Cerita Teguk Bertumbuh di Tengah Pandemi Covid-19, Optimalkan Digitalisasi hingga Rela Ubah Citra

Teguk Indonesia menjadi satu dari sekian UMKM di Indonesia yang masih bertahan, bahkan berkembang di tengah situasi pandemi Covid-19.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 30 Nov 2021, 23:40 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2021, 22:31 WIB
Cerita Teguk Bertumbuh di Tengah Pandemi Covid-19, Optimalkan Digitalisasi hingga Rela Ubah Citra
Para narasumber dalam ShopeePay Talk 12.12 Birthday Deals. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Peribahasa 'di mana ada kemauan, di situ ada jalan' rasanya tepat menggambarkan perjuangan Teguk Indonesia bertahan di situasi pandemi Covid-19. Jenama gerai minuman lokal itu mengambil langkah drastis demi mempertahankan bisnis yang dirintis sejak 2018.

CEO Teguk Indonesia, Maulana Hakim mengenang kembali masa awal pandemi di Indonesia yang berlangsung sejak Maret 2020. Semua serba sulit karena dunia mendadak harus melambat dan masyarakat serba takut untuk berkegiatan, bahkan jajan di luar rumah. Mau tak mau, brand pun beradaptasi dengan menerapkan mode bertahan.

"Pandemi ini ngerubah iklim kita, mulai dari operasional, human resource, marketing, finance, semuanya harus menyesuaikan. Kita lihat consumer behaviour juga sangat berubah dengan pandemi," kata dia dalam Shopeepay Talk 12.12 Birthday Deals, Kamis, 25 November 2021.

Alih-alih mengandalkan tren pasar yang lebih volatil, ia mengubah pendekatan dengan memperhatikan perilaku konsumennya. Berdasarkan riset internal, ia membagi konsumennya ke dalam empat kategori, yakni konsumen yang tidak terdampak pandemi, konsumen yang terdampak tetapi tetap menyisihkan uang untuk jajan, konsumen yang terdampak tetapi ingin tetap membeli, dan konsumen yang benar-benar berhenti membelanjakan uangnya untuk keperluan non-esensial.

Berdasarkan temuan itu, Teguk berinisiatif untuk mengubah posisi agar lebih dekat dengan konsumen. Pihaknya menginisiasi diskusi kelompok dengan komunitas yang dibangun untuk mendapatkan masukan tentang brand. "Setelah FGD, kita putuskan lakukan rebranding dengan tag 'temani harimu dalam setiap rasa'," sambung Maulana.

Mengubah citra itu, kata dia, bukan semata mengubah logo dan warna, tetapi juga tujuan bisnis ke depan. Pendekatannya tidak lagi manual, tetapi memanfaatkan digitalisasi yang semakin pesat dengan memadukan pemasaran secara online dan offline. Inovasi ke depan pun mengutamakan pada perilaku konsumen.

"Kita lihat di mana konsumen kita. Bukan rahasia kalau produk minuman itu banyak, hampir semuanya sama, yakni rasanya enak, murah, dan cocok untuk konsumen. Tapi, gimana caranya kita muncul di antara itu," ia menerangkan sembari menambahkan bahwa kualitas layanan dan interaksi staf terhadap pelanggan dan stakeholder kini menjadi salah satu elemen utama untuk mempertahankan bisnis. 

Ia pun membagi cara berpromosi sesuai kategori konsumen. Untuk mereka yang mampu, Teguk mengingatkan bahwa produk mereka pas untuk menemani beragam aktivitas sehari-hari, sedangkan untuk yang mengerem pengeluaran, brand mengingatkan bahwa tak salah untuk memanjakan diri sekali-kali. "Produk kami ini termasuk kategori treats," imbuhnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Dorongan Promo

Cerita Teguk Bertumbuh di Tengah Pandemi Covid-19, Optimalkan Digitalisasi hingga Rela Ubah Citra
Logo Teguk Indonesia. (dok. Screenshoot Youtube Teguk Indonesia)

Perubahan yang dilakukan Teguk di masa pandemi berbuah manis. Maulana mengaku setiap bulan pelanggan baru mereka bertambah sekitar 5000--6000 orang. Bahkan, jumlahnya mencapai 7000--8000 orang saat promo berlangsung, seperti pada momen 11.11 yang berkolaborasi dengan Shopeepay.

"Promo masih jadi penggerak," katanya.

Tak mau melewatkan kesempatan, Teguk kembali berpartisipasi dalam program promo Shopee mendatang, yakni 12.12 Birthday Deals dengan menyiapkan kampanye dari jauh hari. Promo itu dikomunikasikan tak hanya di gerai, tetapi juga di beragam platform media sosial. "Supaya banyak yang terpapar dan lebih banyak yang nikmati Teguk," ujar Maulana.

Dengan beragam strategi yang diterapkan, bisnis Teguk tahun ini diklaim bertumbuh 65 persen, dan diyakini akan naik hingga 70 persen di akhir 2021. Maulana pun berencana menggandakan jumlah gerai pada tahun depan di empat atau delapan kota lain dari yang sudah eksis.

"Model bisnis kita bukan franchise, tapi own store dan tersentralisasi," imbuhnya.

Capaian Teguk itu selaras dengan temuan Shopee. Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay Eka Nilam Dari menyatakan bahwa sebanyak tujuh dari 10 UMKM yang berpartisipasi dalam program promo mengalami kenaikan transaksi rata-rata dua kali lipat dibandingkan hari biasa. 

"Selain itu, kampanye ShopeePay 11.11 Big Deals juga turut mengakselerasi pertumbuhan UMKM di wilayah luar Jabodetabek, di mana Jember, Medan, Lebak, Surabaya, dan Serang merupakan kota dengan pertumbuhan transaksi paling signifikan di sektor UMKM," ujar Lala, sapaan akrabnya.

 

 

Pentingnya Kolaborasi

Cerita Teguk Bertumbuh di Tengah Pandemi Covid-19, Optimalkan Digitalisasi hingga Rela Ubah Citra
Para narasumber dalam ShopeePay Talk 12.12 Birthday Deals. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Terkait kampanye ShopeePay 12.12 Birthday Deals, Lala menyebut itu sebagai momen untuk mengapresiasi UMKM yang menginspirasi dan masyarakat yang berperan aktif mendukung UMKM. Program promo akan berlangsung selama dua minggu, mulai 28 November hingga 14 Desember 2021. Voucher cashback hingga gratis ongkir ekstra akan tersedia untuk pelanggan.

"Kami harap kampanye ini dapat menjadi hadiah akhir tahun yang akan menghadirkan senyuman bagi UMKM dan para pengguna kami untuk dapat memenuhi kebutuhan mereka secara lebih hemat, sekaligus turut meningkatkan transaksi bisnis tanah air," kata dia.

Di mata Arto Biantoro, seorang penggiat brand lokal, kemitraan yang terjalin antara Shopee dan UMKM merupakan salah satu wujud keniscayaan. Ia meyakini saat ini bukan era berkompetisi, tetapi berkolaborasi agar bisa terus bertahan dan berkembang di situasi sulit. Selain itu, digitalisasi menjadi suatu keharusan dalam mengembangkan usaha saat ini.

"Dengan digital, kita bisa dapat data secara riil. Saya percaya wirausaha yang dikembangkan semestinya tidak hanya memberi profit bagi pemiliknya, tetapi juga solusi untuk masyarakat...Dunia digital bisa bantu kurangi risiko kegagalan," ia menambahkan.

4 Upaya Wujudkan Endemi Covid-19 di Indonesia

Infografis 4 Upaya Wujudkan Target Indonesia dari Pandemi Covid-19 ke Endemi. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 4 Upaya Wujudkan Target Indonesia dari Pandemi Covid-19 ke Endemi. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya