Lukisan Mona Lisa di Museum Louvre Dilempari Kue, Pelaku Dibawa ke Rumah Sakit Jiwa

Pelempar kue ke lukisan Mona Lisa di Museum Louvre itu sempat meneriaki soal Bumi.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 31 Mei 2022, 12:31 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2022, 11:02 WIB
Museum Louvre
Pengunjung melihat lukisan Monalisa di Museum Louve, Paris, Rabu (29/6/2016). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Liputan6.com, Jakarta - Lukisan Mona Lisa jadi sasaran vandalisme pada Minggu, 29 Mei 2022. Seorang pengunjung melempari lukisan yang dipajang di Museum Louvre, Paris, itu dengan sepotong kue hingga mengotori kaca pelindung.

Aksi pria yang mengenakan wig itu terekam dalam video yang kemudian beredar viral di media sosial. Sebelumnya, lelaki yang tak diketaui namanya itu mendekati lukisan dengan kursi roda sebelum melemparkan kue ke karya seni dari era Renaissance tersebut. Dalam video lain, pria itu berdiri di kakinya sendiri setelah puas melemparkan kue, sedangkan kursi rodanya berada di dekatnya. 

"Seorang pengunjung yang terlihat cacat dengan menggunakan kursi roda untuk mendekati karya seni yang dipasang di etalase dengan aman. Louvre menerapkan prosedur biasa untuk orang-orang dengan mobilitas terbatas, memungkinkan mereka untuk mengagumi karya seni utama ini," demikian pernyataan resmi Museum Louvre, dikutip dari laman CNN, Selasa (31/5/2022)

"Ketika berdiri dekat lukisan itu, individu tersebut melemparkan pastry yang disembunyikannya di barang-barang pribadinya ke selubung kaca Mona Lisa. Aksi ini tidak berefek pada lukisan, tidak ada kerusakan sedikit pun," sambung pernyataan tersebut.

Juru bicara museum menjelaskan kembali bahwa pengunjung berkursi roda diperkenankan untuk maju ke depan, melewati pengunjung lainnya. Hal itu agar mereka bisa melihat karya seni ternama dari museum itu dengan lebih baik.

Si pelaku yang diketahui berusia 36 tahun kini telah ditahan. Ia juga dibawa ke rumah sakit jiwa di markas polisi, menurut kantor kejaksaan Paris. Investigasi telah dimulai oleh jaksa atas tuduhan "upaya merusak properti budaya." Museum Louvre juga sudah mengajukan keluhan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Tuntutan Si Pelaku

Lukisan Mona Lisa di Museum Louvre Dilempari Kue, Pelaku Dibawa ke Rumah Sakit Jiwa
Lukisan Mona Lisa dilempari kue. (dok. Twitter @klevisl007)

Dalam sebuah video yang beredar di Twitter, pelaku vandalisme sempat berteriak-teriak. Dalam bahasa Prancis, ia berkata, "Pikirkan planet Bumi, banyak orang merusaknya."

Ia pun diseret petugas keamanan museum, dengan kelopak bunga mawar bertebaran di lantai museum. Dalam video lain, terlihat staf museum berusaha membersihkan kaca pelindung lukisan dari kue yang dilempar pria itu.

Lukisan Mona Lisa adalah karya termahsyur dari Leonardo da Vinci. Bisa dibilang, lukisan ini paling terkenal di dunia dengan berhasil menarik jutaan pengunjung setiap tahun yang berbaris untuk berpose dengan karya seni berukuran tinggi 2,5 kaki dan lebar di bawah 2 kaki.

Potret yang masih terselubung misteri ini tidak asing dengan aksi vandalisme dan pencurian. Lukisan itu diketahui pernah dicuri pada 1911 oleh seorang karyawan museum. Bagian bawah kanvas pernah disiram air keras pada 1950-an yang memaksa museum meningkatkan perlindungan, termasuk memasang kaca anti-peluru.

Belum selesai di situ, pada 2009, seorang pengunjung wanita yang marah melemparkan cangkir keramik ke lukisan itu. Cangkirnya pecah, tetapi lukisannya tetap baik-baik saja.

Replika Mona Lisa

Lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci di Museum Louvre, Paris, Prancis. (AFP)
Lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci di Museum Louvre, Paris, Prancis. (AFP)

Sebelumnya, lukisan tiruan Mona Lisa dari karya Leonardo da Vinci yang dibuat pada abad ke-17, terjual dengan harga 2,9 juta euro atau sekitar Rp 49,8 miliar. Lukisan tersebut dibeli oleh seorang kolektor dari Eropa yang tak disebutkan namanya dalam lelang di Christie's Paris.

Harga tersebut menjadikan lukisan yang dikenal sebagai 'Hekking Mona Lisa' itu sebagai karya reproduksi Mona Lisa paling mahal di dunia. Saat dilelang, ada 14 penawar internasional dan pada jam terakhir, penawaran naik dari 500.000 menjadi 2,4 juta euro, sebelum harga akhir diketok 2,9 juta euro, seperti dilansir Antara.

"Ini luar biasa, ini rekor untuk reproduksi Mona Lisa," kata juru bicara Christie's.

Hekking Mona Lisa dinamai dari pemilik lukisan yang berusaha meyakinkan orang-orang bahwa lukisan tiruan yang dia punyai pada 1950-an adalah yang asli. Lukisan ini adalah satu dari banyak reproduksi dari Mona Lisa asli yang dipamerkan di museum Louvre Paris.

Kisah lukisan replika itu berawal pada Januari 1963. Saat itu, Mona Lisa melakukan perjalanan ke Amerika Serikat dan mendapat banyak pujian di Washington DC dan New York.

Klaim Hekking

FOTO: Mengenang Leonardo da Vinci Lewat Pameran Seni
Sejumlah pengunjung melihat replika lukisan terkenal ‘Mona Lisa’ karya Leonardo da Vinci dalam sebuah pameran seni bertajuk Tribute to da Vinci yang digelar di gedung Changsha IFS, Changsha, Provinsi Hunan, China, Senin (4/5/2020). (Xinhua/Chen Sihan)

Ibu Negara saat itu, Jackie Kennedy, telah menengahi kesepakatan pada 1961 dan perhatian media pada Mona Lisa menjelang tur Amerika mencapai puncaknya. Di tengah-tengah inilah, Raymond Hekking membuat klaim sensasional bahwa Mona Lisa yang sedang disiapkan Louvre untuk dikirim ke Amerika bukanlah yang asli, melainkan miliknya.

Hekking memperoleh Mona Lisa versinya pada akhir 1950-an dari seorang pedagang seni di Nice, Prancis, seharga sekitar tiga Pound sterling atau sekitar Rp60 ribu. Ia berpendapat bahwa salinan yang dikembalikan ke Louvre pada 1913 hanyalah salinan kontemporer Mona Lisa.

Hekking ternyata seorang komunikator jenius. Ia mendalangi kampanye media yang sangat menonjol untuk membuat Mona Lisa miliknya diakui sebagai salinan Mona Lisa yang sebenarnya. Ia mengundang media untuk meneliti salinannya dan bahkan memproduksi film untuk mendukung klaimnya itu.

Namun, upaya Hekking akhirnya terbantahkan. Lukisannya secara meyakinkan berasal dari awal abad ke-17 dan dikaitkan dengan "pengikut Leonardo Italia" yang anonim.

Ladies on Wall
Infografis jejak seni grafiti di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya