud nyale atau cacing laut.

Kisah Putri Mandalika ini pula jadi asal muasal Festival Bau Nyale. Cacing laut tersebut hanya muncul setahun sekali dan itu dipercaya warga sebagai kunjungan Putri Mandalika.


Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan

Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya