Liputan6.com, Jakarta - Bagi sebagian orang, haid dianggap perkara yang tabu untuk diperbincangkan secara terbuka, meski normal dialami hampir semua wanita. Menstruasi sebagai salah satu fase yang dialami anak gadis, menandakan dirinya sudah akil baligh.
Haid mulai dialami anak perempuan sekitar usia 11--16 tahun, namun ada yang mengalami haid sejak usia sembilan tahun. Akan tetapi, justru penting untuk memberi mereka pengetahuan lebih awal sebelum tubuh mengalami perubahan.
Menurut pakar seksologi, Dr Rajan Bhonsle, mengutip mystar.com, Kamis (25/8/2022), terdapat dua hal yang perlu diberi penekanan yaitu seorang ibu tidak sepatutnya menyembunyikan pengetahuan seputar menstruasi daripada anak laki-laki maupun perempuan.
Advertisement
Baca Juga
Menurutnya lagi, waktu yang paling tepat untuk berbicara terbuka tentang menstruasi pertama adalah apabila anak mulai bertanya atau ketika anak berumur sembilan tahun. Menjalin percakapan ini pun membutuhkan sederet tips.
Seorang penulis buku parenting, Adlil Rajiah, mengungkap panduan para orangtua tentang bagaimana membuka topik dan mengobrol dengan anak-anak tentang menstruasi.
1. Tubuh setiap wanita akan mengeluarkan sel telur setiap bulan. Tapi, apabila tidak ada sperma yang membuahi sel telur tersebut, tidak akan terjadi proses perkembangan jadi calon bayi, dan akhirnya keluar bersama darah menstruasi.
2. Apabila telur dikeluarkan, rahim akan membentuk lapisan dinding yang tebal dan lembut daripada sel-sel darah sebagai tempat untuk bayi. Namun jika tidak berhasil, lapisan dinding akan "runtuh'"dalam bentuk darah melalui vagina dan darah yang keluar itu disebut haid.
Fase Akil Balig
3. Setiap individu akan mencapai fase akil balig. Laki-laki akan keluar air mani, suara berubah, dan tumbuh bulu pada kemaluan. Sementara itu, wanita akan menstruasi, payudara akan membesar, dan tumbuh bulu pada kemaluan.
4. Perempuan yang sehat akan mengalami haid setiap bulan, kira-kira selama enam hingga tujuh hari. Selama menstruasi, perempuan tidak boleh menunaikan salat atau berpuasa.
5. Untuk kebersihan dan kesehatan diri, orang perempuan perlu memakai pad untuk menampung darah haid supaya tidak terkena pada pakaian atau tempat lain.
6. Haid adalah hal yang terlalu peribadi bagi perempuan, tapi bukan sesuatu yang memalukan. Laki-laki juga tidak sewajarnya menjadikan haid sebagai bahan becandaan.
8. Haid bukan penyakit, sebaliknya merupakan hal normal dan menandakan seorang perempuan sehat.
Adlil Rajiah menambahkan, apabila anak bersedia belajar, lebih disarankan untuk menggunakan gambar anatomi tubuh laki-laki dan perempuan. Hal ini akan memudahkan para orangtua memberi penjelasan yang disesuaikan dengan tingkat pemahaman anak.
Advertisement
Bukan Lagi Tabu
Sementara di Indonesia, tabu seputar menstruasi tengah berupaya didobrak melalui edukasi. "Menstruasi adalah sesuatu yang biasa dan dialami sebagian besar wanita. Jangan sampai ada jijik, risih, atau apapun itu. Kata (menstruasi) harus dibiasakan, karena itu sangat-sangat normal," salah satu muse Nona, sebuah platform kesehatan perempuan, Hannah Al Rashid, mengatakan dalam jumpa pers virtual, 5 Agustus 2022.
Aktris 36 tahun tersebut menyebut bahwa selama ini banyak tabu tentang menstruasi, dan itu disebabkan kurangnya edukasi. Ia berkata, "Dengan adanya bahasan ini (menstruasi) penting banget, karena setiap perempuan punya pengalaman masing-masing (terkait menstruasi)."
"Kita harus bersama-sama membongkar tabu yang ada, supaya kesehatan reproduksi bisa dipahami lebih banyak orang," Hannah menyambung. "(Dengan adanya perbincangan tentang menstruasi), perempuan merasa lebih didukung. Bisa dimulai di antara kita para perempuan dulu untuk membentuk support system."
Sejalan dengan itu, Nona hadir sejak tahun lalu untuk mengedukasi para perempuan melalui media digital secara gratis. Selain, pihaknya juga memastikan materi yang disampaikan diramu sedemikian rupa agar mudah dipahami.
Haid Tidak Lancar
Bulan ini, produk-produk menstruasi, termasuk tampon dan pembalut, sekarang diberikan secara gratis di Skotlandia bagi siapa saja yang membutuhkan. Produk menstruasi akan tersedia secara cuma-cuma di sederet tempat seperti apotek dan pusat komunitas.
Keputusan bersejarah tersebut membuat Skotlandia jadi negara pertama di dunia yang menggratiskan produk menstruasi. Hal itu terealisasi berkat undang-undang yang disetujui parlemen negara itu pada 2020, melansir NPR. "Menyediakan akses ke produk menstruasi (secara) gratis sangat penting untuk kesetaraan dan martabat," kata Sekretaris Keadilan Sosial Skotlandia, Shona Robison, dalam sebuah pernyataan.
Langkah itu juga menghilangkan hambatan finansial untuk mengakses produk mentruasi yang layak. Robison pun menyebut langkah itu "lebih penting dari sebelumnya" di era meningkatnya biaya hidup.
"(Saya) bangga dengan apa yang telah kami capai di Skotlandia. Kami adalah yang pertama tetapi tidak akan menjadi yang terakhir," kata anggota parlemen Skotlandia Monica Lennon, yang mulai mengajukan proposal pada 2016.Â
Advertisement