Selain Thailand, Venesia Bakal Kenakan Biaya Masuk untuk Wisatawan

Pihak berwenang Italia akan mulai membebankan biaya masuk bagi wisatawan untuk masuk ke Venesia untuk mencegah kedatangan turis berlebih.

oleh Putu Elmira diperbarui 16 Jan 2022, 16:00 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2022, 16:00 WIB
Jernihnya Kanal Venesia
Pandangan umum menunjukkan perairan yang lebih jernih Grand Canal di Jembatan Rialto di Venesia pada 18 Maret 2020. Sejak Italia memberlakukan lockdown akibat pandemi virus corona, air di Kanal Venesia yang biasanya keruh dan gelap berubah menjadi jernih. (ANDREA PATTARO / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Pihak berwenang Italia mengumumkan akan mulai memungut biaya masuk bagi wisatawan untuk masuk Venesia. Menurut laporan, biaya tersebut diharapkan dapat mencegah para pelancong yang memadati kota dengan berkunjung hanya untuk satu hari.

Dilansir dari Daily Star, Jumat (14/1/2022), data sebelumnya menunjukkan 100 ribu wisatawan berkunjung per harinya saat liburan. Turis mengunjung destinasi wisata ternama, seperti Basilika St Mark dan Jembatan Rialto.

Namun hanya dalam beberapa minggu, wisatawan harus membayar untuk bisa memasuki kota bersejarah itu. Langkah ini akan mengharuskan wisatawan memesan tiket secara online, dan tiket akan berlaku hanya untuk satu hari saja. Tiket nantinya bisa dibeli secara online dengan biaya lima Euro (Rp81 ribu).

Wakil Wali Kota Venersia untuk Pariwisata Simone Venturini mengklaim pihaknya bermaksud untuk mendorong wisatawan mengunjungi Venesia lebih lama, daripada hanya memasuki kota untuk hari itu dan memadatinya tanpa berkontribusi lebih bagi kota itu. Di sisi lain, jumlah wisatawan yang diizinkan masuk ke Venesia bisa diatur oleh pihak berwenang.  

"Tujuannya adalah untuk mencegah pariwisata satu hari, hit-and-run tourism, tiba dalam satu hari dan pergi pada hari yang sama, melelahkan dan membuat stres kota, dan sebaliknya mendorong pariwisata yang lebih lambat," kata Venturini.

Pihaknya juga akan memasang 500 kamera yang memantau orang-orang yang masuk ke dalam kota. Kamera akan disiarkan ke pihak berwenang Italia yang akan memantaunya setiap saat, terus-menerus mengawasi wisatawan yang belum membeli tiket sebelumnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Memantau Melalui Sistem

Venesia kembali menggeliat
Seorang gondolier mendayung gondola di dekat gereja Santa Maria della Salute di Venesia pada 20 Mei 2021. Turis kembali berdatangan menikmati keindahan Venesia, yang sering dijuluki kota paling romantis di dunia, setelah Italia menghapus kewajiban karantina bagi pendatang. (Marco Bertorello/AFP)

Polisi Venesia juga akan diberi wewenang untuk melacak turis. Pihak berwajib juga memastikan identitas wisatawan melalui data riil yang disediakan melalui ponsel.

"Jika saya memasukkan data dalam bentuk anonim yang dikumpulkan, kita dapat melihat dengan tepat siapa orang-orang ini: 977 orang asing, 800 orang Italia, 135 penduduk, dan 139 penumpang," kata Maria Teresa Maniero, Wakil Komandan Kepolisian Venesia.

Sistem ini diharapkan akan membuat perjalanan keliling kota lebih mudah bagi penduduk. Paling tidak karena mereka akan dapat bergerak sedikit lebih mudah karena diharapkan tingkat wisatawan yang lebih rendah.

Segera Berlaku

Venesia kembali menggeliat
Turis, yang mengenakan masker, duduk di atas vaporetto atau bus air di Venesia pada 20 Mei 2021. Wisatawan kembali berdatangan menikmati keindahan Venesia, yang sering dijuluki kota paling romantis di dunia, setelah Italia menghapus kewajiban karantina bagi pendatang. (Marco Bertorello/AFP)

Penduduk Venesia akan dibebaskan dari biaya masuk. Pemerintah Italia berencana untuk memberlakukan pembatasan untuk sementara waktu sekarang, mengingat kerentanan di kota tersebut.

Belum ada tanggal pasti yang ditetapkan untuk pengenalan langkah-langkah tersebut. Sempat tertunda, kebijakan ini diharapkan mulai berlaku dalam beberapa minggu lagi.

Sebelumnya, Thailand juga akan memberlakukan kebijakan biaya masuk bagi wisatawan sebesar 300 bath (Rp129 ribu) per orang. Ketentuan di Negeri Gajah Putih ini akan dimulai pada 1 April 2022 mendatang.

Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan

Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya