78 Persen Tak Paham Investasi, Kesehatan Finansial Anak Muda Indonesia Masih Rendah

Kondisi kesehatan finansial anak muda Indonesia naik dibandingkan tahun lalu, tapi angkanya masih rendah dan terhambat.

oleh Henry diperbarui 16 Agu 2022, 07:03 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2022, 07:03 WIB
78 Persen Tak Paham Investasi, Kesehatan Finansial Anak Muda Indonesia Masih Rendah
78 Persen Tak Paham Investasi, Kesehatan Finansial Anak Muda Indonesia Masih Rendah. (Liputan6.com/Henry)

Liputan6.com, Jakarta - Bank OCBC NISP meluncurkan OCBC NISP Financial Fitness Index 2022, sebuah riset tahunan hasil kolaborasi dengan NielsenIQ yang menggambarkan kondisi kesehatan finansial anak muda Indonesia dengan melihat perilaku mereka dalam mengelola finansial.

OCBC NISP Financial Fitness Index 2022 merupakan riset tahun ke-2 setelah riset sebelumnya dirilis pada Agustus 2021. Dalam riset ini mereka menyasar anak muda berusia 25-35 tahun di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Medan, dan Makassar.

Pada tahun ini, skor indeks yang menggambarkan kondisi kesehatan finansial anak muda Indonesia itu naik dibandingkan tahun lalu, tapi angkanya masih rendah dan terhambat.

Hasil dari Financial Fitness Index 2022 menunjukkan sebanyak 42 persen generasi muda Indonesia merasa percaya diri bahwa perencanaan finansial mereka saat ini akan memberikan kesuksesan finansial di masa depan. Sayangnya, terdapat perbedaan antara apa yang mereka pikirkan dengan apa yang sebenarnya dilakukan.

Hal tersebut dibuktikan dengan 80 persen dari mereka tidak melakukan pencatatan anggaran, dan hanya 26 persen yang memiliki dana darurat. Bahkan, hanya 9 persen dari generasi muda yang telah memiliki produk investasi seperti reksadana, saham, dan tabungan berjangka.

Tambahan lagi, hanya 17 persen yang sudah memiliki pendapatan pasif, 8 persen yang menggunakan uang sesuai anggaran dan hanya 22 persen yang benar-benar paham mengenai produk investasi yang mereka miliki.

Menurut Chinni Yanti Tjhin, Retail Proposition Division Head Bank OCBC NISP, sedikitnya generasi muda yang menabung dan berinvestasi secara terstruktur merupakan kondisi yang mengkhawatirkan, sebab memiliki kesadaran saja tidak cukup untuk mencapai aspirasi keuangan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Menabung

78 Persen Tak Paham Investasi, Kesehatan Finansial Anak Muda Indonesia Masih Rendah
78 Persen Tak Paham Investasi, Kesehatan Finansial Anak Muda Indonesia Masih Rendah. (Liputan6.com/Henry)

“Di usia produktif, saatnya kita memikirkan bagaimana agar uang bekerja untuk diri kita, how money can works for us,” kata Chinni dalam konferensi pers Peluncuran OCBC NISP Financial Fitness Index 2022 di CGV FX Sudirman, Jakarta, Senin, 15 Agustus 2022.

Salah satu caranya adalah dengan segera mengambil sikap dengan mulai mengubah cara menabung dan berinvestasi sehingga kita dapat mewujudkan hal yang diimpikan dalam 5-10 tahun ke depan, seperti membeli rumah dan memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak.

Secara keseluruhan, Financial Fitness Index 2022 menunjukkan bahwa skor Financial Fitness Indonesia naik menjadi 40.06 di tahun 2022, dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 37.72. Meski begitu, sebanyak 76 persen masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan keuangan yang perlu dibenahi, seperti mengeluarkan uang demi mengikuti gaya hidup teman.

Inggit Primadevi, Director Consumer Insights di NielsenIQ Indonesia, menambahkan, anak muda yang memiliki produk investasi seperti reksadana, saham, cryptocurrency, bertambah menjadi 9 persen di tahun ini. Namun sayangnya secara umum, 78 persen menyatakan mereka tidak sepenuhnya memahami resiko dan manfaat dari produk investasi.

“Mereka cenderung berinvestasi karena mengikuti tren di masyarakat dan menganggap investasi adalah cara cepat untuk mendapatkan keuntungan yang besar,” ucap Inggit.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Hasil Lebih Optimal

Ilustrasi Investasi. Freepik
Ilustrasi Investasi. Freepik

Menurut Inggit, untuk mencapai kemandirian finansial bukan soal seberapa besar penghasilan seseorang. Sebab, dari survei yang ia lakukan, kalangan dengan berpenghasilan minimal Rp5 juta hingga Rp15 juta mengalami pergerakan cukup positif dalam pengelolaan keuangan.

"Untuk mendapatkan safe financial bukan hanya soal kalangan tertentu. Berdasarkan income kalangan mass market, segmen income paling bawah, pergerakan improvement mereka justru lebih tinggi dibandingkan anak muda yang penghasilannya lebih tinggi," ungkapnya.

Konsep transformasi menabung dan investasi tidak sekadar menyimpan uang, tetapi bagaimana kita mendapatkan imbal hasil yang lebih optimal melalui pemilihan produk yang sesuai dengan pengetahuan (risk appetite), profil risiko, dan jangka waktu investasi.

“Tentunya, tanpa terlupakan, kita juga perlu mempertimbangkan keabsahan lembaga keuangan yang harus diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” timpal Chinni.

“Seiring dengan menjelang momen kemerdekaan Indonesia yang ke-77, kami ingin mengajak seluruh masyarakat Indonesia khususnya generasi muda saat ini untuk #BangkitSehatFinansial dengan menerapkan cara menabung dengan tepat,” sambung Chinni.

 

Gym Finansial

78 Persen Tak Paham Investasi, Kesehatan Finansial Anak Muda Indonesia Masih Rendah
78 Persen Tak Paham Investasi, Kesehatan Finansial Anak Muda Indonesia Masih Rendah.  foto: dok. OCBC NISP

Dengan begitu, generasi muda ini tidak hanya sekadar melihat dan mengejar jumlah keuntungan secara instan. Namun mulai menerapkan transformasi cara menabung dengan mendiversifikasikan uang mereka ke beberapa instrumen keuangan, seperti membagi tabungan dengan deposito, tabungan berjangka, dan reksadana harian.

Sebagai salah satu solusi dari permasalahan finansial yang dihadapi masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda, NYALA OCBC NISP telah mempersiapkan solusi Check, Choose dan Cuan untuk mendukung mereka mengambil langkah konkret meraih kondisi yang #FinanciallyFit.

Caranya adalah dengan Check Kesehatan finansial di ruangmenyala.com, Choose (pilih) kelas-kelas edukasi serta produk perbankan dan investasi terbaik yang sesuai dengan kebutuhan Anda, dan mendapatkan Cuan dari investasi tersebut dan tentunya dari benefit bebas biaya transaksi dan program menarik lainnya yang ditawarkan NYALA OCBC NISP.

“Selain itu, masih dalam bagian solusi Nge-Gym Finansial, kami juga telah mempersiapkan solusi pendampingan keuangan, mulai dari NYALA Financial Fitness Coaches, Komunitas meNYALA, platform edukasi ruangmenyala.com dan Financial Fitness Gym,” terang Amir Widjaya, Marketing & Lifestyle Business Division Head Bank OCBC NISP.

“Financial Fitness Index ini akan menjadi riset tahunan OCBC NISP, sebagai bagian komitmen kami untuk terus berjuang bersama masyarakat meningkatkan skor Kesehatan finansial Indonesia, karena merdeka finansial adalah hak segala bangsa,” pungkas Amir.

Infografis Pencabutan Izin Pengumpulan Uang dan Bantuan ACT. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Pencabutan Izin Pengumpulan Uang dan Bantuan ACT. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya