Liputan6.com, Jakarta - Wheel the World termasuk agen perjalanan yang beda dari biasanya. Mereka mempunyai paket liburan khusus untuk para penyandang disabilitas dan lansia.
Nama mereka sudah banyak dikenal, karena mereka akan membuat liburan penyandang disabilitas dan lansia untuk keliling dunia akan lebih mudah. Platform pemesanan mereka juga mempunyai fitur terbaru agar perjalanan kelompok tersebut akan lebih mudah.
Mereka meluncurkan sembilan paket tur yang bisa digunakan para penyandang disabilitas maupun bukan. Dilansir dari Travel+Leisure, 18 Januari 2022, paket perjalanan tersebut sudah termasuk akomodasi yang bisa diakses, pemandu yang terlatih, dan penawaran logistik lainnya yang memastikan tidak ada yang menghalangi pengalaman menikmati dunia.
Advertisement
Baca Juga
Nantinya, tur tersebut akan berisi delapan hingga 10 orang di tiap paket. Selama perjalanan di tempat berbeda juga akan tersedia fasilitas untuk pengguna kursi roda manual dan listrik.
"Pengalaman perjalanan kelompok saya adalah salah satu perjalanan favorit saya. Perjalanan ini menggabungkan kegembiraan mengunjungi tempat baru dengan komunitas dan persahabatan, elemen yang sangat dibutuhkan setelah isolasi pandemi," terang co-founder dan CEO Wheel the World, Alvaro Silberstein.
"Kami akan terus berkolaborasi dengan rekan-rekan kami di industri perjalanan untuk mencari dan memperluas peluang perjalanan terbaik yang dapat diakses di seluruh dunia," lanjutnya.
Wheel the World telah menawarkan akomodasi, aktivitas, dan perjalanan pribadi kepada wisatawan penyandang disabilitas ke lebih dari 80 tujuan.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ramah Difabel
Keterbatasan fisik seharusnya tidak menutup kesempatan bagi teman difabel untuk berwisata. Sudah selayaknya wisata ramah difabel mulai digalakkan untuk memudahkan penyandang difabel/disabilitas dalam berkegiatan di berbagai destinasi wisata.
Secara pengertian, tempat wisata ramah difabel adalah destinasi wisata yang mempertimbangkan kebutuhan penyandang difabel, dalam desain dan pembangunan fasilitasnya, seperti tempat parkir kendaraan dan toilet yang ramah difabel. Begitu juga dengan pengunaan bahasa isyarat yang belum banyak dijumpai di tempat-tempat wisata.
Pembangunan fasilitas difabel di tempat wisata bertujuan menciptakan kenyamanan dan keamanan pengunjung di destinasi wisata secara universal. "Kami tahu bahwa kita semua memiliki kebutuhan yang berbeda dalam hal aksesibilitas dan merencanakan perjalanan bisa menjadi upaya besar," tulis perusahaan tersebut pada situs resminya.
"Tujuannya adalah untuk membuat dunia dapat diakses. Kami percaya bahwa kami, penyandang disabilitas, harus merasakan dunia seperti orang lain," tambahnya.
Advertisement
Ragam Disabilitas
Sementara di Indonesia, sudah ada aturan seputar berwisata untuk para penyandang disabilitas. Hal itu tertuang dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas yang menyebutkan bahwa setiap warga negara termasuk penyandang disabilitas mempunyai hak untuk mendapatkan fasilitas di sektor kebudayaan dan pariwisata.
Berdasarkan UU tersebut, Koordinator Komunitas LIRA Disability Care Sidoarjo, Jawa Timur, Abdul Majid menyampaikan harapannya kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Salahudin Uno.
Dikutip dari kanal Disabilitas Liputan6.com, Abdul berharap agar pemerintah dapat mewujudkan ekosistem pariwisata yang inklusif, aksesibel dan ramah bagi seluruh ragam penyandang disabilitas. Ia juga mengajak para pelaku industri kreatif film tanah air untuk mulai menciptakan ekosistem dan fasilitas pertunjukkan film yang inklusif.
Misalnya, gedung-gedung bioskop harus dapat mampu memfasilitasi penonton dari ragam disabilitas, perbanyak film dengan format yang aksesibel dengan fasilitas bahasa isyarat untuk penonton Tuli dan narator untuk penyandang netra.
Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas
Advertisement