Kisah 2 Anak Ukraina Disambut Hangat di Sekolah Italia Usai Kabur dari Invasi Rusia

Dua anak Ukraina pindah ke Italia setelah invasi Rusia ke Ukraina.

oleh Putu Elmira diperbarui 17 Mar 2022, 16:02 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2022, 16:02 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi belajar. (dok. unsplash.com/@joaosilas)

Liputan6.com, Jakarta - Dua anak Ukraina disambut hangat ketika mereka tiba di sekolah baru di Italia. Keduanya melarikan diri dari Lviv, sebuah kota di Ukraina Barat yang terletak di dekat perbatasan Polandia.

Dikutip dari People, Kamis (17/3/2022), dua anak Ukraina ini menerima dukungan saat mereka berjalan bersama ke sekolah baru, menurut CNN, yang memperoleh rekaman momen mengharukan yang juga dibagikan secara luas di media sosial. Hari itu, "ratusan guru dan siswa" di Institut Don Milani di Naples berkumpul untuk menyambut Dimitri (8) dan Victoria (10) menurut MSNBC.

Rekaman menunjukkan anak-anak berjalan ke ruangan yang penuh sorak-sorai dan tepuk tangan. Beberapa siswa bahkan membawa bendera Ukraina dan ada juga balon biru dan kuning yang tergantung di langit-langit.

Anak-anak ini pindah ke Italia bersama ibu mereka setelah Rusia menginvasi Ukraina, CNN melaporkan, mengutip Maria Barone, kepala sekolah. Barone mengatakan nenek mereka juga tinggal di negara Mediterania.

Sejak Rusia melancarkan serangannya terhadap Ukraina pada 24 Februari 2022, lebih dari 3 juta orang telah meninggalkan negara itu, menurut PBB. Setengah dari mereka yang pergi adalah anak-anak.

"Setiap hari, selama 20 hari terakhir, di Ukraina lebih dari 70.000 anak menjadi pengungsi," kata juru bicara Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa James Elder, Selasa, 15 Maret 2022. "Itu setiap menit, 55 anak melarikan diri dari negara ini."

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kondisi

Korban Perang Ukraina Terlihat dalam Gambar dan Air Mata
Sekelompok orang yang melarikan diri dari Ukraina tiba di perbatasan di Medyka, Polandia, Rabu, 16 Maret 2022. Invasi Rusia ke Ukraina memasuki hari ke-21. Berbagai upaya negosiasi menuju kompromi telah dilakukan demi menuju perdamaian di antara kedua belah pihak. (AP Photo/Petros Giannakouris)

Rincian pertempuran berubah dari hari ke hari, tetapi ratusan warga sipil telah dilaporkan tewas atau terluka, termasuk anak-anak. Jaksa Agung Ukraina Irina Venediktova menyebut pada Rabu, 16 Maret 2022 bahwa setidaknya 103 anak telah tewas dan 100 lainnya terluka dalam perang yang sedang berlangsung, menurut The Washington Post.

Meskipun angka pastinya sulit ditentukan karena kekerasan yang sedang berlangsung, kantornya memperingatkan bahwa jumlah korban tewas kemungkinan jauh lebih tinggi. Sebagian besar anak-anak tewas di kota Ukraina Kyiv, Kharkiv, Donetsk dan Kherson, kata kantor kejaksaan.

Pihaknya mencatat bahwa bom dan penembakan Rusia telah merusak lebih dari 400 lembaga pendidikan, termasuk sekolah, dan 59 di antaranya hancur. Rusia telah berulang kali membantah menargetkan situs sipil.

Pantang Mundur

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam konferensi pers terkait serangan Rusia. (Screen Grab Video)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam konferensi pers terkait serangan Rusia. (Screen Grab Video)

Invasi yang diperintahkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin telah dikecam di seluruh dunia dan menimbulkan sanksi ekonomi yang semakin berat terhadap Rusia. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam beberapa minggu terakhir telah menyerukan pembicaraan damai yang sejauh ini tidak berhasil.

Zelenskyy juga mendesak negaranya untuk melawan. Putin menegaskan Ukraina memiliki hubungan bersejarah dengan Rusia dan dia bertindak demi kepentingan keamanan terbaik negaranya.

Sikap Ukraina

Bangunan Pemukiman Warga Kota Kiev Hancur Dihantam Invasi Rusia
Seorang wanita berjalan di depan bangunan yang rusak setelah peluru militer Rusia menghantam di Koshytsa Street, Kiev, Ukraina (25/2/2022). Ledakan di Kiev memicu kekerasan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menentang peringatan Barat untuk melancarkan invasi darat skala penuh. (AFP/Daniel Leal)

Zelenskyy bersumpah untuk tidak tunduk. "Tidak ada yang akan menghancurkan kami, kami kuat, kami orang Ukraina," katanya kepada Uni Eropa dalam pidato di hari-hari awal pertempuran.

Ia menambahkan, "Hidup akan menang atas kematian. Dan terang akan menang atas kegelapan."

Infografis Rusia Serang Ukraina dan Dalih Vladimir Putin

Infografis Rusia Serang Ukraina dan Dalih Vladimir Putin. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Rusia Serang Ukraina dan Dalih Vladimir Putin. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya