Liputan6.com, Jakarta - Meninggalnya Tangmo Nida secara mendadak membuat banyak orang mencari-cari siapa sebenarnya perempuan 37 tahun tersebut. Seperti dilaporkan sebelumnya, jenazah Tangmo ditemukan mengambang di Sungai Chao Phraya, dekat dermaga Pibul Songkhram 1 di Nonthaburi, Thailand, akhir pekan lalu, dua hari setelah jatuh dari speedboat.
Dayos Detjob, saudara laki-laki Tangmo yang bergabung dalam operasi pencarian, seperti dilaporkan Bangkok Post, Sabtu (5/3/2022), membenarkan bahwa jenazah itu adalah saudara perempuannya. Ia berterima kasih pada semua orang yang terlibat dalam operasi pencarian selama 38 jam tersebut.
Mengutip Vim Buzz, Tangmo adalah aktris, model, tokoh televisi Thailand, penyanyi, pengemudi mobil balap, dan influencer media sosial. Ia jadi terkenal karena ikut serta dalam kontes Miss Teenage Thailand pada 2002.
Advertisement
Baca Juga
Tangmo berada di kelas tujuh ketika mulai terjun ke industri hiburan. Proyek, seperti Silk Care of Love, Tears of Death, dan Blowing Leaves membuat nama perempuan kelahiran 13 September 1984 ini kian melambung.
Ia lulus dari Sekolah Tinggi Inovasi Sosial Universitas Rangsit di Lak Hok, Distrik Mueang Pathum Thani, Pathum Thani, Thailand dengan gelar sarjana dalam bidang kepemimpinan dalam masyarakat, bisnis, dan politik. Perempuan kelahiran Bangkok ini kemudian berganti nama dari Pataratida Patcharaveerapong jadi Nida Patcharaveerapong, menurut Conan Daily.
Ia adalah perenang yang andal, menurut ibunya Panida Sirayootyotin, yang berusia 30 tahun ketika melahirkan Tangmo. Ia tujuh tahun lebih muda dari kakaknya Dayos Detjob. Tango juga dilaporkan memiliki satu putri angkat, yang merupakan putri kandung dari manajernya Idsarin "Gatick" Juthasuksawat.
Sebagian besar kekayaannya dihasilkan dari modeling dan akting. Kekayaan bersih Tangmo diperkirakan mencapai 4--5 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp57,5 miliar--Rp71,9 miliar. Ia menikah dengan Tono Pakin Kumwilaisuk pada 2013, tapi mereka berpisah di tahun 2015. Pakin Kumwilaisuk juga seorang aktor.Â
Tangmo Nida dilaporkan termasuk di antara enam orang di atas speedboat yang melakukan perjalanan dari Jembatan Krung Thon di Bangkok ke Jembatan Rama VII di Nonthaburi. Ia jatuh dari kapal sekitar pukul 10 malam di dekat dermaga Pibul Songkhram 1 pada Kamis, 24 Februari 2022.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tidak Pakai Jaket Pelampung
Laporan media mengatakan Tangmo telah duduk di bagian belakang perahu sebelum tergelincir ke sungai sekitar pukul 22.40. Saat itu, ia tidak memakai jaket pelampung.
Media Thailand melaporkan bahwa toilet di kapal tidak berfungsi dengan baik dan aktris itu pergi ke bagian belakang kapal untuk buang air kecil. Manajernya menyaksikan Tangmo terjatuh dan berteriak minta tolong.
Â
Advertisement
Kemungkinan Tuntutan
Polisi sedang mempertimbangkan apakah akan menuntut kelima rekan yang ada di speedboat bersama Tangmo dengan kelalaian yang menyebabkan kematian dan membuat pernyataan palsu, Bangkok Post melaporkan.
Setelah aktris itu jatuh ke sungai dan tenggelam, salah satu pria di speedboat menelepon beberapa teman berpengaruh untuk meminta nasihat, menurut catatan percakapan telepon yang diperoleh dari Kepolisian Daerah 1.
Dalam salah satu panggilan, pria itu mengakui bahwa nakhoda yang tidak memiliki izin telah mendorong perahu ke depan secara mendadak, menyebabkan Tangmo secara naluriah meraih orang lain di sampingnya, yang menjauh karena takut terseret ke dalam air. Baling-baling perahu kemudian mencederai kaki kanannya dan ia tenggelam.
Waktu Foto Diambil
Lebih lanjut, foto yang beredar luas memperlihatkan Tangmo memeluk manajernya di belakang kapal yang diduga diambil pukul 21.56 di malam kejadian terbukti diambil jauh lebih awal sebelum lampu Jembatan Rama VIII mati secara otomatis pada pukul 21.
Tidak jelas mengapa data foto diubah untuk mencerminkan waktu lebih malam. Sementara itu, dua pria dilaporkan berusaha menghindari dampak, dengan satu pria dirawat di rumah sakit dan pria lain jadi biksu.
Dengan terungkapnya kematian tragis Tangmo, pengakuan para saksi diharapkan segera datang, bersama tuduhan formal kelalaian yang menyebabkan kematian dan membuat pernyataan palsu.
Advertisement