Liputan6.com, Jakarta - Ranah 3 Warna akhirnya dipastikan tayang. Film yang dibintangi Amanda Rawles dan Arbani Yasiz ini akan serentak hadir di seluruh bioskop Indonesia pada 30 Juni 2022 setelah tertunda penayangannya karena pandemi Covid-19.
Meski penayangannya sempat tertunda selama dua tahun, antusiasme masyarakat menyambut film tersebut sepertinya tidak pudar. Gala premiere film tersebut telah digelar pada Kamis, 23Â Juni 2022 di Cinema XXI Epicentrum Walk, Jakarta Selatan.
Advertisement
Baca Juga
Berlatar keindahan Kabupaten Agam, Sumatra Barat di sekitar tahun 1992, film Ranah 3 Warna berfokus pada kisah seorang anak muda bernama Alif Fikri yang diperankan Arbani Yasiz. Film ini mengangkat kisah merantau dan nilai-nilai yang nantinya dapat diambil penonton Indonesia.
Selain menampilkan keberagaman Indonesia dari latar belakang para pemain, film ini juga mengangkat isu penting yaitu quarter life crisis yang umum dialami anak muda.
"Hal ini penting untuk memberikan point of view yang berbeda, dapat dilihat dari latar belakang berbagai tokohnya," terang Direktur Utama MNC Pictures, Titan Hermawan, dikutip dari Antara, Kamis (30/6/2022). "Semoga penonton tidak hanya puas menyaksikan film ini, tapi juga mendapatkan nilai-nilai penting."
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Diadaptasi dari Novel Laris
Gala premiere Ranah 3 Warna disebut banyak mendapatkan respons positif dari penonton yang menyaksikannya. Tak hanya menguras emosi dan air mata, film ini seakan memberi motivasi dan inspirasi positif untuk berjuang dalam menghadapi hidup.
Cerita Ranah 3 Warna diadaptasi dari sebuah novel terlaris karya Ahmad Fuadi. Film yang disutradarai Guntur Soeharjanto ini sebelumnya sempat terpilih jadi opening film dalam Jakarta Film Week 2021.
Film ini berfokus pada perjuangan Alif Fikri (19 tahun) yang diperankan oleh Arbani Yasiz. Ia adalah anak kampung dari pinggir Danau Maninjau yang ingin mengikuti idolanya, BJ Habibie, belajar dan merantau jauh sampai ujung dunia.
Sayang, rencananya tidak berjalan mulus karena ia tidak bisa langsung kuliah di perguruan tinggi umum. Dengan perjuangan keras, ia akhirnya bisa kuliah di Bandung dan tidak pernah melupakan cita-citanya untuk menjejakkan kaki di Benua Amerika.
Meski kerap diremehkan dan dihantam berbagai cobaan, ia terus berjuang sampai titik kesabaran terakhir. Dalam perjalanannya, ia kemudian melintasi tiga "Ranah," yaitu Indonesia, Timur Tengah, dan Kanada.
Advertisement
Belajar Tari Piring
Tokoh Randai (19) yang diperankan Teuku Rassya adalah teman dekat sekaligus pesaing berat Alif. Mereka bersaing dalam dunia akademik sampai dalam percintaan. Sedangkan Raisa (19), yang diperankan Amanda Rawles, adalah teman baik mereka berdua dan sosok yang merebut hati Alif dan Randai.
Untuk lebih menghayati perannya, Amanda menceritakan beberapa tantangan menarik yang ia jalani saat melakukan proses syuting. Dalam perannya itu, Amanda diharuskan belajar bahasa Prancis dan tari piring. "Latar film ini kan tahun 90-an ya. Itu juga jadi tantangan buat aku," katanya, dilansir dari kanal Showbiz Liputan6.com.
Bagi aktris kelahiran 25 Agustus 2000 itu, mempelajari tarian bukanlah hal baru. Amanda mengaku memiliki ilmu dasar dari gerakan Tari Bali. Meski begitu, dirinya tetap mengalami hambatan dalam memperlajari tari piring.
"Aku dulu punya basic ilmu tari bali sebetulnya. Tapi, sangat berbeda dengan tari piring, walau lumayan mengerti dengan yang berbau tari-tarian. Jadi familiar, tapi tetap kesulitan dengan tari piring," ia bercerita.
Ridwan Kamil Jadi Kameo
Demi bisa melakukan tari piring secara autentik, Amanda Rawles mempelajarai aspek-aspeknya dan melewati proses workshop yang panjang. "Itu piringnya enggak boleh jatuh dan enggak pakai tali. Megangnya pakai tangan. Proses workshop juga lumayan panjang," imbuhnya.
Menariknya lagi, di film ini juga ada Ridwan Kamil yang muncul sebaga kameo. "Saya jadi kameo numpang lewat sebagai Dubes Indonesia di Kanada (yang wilayahnya berbahasa Perancis)," tulis Kang Emil, di akun Instagram miliknya, belum lama ini.
"Saya selalu mencoba membantu syuting film-film jika diambil di tanah Jawa Barat," lanjutnya.
Dijelaskan Emil, sapaan akrabnya, bahwa ia menerima peran jadi kameo dalam film ini untuk mendukung film Indonesia, terutama yang syuting di Jawa Barat. Film Ranah 3 Warna memang mengambil lokasi syuting salah satunya di Gedung Sate, Bandung.
"Dalam hal ini mendukung kemudahan ijin dan lokasi, seperti di Gedung Sate ini, yang dijadikan sebagai scene Kedutaan Indonesia di Kanada," sambungnya.
Advertisement