Stafsus Jokowi Ayu Kartika Dewi Nikah Beda Agama, Gelar Akad Nikah dan Pemberkatan di 1 Hari

Stafsus Jokowi Ayu Kartika Dewi menikah dengan kekasihnya, Gerald Bastian, setelah dua tahun berpacaran.

oleh Asnida Riani diperbarui 18 Mar 2022, 16:33 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2022, 16:30 WIB
Ayu Kartika Dewi
Stafsus Jokowi Ayu Kartika Dewi menikah dengan kekasihnya, Gerald Bastian. (dok. Instagram @ayukartikadewi/https://www.instagram.com/p/CbFkzY3Pfrl/)

Liputan6.com, Jakarta - Jumat (18/3/2022) jadi hari bahagia bagi pasangan Ayu Kartika Dewi, yang merupakan staf khusus (stafsus) Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan kekasihnya, Gerald Bastian. Keduanya resmi berganti status jadi suami istri.

"Pernikahan Ayu dan Gerald," tulis Ayu di akun Instagram-nya, Jumat pagi (18/3/2022). "Dengan penuh syukur, kami memohon dukungan dan doa dari keluarga, sahabat, teman, dan semuanya untuk kelancaran pernikahan kami hari ini."

Dia menjabarkan beberapa informasi terkait pernikahan keduanya. Pertama, tautan kado. Ia menulis, "Dengan tidak mengurangi rasa hormat, kami tidak menerima karangan bunga, hadiah barang, ataupun uang/angpau."

"Jika rekan-rekan berkenan memberikan kado, silakan sampaikan di link ini. Nanti Ayu dan Gerald akan berdiskusi dengan tim KitaBisa untuk menyalurkan 100 persen dana yang terkumpul pada aktivitas sosial pilihan kami," ia menyambung.

Lalu, tautan live stream prosesi akad nikah dan pemberkatan. Akad nikah dituliskan berlangsung pukul 07.30--08.15 WIB, dilanjutkan pemberkatan pukul 10.00--10.45 WIB. Terakhir, tautan untuk memberikan ucapan digital: tiny.cc/ucapanayugerald. Ayu mengungkap, "Ketiga link di atas adalah link publik, silakan jika ingin berpartisipasi melalui ketiga link di atas atau membagikannya ke group/pihak lain."

Ayu sudah lebih dulu mengumumkan pernikahan beda agama mereka. Ia menulis, "Dulu banget, saya pernah mencoba menulis 100 kriteria teman hidup yang saya inginkan. Butuh waktu berbulan-bulan untuk bisa nulis sampai ke angka 100."

"Beberapa tahun kemudian, saya dikenalkan dengan orang ini. Ternyata dia memenuhi 97 dari 100 kriteria. Jadi, ya gitu deh. Setelah pacaran lebih dari dua tahun, kami mau nikah," penggagas program SabangMerauke itu menyambung.

Dalam rangkaian foto di unggahan itu, ia pun memperlihatkan daftar kriteria yang dimaksud. Daftar itu termasuk mendonorkan darah, tidak merokok, suka melancong, nyaman dengan diri sendiri, percaya pada pendidikan, dan tidak percaya pada poligami.

Sementara, tiga kriteria calon suami yang tidak dipenuhi kekasih hatinya adalah berkulit gelap, menyukai Friends serial populer Amerika Serikat, dan bisa menyetir mobil. Ketiga ini ditoleransi Ayu Kartika Dewi dengan menulis "ya udah deh gpp," "saya ntar cari teman lain saja buat binge-watching," dan "naik taxi online aja ke mana-mana."

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tuai Beragam Komentar

Selain Percaya Diri dan Kreatif, Seni Bisa Membuat  Kita Lebih Tenang dan Toleran
Ayu Kartika Dewi, salah seorang staf khusus Presiden Jokowi dari golongan milenial. (dok.Instagram @ayukartikadewi/https://www.instagram.com/p/B7uQ9-ghcci)

Pernikahan Ayu Dewi Kartika, yang notabene tidak umum di Indonesia, pun menuai berbagai komentar. Tidak sedikit yang memberi selamat atas hari bahagia mereka dan mengaku salut dengan keputusan tersebut.

Salah satunya adalah pemilik akun Twitter @Afutami. Ia menulis, "Pernikahan beda agama Ayu Kartika Dewi dan Gerald Bastian pagi ini membuat hati saya penuh. Ayu bukan hanya memperjuangkan toleransi di mulut sebagai stafsus, tapi sesungguh-sungguhnya menjalankan dalam berkeluarga. Agama dan pernikahan memang seharusnya tentang cinta kasih."

Momen Menggugah

Wardah
Ayu Kartika Dewi, penggagas dan salah satu pendiri SabangMerauke sebagai salah satu wanita inspiratif pilihan Wardah Inspiring Movement. (dok Wardah)

Ia menyambung, "Momen paling menggugah untuk saya: ketika akad, alih-alih diam sebagaimana tradisi, Ayu bicara meminta ayah menikahkan mereka. Untuk saya, ini revolusi di mana 'ijab kabul' berubah dari sekedar serah-terima perempuan sebagai objek dari ayah ke suami, tapi pilihan."

"Belum lagi misa pemberkatan mereka setelahnya dilakukan oleh seorang uskup di Katedral. Ayu dan Gerald membuka pintu-pintu kemungkinan baru for the rest of us, tentang bagaimana pernikahan dalam agama diinterpretasikan, tentang bagaimana kemanusiaan dipraktikkan," tandas pemilik akun tersebut.

Tidak Semua Sepakat

Ilustrasi Cincin Kawin
Ilustrasi cincin kawin (dok.unsplash/sandy miar)

Namun, tidak semua orang beranggapan demikian. Ada yang menyebut bahwa apa yang diputuskan Ayu Kartika Dewi bukan bentuk "toleransi beragama." Salah satunya berkomentar, "Terserah mau nikah beda agama atau beda kingdom (klasifikasi makhluk hidup), tapi kalau dikampanyekan sebagai wujud toleransi agaknya berlebihan. Apakah yang nikah dengan agama yang sama berarti tidak menjalankan toleransi beragama secara sungguh-sungguh?"

Ada juga yang menulis, "Di agama ada aturan yang jelas. Kalau enggak mau diatur oleh agama, ya jangan pakai dalih toleransi. Jangan jadikan kepintaran mengubah yang sudah ada di agama."

Pengguna lain menimpali, "Benar atau salah biarlah jadi urusan sang Maha. Toh kita tidak dimintai pertanggungjawaban atas keputusan hidup orang lain. Tugas manusia cuma mengingatkan sesuai kapasitas tanpa merasa Maha Benar."

Infografis Macam-Macam Bahasa Cinta

Infografis Macam-Macam Bahasa Cinta
Infografis Macam-Macam Bahasa Cinta. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya