Liputan6.com, Jakarta - Puasa nisfu Syaban jadi salah satu amalan yang banyak dikerjakan umat Islam saat bulan Syaban. Pada 2022 ini, nisfu Syaban akan jatuh pada 18 Maret 2022.
Nisfu Syaban sendiri bermakna "nisfu" artinya "pertengahan", sedangkan "Syaban" berarti "bulan ke delapan dari nama-nama bulan kalender Hijriah".
Advertisement
Baca Juga
Dengan demikian, nisfu Syaban bermakan "pertengahan bulan Syaban", ditulis Hanif Luthfi, Lc. MA, dalam bukunya Malam Nishfu Sya'ban. Aslinya Syaban itu berarti bercabang, memancar dan bertebaran. Di mana dahulu orang Arab ketika bulan ini tiba, mereka berpencar mencari sumber air.
Adapun niat puasa nisfu Syaban adalah "nawaitu sauma ghadiin an adai sunnatan lillahi ta'ala,". "Saya niat puasa Syaban karena Allah Ta'ala". Dilansir dari berbagai sumber, berbedaa dengan puasa Ramadan, niat puasa Syaban bisa diucapkan di pagi hari ataupun setelah terbitnya fajar. Namun, afdalnya diucapkan pada malam hari.
Seperti namanya, puasa nisfu Syaban sendiri biasanya dilaksanakan pada Ayyamul Bidh. Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa yang dikerjakan pada pertengahan bulan, yaitu pada hari ke 13, 14, dan 15 hijriah tiap bulannya kecuali pada Ramadan.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Malam Nisfu Syaban
Hanif Lutfhi mengatakan dalam bukunya itu, malam nisfu Syaban memang benar-benar malam yang mempunyai keutamaan di dalamnya. Malam nisfu Syaban termasuk malam yang mulia dan ada keutamaan di dalamnya itu sudah cukup menjadi dalil untuk mengamalkan amalan-amalan mulia pada malam itu.
Penduduk Mekkah sejak dahulu sampai hari ini, jika malam Nishfu Syaban hampir kebanyakan mereka, baik laki-laki maupun perempuan keluar rumah menuju masjid. Mereka salat, thawaf, menghidupkan malam itu sampai pagi, dengan membaca Alquran di dalam Masjidil Haram, sampai mereka mengkhatamkan Alquran.
Mereka salat malam itu, di antara mereka ada yang salat 100 rakaat. Selain itu, mereka membaca Surat al-Fatihah dan al-Ikhlas setiap rakaat sebanyak 10 kali.
Advertisement
Keberkahan
Masih menurut Hanif, mereka mengambil air zamzam malam itu, mereka meminumnya, mandi dengannya dan menyiramkan kepada orang yang sakit. Mereka mencari keberkahan malam itu.
Sejumlah hadis tentang keutamaan malam nisfu Syaban menunjukkan bahwa malam itu benar-benar memiliki keutamaan. Adapun membaca Surat Yasin setelah maghrib pada malam nisfu Syaban, dilanjutkan dengan doa yang masyhur, maka itu termasuk urutan yang dibuat oleh para ulama ahli kebaikan untuk diri mereka sendiri.
Doa Nisfu Syaban
Imam Baihaqi (w. 458 H) meriwayatkan hadis dari Ibnu Umar bahwa ada lima malam yang termasuk malam dikabulkannya doa. Dari Ibnu Umar berkata: lima malam yang mana doa tidak akan ditolak; malam Jumat, malam pertama bulan Rajab, malam nisfu Syaban, malam Idul Fitri, malam Idul Adha.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Imam Syafi’i (w. 204 H). Beliau menyebutkan hampir persis seperti yang disampaikan oleh Ibnu Umar.
Imam Syafi’i berkata bahwa telah sampai kepada kami bahwa doa dikabulkan pada 5 malam; malam Jumat, malam Idul Adha, malam Idul Fitri, malam pertama bulan Rajab, dan malam nisfu Syaban. Imam Syafi’i berkata: Saya menyukai apa saja yang dikabarkan tentang malam-malam ini, meski tidak fardu.
Â
Advertisement