3 Bandara di Jepang Bakal Kembali Terima Penerbangan Internasional Mulai Juli 2022

Tiga bandara regional di Jepang akan dibuka kembali untuk penerbangan internasional pada Juli mendatang.

oleh Putu Elmira diperbarui 23 Jun 2022, 19:01 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2022, 19:01 WIB
Sunyi Sepi Bandara di Jepang Tanpa Kunjungan Turis Asing
Petugas berdiri di ruang kedatangan yang kosong di bandara internasional Haneda Tokyo, Selasa (30/11/2021). Jepang melarang semua warga asing memasuki negaranya mulai Selasa (30/11) hingga sebulan ke depan untuk mengantisipasi penyebaran varian Covid-19 Omicron. (Philip FONG/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Tiga bandara regional di Jepang akan dibuka kembali untuk penerbangan internasional pada Juli mendatang. Pembukaan ini ketika Negeri Sakura kian melonggarkan aturan perbatasan COVID-19, seperti dikatakan Perdana Menteri Fumio Kishida pada Senin, 20 Juni 2022.

Dikutip dari Japan Today, Rabu, 22 Juni 2022, penambahan bandara tersebut termasuk bandara Sendai, Hiroshima dan Takamatsu. Ini terjadi setelah pemerintah memutuskan dimulainya kembali penerbangan internasional di Naha dan New Chitose, pintu gerbang ke tempat-tempat wisata populer di Okinawa dan Hokkaido, pada akhir Juni.

Kishida mengungkapkan rencana baru dalam sebuah wawancara dengan Kyodo News. Bandara internasional utama seperti Narita, Haneda dan Kansai sudah menerima penerbangan dari luar negeri.

Jepang sendiri telah membuka kembali pintunya bagi turis asing. Meskipun mereka yang bepergian tur paket, menerima prosedur visa untuk pelancong liburan sejak 10 Juni 2022.

Batas harian sebesar 20 ribu orang yang tiba di Jepang telah diberlakukan. Kuota tersebut sudah termasuk warga negara Jepang yang kembali.

Setelah dikritik karena langkah pengendalian perbatasannya terlalu ketat, pemerintah Jepang melonggarkannya secara bertahap. Pihaknya mempertimbangkan situasi COVID-19 di dalam dan luar negeri.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Lonjakan Permintaan Kunjungan

Sunyi Sepi Bandara di Jepang Tanpa Kunjungan Turis Asing
Seorang pria menaiki kereta Tokyo Monorail Haneda Airport Line di stasiun Terminal 3 bandara Haneda, Selasa (30/11/2021). Jepang melarang semua warga asing memasuki negaranya mulai Selasa (30/11) hingga sebulan ke depan untuk mengantisipasi penyebaran varian Covid-19 Omicron. (Philip FONG/AFP)

Kini, negara dan wilayah dibagi menjadi tiga kelompok. Sebagian besar berada di kelompok "biru" dengan risiko terendah.

Wisatawan dari negara dan wilayah dalam grup harus menunjukkan hasil tes negatif COVID-19 sebelum keberangkatan. Tetapi mereka dibebaskan dari karantina dan pengujian saat tiba di Jepang.

Sementara, kunjungan wisata ke Negeri Sakura kian meningkat. Salah satunya dibuktikan dengan 1.300 orang mendaftar untuk bepergian ke Jepang dengan tur berpemandu.

Dilansir dari Japan Today, Sabtu, 18 Juni 2022, peningkatan itu terjadi sejak Negeri Sakura membuka kembali pengajuan visa bagi turis asing, baru-baru ini, menurut lembaga pemerintah setempat. Kepala Badan Pariwisata Jepang Koichi Wada menyampaikan bahwa lebih dari 300 aplikasi telah diterima untuk bulan ini, dengan sekitar seribu aplikasi mulai Juli 2022 dan seterusnya.

"Kelompok pertama (turis asing yang tiba di Jepang) terdiri dari sejumlah kecil orang," demikian ia menyebut tanpa menjelaskan kebangsaan wisatawan mancanegara dalam kelompok yang dimaksud.

Peningkatan

Suasana Malam di Tokyo Jelang Pemberlakuan Pembatasan Baru
Orang-orang yang memakai masker berjalan di distrik Shibuya di Tokyo (19/1/2022). Pemerintah Jepang menyetujui pembatasan virus corona baru di sebagian besar negara, termasuk ibu kota untuk memerangi rekor infeksi yang dipicu oleh varian Omicron. (AFP/Behrouz Mehri)

Wada berharap catatan turis asing yang masuk ke Jepang perlahan naik, dengan sebagian besar kedatangan berasal dari negara-negara Asia Tenggara. Ia menjelaskan bahwa Korea Selatan dan Amerika Serikat sebagai asal turis asing lainnya yang diandalkan.

Terlepas dari pelonggaran aturan terkait pandemi COVID-19, turis asing yang masuk ke Jepang tetap diminta mematuhi langkah-langkah pencegahan infeksi, termasuk memakai masker. Mereka juga diwajibkan mengambil asuransi kesehatan sebagai tindakan antisipasi jika tertular COVID-19 selama berada di negara itu.

Operator paket wisata wajib menjelaskan pada pelanggan bahwa mereka mungkin tidak dapat melakukan perjalanan jika tidak mengikuti pedoman. Agen perjalanan perlu memasukkan informasi perjalanan wisatawan, seperti nama, nomor paspor, dan tempat tinggal mereka di situs web pendaftaran imigrasi negara tersebut sebelum mengajukan dan memperoleh visa.

Pemerintah Jepang memulai kembali prosedur penerimaan turis asing pada 10 Juni 2022. Mereka mengambil langkah awal untuk meningkatkan pariwisata inbound untuk kali pertama dalam sekitar dua tahun terakhir.

Terima Turis Asing

Gunung Fuji dari Prefektur Yamanashi
Gunung Fuji terlihat dari kuil Arakura Fuji Sengen di kota Fujiyoshida, prefektur Yamanashi, pada Kamis (22/4/2021). Prefektur Yamanashi terletak di sebelah barat Tokyo yang memiliki spot-spot wisata terkenal, salah satunya gunung tertinggi di Jepang, Gunung Fuji. (Behrouz MEHRI / AFP)

Relaksasi aturan ini terbatas untuk orang-orang dari 98 negara dan wilayah yang dianggap berisiko rendah untuk penularan virus corona. Beberapa negara itu termasuk Amerika Serikat, Inggris, Cina, Korea Selatan, Indonesia, dan Thailand.

Jepang nantinya perlahan-lahan menaikkan batas jumlah pengunjungnya. Baru-baru ini, mereka menggandakannya jadi 20 ribu pada 1 Juni 2022.

Sebelum pandemi, negara itu menargetkan 40 juta pengunjung asing pada 2020. Tahun itu, Jepang awalnya dijadwalkan jadi tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade, yang kemudian baru bisa berlangsung tahun lalu dengan segudang pembatasan demi mencegah transmisi COVID-19. 

Pemerintah Jepang belum mengindikasikan kapan akan mulai mengizinkan pelancong individu lagi. Dikatakan keputusan yang tepat akan dibuat pada relaksasi lebih lanjut berdasarkan faktor-faktor tertentu, termasuk situasi infeksi virus di dalam dan luar negeri.

Infografis Naruhito Kaisar Baru Jepang
Infografis Naruhito Kaisar Baru Jepang. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya