Liputan6.com, Jakarta - Lebih dari 350 anjing berhasil diselamatkan setelah polisi dan aktivis hewan mencegat sebuah truk yang membawa anjing ke Festival Daging Anjing Yulin di China. Menurut Humane Society International (HSI), beberapa hari sebelum Festival Daging Anjing Yulin 2022 dimulai pada 21 Juni, polisi dan aktivis hewan di Shaanxi, China, mencegat sebuah truk berisi anjing yang menuju ke Yulin.
Dikutip dari People, Kamis, 23 Juni 2022, truk berpelat Yulin penuh dengan kandang kawat berisi anjing pertama kali terlihat 800-an kilometer di luar lokasi festival. Polisi menghentikan kendaraan dalam panas terik dan mengonfirmasi bahwa truk itu membawa anjing yang dikurung, lapor HSI.
Advertisement
Baca Juga
Dengan bantuan dari aktivis China Animal Protection Power (CAPP), pihak berwenang memindahkan 386 anjing dari truk dan membawa mereka ke tempat perlindungan. "Mereka mungkin berada di truk selama berhari-hari, mengalami dehidrasi dan kelaparan, banyak dari mereka dengan tanda-tanda cedera dan penyakit yang terlihat," kata Lin Xiong, salah satu aktivis yang membantu penyelamatan, pada HSI.
Lin melanjutkan, "Kami bisa melihat wajah ketakutan mereka mengintip dari kandang dan kami tahu anjing-anjing itu langsung menuju ke rumah jagal Yulin di mana mereka akan dipukuli sampai mati."
Penyelamat tersebut mengatakan bahwa respons polisi Shaanxi benar-benar mengesankan. Mereka keluar dengan paksa dan menepikan truk yang akan menuju Festival Daging Anjing, membawa anjing-anjing itu di bawah kendali polisi ketika pengemudi tidak dapat membuktikan bahwa ia telah memperoleh dan mengangkutnya secara legal.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Truk Dicegat
Lebih lanjut Lin berkata, "Itu adalah waktu yang sangat menegangkan bagi kami, tetapi terima kasih kepada pihak berwenang, anjing-anjing ini sekarang aman di karantina polisi di mana mereka bisa mendapatkan makanan, air, dan beristirahat."
"Jika saja semua polisi di seluruh China memiliki pendekatan tanpa toleransi yang tegas terhadap pencuri dan pedagang anjing, ini akan menjadi akhir dari perdagangan anjing di sini," ia menyambung.
Dari truk, anjing-anjing itu dibawa ke tahanan polisi, dan menerima bantuan medis. Anjing-anjing yang ditemukan di kendaraan itu berasal dari berbagai ras dan sebagiannya dilaporkan memakai kalung hewan peliharaan.
Pedagang anjing setuju melepaskan semua hewan. Banyak di antaranya ditemukan dalam kesehatan fisik yang buruk. Sekarang, pedagang telah melepaskan hak asuh anjing. CAPP akan bekerja untuk memastikan perawatan semua anjing dan akan membantu hewan-hewan tersebut menemukan rumah selamanya.
Advertisement
Bantuan Polisi dan Aktivis
Setidaknya 180 hewan akan diangkut ke tempat penampungan HSI di China, sehingga organisasi tersebut dapat membantu upaya penyelamatan CAPP. "Sungguh melegakan ketika pedagang anjing secara resmi melepaskan kepemilikan anjing-anjing itu sehingga polisi bisa menyerahkan mereka ke dalam perawatan para aktivis. Sekarang setelah aman, mereka memiliki peluang terbaik untuk pulih dari cobaan berat mereka," kata Wendy Higgins, direktur media internasional di HSI pada People.
Wendy menjelaskan, anjing-anjing membutuhkan banyak perawatan, istirahat, dan perhatian dokter hewan. Mereka akan diterima di berbagai tempat penampungan, termasuk tempat penampungan yang didukung HSI di Cina utara yang siap menerima sekitar 180 anjing.
"Setiap anjing ini mungkin sudah mati sekarang di Yulin kalau bukan karena keberanian para aktivis Tiongkok dan profesionalisme polisi Shaanxi," jelasnya.
Dalam liputan penyelamatannya, HSI mencatat bahwa Festival Daging Anjing Yulin dimulai pada 2010 untuk mendongkrak penjualan daging anjing yang menurun. Acara ini dapat menarik ribuan pengunjung setiap tahun, tapi popularitas mengonsumsi daging anjing terus berkurang.
Masih Ada
Menurut HSI, jajak pendapat menunjukkan bahwa 72 persen warga di Yulin tidak secara teratur makan daging anjing dan penentangan terhadap praktik tersebut berkembang di seluruh China. Pada 2020, Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan China secara resmi menyatakan bahwa anjing adalah hewan pendamping, bukan ternak.
Selain itu, pada tahun yang sama, dua kota besar Tiongkok di daratan Tiongkok, yakni Shenzhen dan Zhuhai, melarang konsumsi daging anjing dan kucing.
"Terlepas dari kenyataan bahwa kebanyakan orang di China tidak makan anjing, tempat pemakan anjing di selatan seperti Yulin masih ada, dan jutaan anjing terus menderita," kata Peter Li, Ph.D., spesialis kebijakan China untuk HSI yang mendukung perawatan anjing yang diselamatkan dari perdagangan daging China.
Ia melanjutkan, "Saya sangat bangga dengan aktivis Tiongkok yang membela hak hewan-hewan ini, dan polisi yang tanggapannya sangat penting, karena tanpa mereka anjing-anjing ini sudah mati di lantai pembantaian di rumah jagal Yulin."
Advertisement