Liputan6.com, Jakarta - Kontes Miss Universe ke-70 memang sudah berlalu dengan Harnaaz Sandhu dari India keluar sebagai pemenang. Namun, kontes kecantikan yang berlangsung di Universe Dome, Eilat, Israel itu meninggalkan banyak cerita yang masih mengundang perhatian.
Salah satunya datang dari kostum nasional yang dikenakan Miss Universe Jepang Juri Watanabe. Di hadapan jutaan penonton, kostum nasional berwarna pink itu membuat banyak warga Jepang berkerut dan bahkan menganggap busana yang dipakainya mempermalukan budaya Jepang.
Dikutip dari laman Japan Today, Kamis (16/12/2021), pembawa acara menjelaskan bahwa kostum itu didesain untuk merayakan 'budaya fesyen Harajuku Jepang yang menakjubkan'. Inspirasi desain itu sepertinya menjadi pangkal masalah.
Advertisement
Baca Juga
Alih-alih menampilkan konstum nasional dengan cara modern tetapi tetap sensitif terhadap budaya negeri, kostum itu malah menambah stereotip yang salah tentang orang-orang di Jepang. Sejumlah warganet Jepang tak tahan untuk mengomentari kostum nasional tersebut.
Banyak yang membandingkan tampilan Watanabe dengan karakter anime Sailor Moon, lengkap dengan rambut warna pink bersanggul seperti telinga kucing. Lainnya mempertanyakan tato bertuliskan "日本", kanji untuk "Jepang", ditulis di dada kontestan Jepang itu.
Kritik tak berhenti di situ. Warganet lainnya mempermasalahkan bendera Jepang yang dijahit di lengan baju dan bunga krisan sebagai lambang keluarga Kekaisaran di sabuk. Tetapi yang paling mengganggu adalah cara kimono dilipat di atas dada Watanabe. Di Jepang, cara melipat kimono demikian hanya dikenakan oleh orang yang sudah meninggal.
"Nah - beginilah cara orang yang sudah meninggal memakai kimono. Lambang krisan eksklusif hanya untuk Kaisar, Tato tabu di Jepang," komentar salah seorang warganet.
"Jangan permalukan Jepang! Jangan menghina Kekaisaran jepang!! Jangan menghina kimono!!" sambung yang lain.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Desainer Israel
Warganet lainnya mengkritik desainer kostum nasional itu. Mereka merasa warga Jepang tidak dilibatkan sama sekali dalam proses penciptaan meski tujuannya untuk mewakili Jepang.
"Aku merasa desainernya memiliki rasa hormat dan kekaguman yang besar pada budaya Jepang, tapi seperti sangat kurang memahaminya.." komentar salah seorang warganet.
Desainer kostum nasional itu adalah Aviad Arik Herman. Desainer Israel itu bertanggung jawab atas konsep dan desain kostum nasional Jepang. Ia merancangnya untuk merayakan 70 tahun hubungan diplomatik yang terjalin antara Jepang dan Israel.
Selain itu, kimono itu juga untuk menghormati bintang pop Israel, Netta, yang sangat menyukai budaya Jepang. Sementara, kucing maneki yang dibawa Watanabe sebagai aksesori adalah harapan untuk nasib baik bagi kontestan itu.
Â
Â
Advertisement
Dibela Kedubes
Meski dapat kritik tajam, Kedutaan Besar Israel di Jepang merasa tidak bermasalah dengan desain kostum nasional tersebut. Mereka mengunggah potret bersama desainer perancang kostum di Instagram resmi mereka.
Di sisi lain, otoritas Jepang tidak merespon kritik yang datang. Sepertinya mereka puas dengan hasil yang dicapai Watanabe yang masuk dalam 16 besar.Â
Pada ajang kali ini, Indonesia tidak mengirimkan perwakilan ke Miss Universe. Begitu pula dengan beberapa negara lain yang menganggap Israel sebagai penjajah di tanah Palestina.