Penumpang Pesawat Batal Terbang Usai Kehilangan Anjing di Bandara Changi Singapura

Anjing milik penumpang pesawat itu menghilang sejak 1 April 2022 di Bandara Changi Singapura

oleh Dinny Mutiah diperbarui 04 Apr 2022, 11:41 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2022, 11:35 WIB
Anjing - Vania
Ilustrasi Anjing/https://unsplash.com/James Barker

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pemilik anjing memutuskan membatalkan penerbangannya setelah kehilangan anjing kesayangannya di Bandara Changi, Singapura. Anjing hitam bernama Oreo itu dilaporkan menghilang sejak Jumat, 1 April 2022.

Dikutip dari laman Asia One, Senin (4/4/2022), anjing betina tersebut semestinya ikut dalam penerbangan ke Los Angeles dengan pesawat Singapore Airline. Namun, rencana yang sudah disusun jadi berantakan.

Peixuan Sng, sang pemilik anjing melaporkan kehilangan anjingnya di Facebook. Pada saat itu, ia juga akan terbang bersama seekor anjingnya yang lain bernama Toffee.

Awalnya, ia diberitahu bahwa kedua anjingnya sudah berada di pesawat. Tetapi setelah beranjak menuju landasan pacu, pesawat tersebut mendadak kembali ke gerbang.

Dua petugas kemudian mendekatinya dan mengatakan bahwa Oreo tak ada dalam penerbangan itu, lapor Mothership.

"Aku diminta memilih untuk tetap terbang atau turun dari pesawat bersama Toffee untuk mencarinya," tulis Sng. Ia pun memutuskan untuk turun dari pesawat.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Upaya Pencarian

Anjing - Vania
Ilustrasi Anjing/https://unsplash.com/brooke Cagle

Sng mengatakan bahwa para petugas darat bandara sudah berusaha mencarinya. "Mereka menggunakan iPadku untuk mencarinya dengan melacak AirTag miliknya, tetapi tidak juga ditemukan," ujar dia dalam unggahan di akun Facebook Dogs Singapore pada Sabtu pagi, 2 April 2022.

"Bila Anda tinggal di sekitar bandara, tolong awasi - dia bersembunyi di sudut/tempat berteduh ketika dia takut, mencintai orang," tulisnya lagi.

Warga pun diminta untuk mengontak Sng melalui akun Instagramnya bila mendapatkan informasi keberadaan anjing yang diadopsi sejak 2017 itu. Oreo diperkirakan kini berusia 5,5 tahun.

Tradisi Konsumsi Daging Anjing

Anjing - Vania
Ilustrasi Anjing/https://unsplash.com/Victor Grabarczyk

Dalam kesempatan berbeda, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Jawa Tengah meminta masyarakat untuk menghilangkan tradisi mengonsumsi dan memperjualbelikan daging anjing. Anjing dinilai tak tak pantas untuk dijadikan bahan makanan apalagi hidangan di beberapa daerah tertentu di Indonesia.

Berpatokan pada perintah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Kepala Dinas PKH Jateng, Agus Wariyanto menyampaikan keseriusannya dalam mendukung kampanye bebas daging anjing di Provinsi Jawa Tengah. Ganjar mendorong agar edukasi terkait DMFI tidak hanya sebatas aturan dan hukuman tetapi bagaimana memanfaatkan anjing sesuai dengan keahliannya.

"Bapak Gubernur menyampaikan bahwa pendekatannya memang bukan aspek individu tapi penyadaran publik. Hal ini karena menyangkut kepada komoditas daging anjing pada nilai historisnya yang sudah lama ada," ujar Kepala Dinas PKH Jateng, Agus Wariyanto saat ditemui dalam acara Dog Meat-Free Indonesia (DMFI) Award Bebas Daging Anjing di Hotel Tentrem Semarang, pertengahan Maret lalu, dikutip dari Kanal Jateng.

 

 

Ubah Pola Pikir

Menurut Agus, anjing semestinya dimanfaatkan untuk membantu manusia dalam kehidupan sehari-hari, bukan untuk dikonsumsi sebagai makanan. Misalnya, membantu menjaga rumah, menjaga hewan ternak, hingga dijadikan hewan peliharaan. 

"Tetapi masalahnya memang pola pikir atau mindset. Caranya memang dibalik, Bapak Gubernur menyampaikan hewan kesayangannya didulukan dipelihara yang baik sehingga tidak tega untuk mengonsumsinya. Ini adalah proses," paparnya.

Di sisi lain, ia menyebut bahwa mengonsumsi daging bisa berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Menurutnya, penyakit-penyakit yang akan datang jika manusia mengonsumsi daging anjing, seperti diare dan rabies.

Imbauan Penyembelihan Hewan Kurban

Infografis Imbauan Penyembelihan Hewan Kurban Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Imbauan Penyembelihan Hewan Kurban Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya