Liputan6.com, Jakarta - Legenda bulutangkis, Liliyana Natsir mengatakan saat kecil ia senang dengan berbagai jenis olahraga, baik itu lari, renang, basket. Mulai menginjak usia 10 dan 11 tahun, orangtua Liliyana mengarahkannya pada olahraga bulutangkis.
"Alasannya mengapa? Karena orangtua punya alasan bahwa bulutangkis jadi salah satu cabang olahraga yang bisa mendunia dan sudah ada contoh-contohnya, senior-senior di bulutangkis," ujar perempuan yang akrab disapa Butet itu dalam acara yang diselenggarakan Dettol bertajuk Perempuan Indonesia: #TaklukkanPanasmu dalam Olahraga secara virtual, Kamis, 10 Maret 2022.
Advertisement
Baca Juga
Di sisi lain, Liliyana juga sangat menyenangi olahraga bulutangkis. Ia dengan senang hati menonton pertandingan bulutangkis hingga tengah malam.
"Itu yang membuat orangtua saya punya keinginan agar saya menekuni dunia bulutangkis dan itu terbukti. Saya juga kebetulan suka olahraga yang tinggi dan saya juga lahir di Hari Olahraga Nasional pada 9 Desember. Itu mungkin memang Tuhan menciptakan saya sebagai olahragawan," ujar peraih medali emas Olimpiade Rio 2016.
Liliyana mengaku sejak kecil terdorong untuk menjadi atlet nasional yang dapat mengharumkan nama bangsa. Sebagai perempuan, ia tidak merasa bahwa berkeringat dan berpanas-panasan di lapangan sebagai suatu halangan, melainkan bukti bahwa ia dapat melakukan sesuatu yang disukai dan berhasil menjadi salah satu yang terbaik.
Liliyana menyampaikan cerita tentang pengalaman hidupnya kepada tiga atlet remaja putri berprestasi Indonesia, yaitu Nyimas Bunga Cinta, atlet skateboarder berusia 15 tahun, Praisey Blessed, pebasket berusia 13 tahun, dan Ashaqila Leciashira K Sigar, pemain baseball berusia 12 tahun.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tantangan
Liliyana mengatakan, melihat usia mereka ia teringat saat usianya yang juga masih belasan. Saat itu, banyak tantangan yang harus dihadapi agar bisa terus konsisten.
"Karena di umur segitu keinginan mainnya, teman-teman di luar lebih bebas. Kita harus bersyukur nggak banyak yang punya talent seperti kita, kita tekuni secara serius, komitmen, konsisten, dan beri yang terbaik," ujar Liliyana.
Menurut Liliyana, dunia olahraga tidak menutup kemungkinan seseorang bisa menjadi terkenal. Syaratnya adalah berprestasi. Hidup pun bisa lebih mapan dengan modal tersebut, di samping keterampilan mengelola finansial.
Advertisement
Syarat Prestasi
Berprestasi itu bisa dicapai jika kita mau rajin latihan, disiplin, komitmen, dan konsisten. Hal lain adalah melindungi diri dari pengaruh pergaulan buruk.
"Kita tahu sendiri di era sekarang ini, gadget dengan permainan onlinenya sudah segitu banyaknya sehingga kita jadi kayak terpengaruh, dia saja santai-santai saja di rumah."
"Kita sebagai atlet harus bangun pagi, harus latihan capek, sakit-sakit badan, lecet, cedera, ada tantangan sendiri buat kita. Jika kita bisa melewati itu, kita bisa jadi atlet atau remaja-remaja yang super luar biasa dan talented banget," tandas Butet.
Lingkungan
Senior Brand Manager Dettol Healthy Body, Alvin Wiradarma, mengatakan, selain passion dan bakat, lingkungan yang mendukung juga merupakan salah satu faktor kunci yang dapat memotivasi seseorang untuk meraih impiannya. Ia mendukung generasi muda yang memiliki passion di bidangnya masing-masing.
"Contohnya dalam berolahraga, dengan bersama-sama membangun perspektif bahwa setiap perempuan yang berani berjuang meraih mimpinya memiliki daya tarik masing-masing sekalipun saat Ia harus berpanas-panasan dan berkeringat," ujar Alvin.
Advertisement