Liputan6.com, Jakarta - Mengejar target kunjungan 3,6 juta wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada 2022, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mempromosikan pariwisata Batam-Bintan di Singapura. Misi ini dipimpin langsung Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.
Dalam acara pembukaan Sales Mission Selasa, 31 Mei 2022 di Goodwood Park Hotel Singapura, Sandi mengklaim, pihaknya akan terus mendorong berbagai pembenahan objek pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia untuk menarik kunjungan wisatawan mancanegara, termasuk dari Singapura, menurut keterangan yang diterima Liputan6.com, Rabu (1/6/2022).
Advertisement
Baca Juga
Setelah bertemu para operator perjalanan, maskapai, dan media, Menparekraf menyebut, 95 persen pelaku usaha sektor pariwisata di Singapura sangat antusias dengan acara tersebut. Bahkan, ia menyambung, mereka sudah memiliki target untuk menyelenggarakan kegiatan wisata dan membantu sektor parekraf Indonesia mulai Juni 2022.
Ia berkata, "Sekolah sudah mulai libur. Jadi, harapannya kedatangan kami ini akan memacu kunjungan wisatawan Singapura dan membuka peluang ekonomi untuk peluang usaha dan lapangan kerja."
Sandi juga mengaku sudah menugaskan Direktorat Pemasaran Pariwisata Kemenparekraf untuk memfasilitasi penyelesaian isu dan kendala dalam upaya peningkatan kunjungan wisatawan Singapura. Karena itu, isu-isu seperti kelembagaan, kebutuhan asuransi yang dirasa memberatkan, visa, serta peningkatan jumlah layanan kapal feri bisa segera diatasi.
"Batam dan Bintan adalah gerbang kedua para wisatawan asal Singapura setelah Bali. Jadi, targetnya dalam 6--12 bulan ke depan, kita akan mengembalikan konsep pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan," Sandiaga Uno menuturkan.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Mengutamakan Pariwisata Berkualitas
Kemenparekraf juga melakukan proses peluncuran kembali pariwisata Indonesia bagi masyarakat dan pelaku usaha sektor pariwisata di Singapura. "Kebetulan pengalaman saya di marketing, jadi saya melihat tadi dalam situasi seperti ini kita bisa menyiapkan program-program besar untuk menangkap minat tinggi pariwisata di Singapura," Sandi menyebutkan.
Ia menyambung, "Target tahun ini wisawatan mancanegara yang datang ke Indonesia sebanyak 1,8--3,6 juta orang. Tentunya secara bertahap ditingkatkan dengan berkelanjutan, mengutamakan pariwisata yang berkualitas."
Jika sebelumnya perjalanan wisawatan Singapura sangat singkat di Indonesia, Kemenparekraf mengupayakan pembenahan di sejumlah wisata di Batam, Bintan, dan destinasi lain, sehingga tidak hanya membuat mereka tinggal lebih lama, tapi juga berbelanja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Saya punya optimisme bahwa kita akan bisa bangkit bersama. Saya ingin ke depannya kita bisa saling bekerja sama mewujudkan pemulihan," ucap Sandi. "Saya paham sekali mereka (wisatawan Singapura) sangat memerlukan sesuatu yang kekinian."
"Salah satunya program anak-anak libur sekolah, menanam mangrove bakau di Batam dan Bintan yang saat ini sedang berupa mengurangi emisi karbon," ia menambahkan.
Advertisement
Bertemu PPI di Singapura
Sandi juga kedapatan bertemu Persatuan Pelajar Indonesia di Singapura (PPIS)Â di hari yang sama. Pertemuan ini bermaksud mengoptimalkan potensi dan peran pelajar, serta mahasiswa di luar negeri agar jadi duta ekonomi kreatif dan destinasi pariwisata Indonesia.
"Kami sangat berharap PPIS turut serta berkontribusi sebagai mitra Kemenparekraf dalam mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia dengan jadi mitra endorse sebagai perwujudan usaha pengembangan generasi muda yang andal dan dinamis," kata Menparekraf.
Di kesempatan itu, ia berdialog dengan Perwakilan PPIS terkait pengembangan industri pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia. Sandi juga mengimbau agar anggota PPIS dapat mengkaji berbagai aspek dan sudut pandang pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia dalam materi skripsi, tesis, dan disertasi mereka kelak.
Sejumlah saran dan masukan yang disampaikan PPIS terkait parekraf Indonesia, termasuk perlunya inovasi oleh-oleh atau suvenir khas, misalnya untuk Batam dan Bintan, perlunya informasi online terkait parekraf berbahasa asing, juga pengembangan infrastruktur untuk memberi akses yang ramah bagi pejalan kaki maupun wisatawan.
Dukungan pada Program Nol Emisi Karbon
PPIS juga menyampaikan potensi paket graduation trip yang belum dikembangkan dengan optimal di Tanah Air. Menparekraf pun berjanji akan segera menindaklanjuti isu-isu tersebut dan memfasilitasi kementerian/lembaga terkait.
Ia juga mengatakan akan melanjutkan dialog dengan PPIS secara daring, mengingat waktu pertemuan mereka yang terbatas. Pada kesempatan itu, sekitar 17 pelajar dan mahasiswa hadir untuk berdialog secara langsung dengan Sandi.
"Saya pernah enam tahun tinggal di Singapura. Jadi, bertemu dengan mereka, saya merasa sedang bernostalgia. Dari mereka inilah saya mengharapkan sektor parekraf kita akan lebih terpromosikan di Singapura," ujarnya. "Kami ada program fam trip ke lima destinasi super prioritas, dan kami mengajak anggota PPIS untuk ikut serta."
Menparekraf juga mengajak mahasiswa dalam menyukseskan program net zero carbon emission, terutama dalam kaitannya dengan sektor pariwisata yang akan ditindaklanjuti dengan penanaman pohon bakau di Batam/Bintan. Namun, tidak dijelaskan lebih lanjut kontribusi seperti apa yang diharapkan.
Advertisement