Dieng Culture Festival 2022 Diwarnai Ketidakpuasan Penonton

Dieng Culture Festival (DCF) 2022 berlangsung dari 2 September hingga 4 September 2022.

oleh Elly Purnama diperbarui 03 Sep 2022, 13:00 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2022, 13:00 WIB
Dieng Culture Festival 2016 Berdampak Ekonomi Langsung
Dampak ekonomi dari event Dieng Culture Festival 2016 yakini mampu mendatangkan Rp 45 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Dieng Culture Festival 2022 (DCF) kembali digelar di tahun ini pada 2--4 September 2022. Berlokasi di dataran tinggi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, festival yang digelar untuk melestarikan kebudayaan setempat itu mengangkat tema Return of Light.

Tema kali ini merepresentasikan dari semangat, harapan, dan cita-cita untuk bangkit, berdiri, dan kembali bersinar. Hal tersebut didasari karena industri wisata di Kawasan Wisata Dieng sempat vakum dan surut karena pandemi.

Hari pertama festival sudah berlangsung pada Jumat, 2 September 2022. Acara disemarakkan dengan Aksi Dieng Bersih untuk memastikan penyelenggaraan berjalan tanpa menyebabkan tumpukan sampah. 

Beragam agenda seru digelar yang dirangkai dengan upaya menggerakkan ekonomi kreatif warga setempat, seperti menggelar Festival Kopi Dieng. Namun, daya tarik utama yang dinanti mayoritas wisatawan adalah sesi Jazz di Atas Awan yang kemarin malam menampilkan Denny Caknan sebagai bintang utama.

Namun, penyelenggaraannya rupanya kurang memuaskan penonton. Sejumlah unek-unek dilontarkan di kolom komentar akun Instagram resmi Dieng Culture Festival, @festivaldieng2022.

Salah satu yang disoroti adalah kondisi toilet di dalam venue yang disebut sangat tidak memadai. "Hanya ada 2 buat sekian banyak orang di dlm barikade, itupun yg 1 gk ada lampunya," tulis seorang warganet.

"kurang'y fasilitas toilet box ,sampe antri sejam dong😢😢," imbuh warganet lain.

Keluhan lainnya datang terkait kualitas suara dari panggung. Banyak yang mengaku tak bisa menikmati lantaran suara yang keluar tak enak didengar atau bahkan tidak terdengar.

"kualitas sound tlg diperhatikan lg, bbrp kali trouble, gk balance, bahkan smp saat guest star pun sound msh blm enak....sayang sekali buat event sekelas dcf," tulis warganet.

"sound sistem ky wong mbarang gawe...," imbuh warganet berbeda.

 

Pemegang Tiket Tak Bisa Masuk

Indahnya Langit Dieng Saat Bermandikan Ribuan Lampion
Malam puncak Dieng Culture Festival 2018 benar-benar luar biasa. Rasa rindu wisatawan terhadap event ini pun terobati. Terlebih saat sekitar 5.000 lampion diterbangkan.

Selain urusan toilet dan sound system, penonton yang datang juga mengeluhkan sistem tiket. Sejumlah penonton mengaku tidak bisa masuk ke lokasi acara padahal sudah memiliki tiket.

"Agak kecewa sih punya tiket tapi ga bisa masuk samsek kaya sia2 aja beli tiket😢😢," tulis warganet di kolom komentar.

"Tidak ada petunjuk arah untuk pintu masuk k venue utama. pintu masuk ketutupan orang2 yg tanpa tiket. gak kliatan. mana buat jalan aja susah. mau masuk venue aja susah bener. gada priority access untuk pemegang tiket," keluh penonton berbeda.

Warganet yang kecewa meminta panitia festival memperbaiki kinerjanya. Apalagi, festival itu menjadi yang pertama setelah ditiadakan selama dua tahun akibat situasi pandemi Covid-19.

Festival itu merupakan gagasan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa. Kelompok ini berupaya menggabungkan konsep budaya dan wahana wisata alam, dengan misi pemberdayaan ekonomi masyarakat Dieng.

DCF pertama kali diselenggarakan pada 2010 atas kerja sama dari Equator Sinergi Indonesia, Pokdarwis Dieng Pandawa dan Dieng Ecotourism. Sebelum gelaran bertajuk Dieng Culture Festival, pernah pula hadir acara serupa, yakni Pekan Budaya Dieng yang diadakan oleh masyarakat dan pemuda Dieng Kulon.

Agenda Festival

Ruwat rambut gembel atau pemotongan rambut gimbal dalam Dieng Culture Festival. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ruwat rambut gembel atau pemotongan rambut gimbal dalam Dieng Culture Festival. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Sesuai misinya, festival ini ingin melestarikan budaya setempat. Untuk itu, agenda DCF kali ini kembali menampilkan Kirab Budaya dan ritual pemotongan rambut gimbal yang menjadi acara inti DCF. 

Melansir Diengplateau.com, kirab budaya dalam DCF digambarkan sebagai iring-iringan ratusan orang yang mengarak anak-anak rambut gimbal yang akan dicukur. Seluruh peserta kirab mengenakan pakaian adat Jawa, yaitu blangkon dan beskap untuk pria dan kebaya untuk wanita. Sedangkan, anak-anak rambut gimbal mengenakan pakaian serba putih dan ikat kepala yang juga berwarna putih.

Kirab budaya dilaksanakan pada Sabtu, 3 September 2022, pukul 08.00-10.00. Titik mulainya dari Balai Desa Dieng Kulon dan berakhir di Kompleks Candi Arjuna.

Sementara, Jazz di Atas Awan menjadi panggung bagi musikus untuk membawakan lagu bergenre jazz. Deretan pengisi acara kali ini adalah Marcell Siahaan, Denny Caknan, Budi Doremi, Andien, Souljah, Stars & Rabbit, dan Caknun Kiai Kanjeng. Panggung musik itu masih akan digelar pada hari ini dengan pintu mulai dibuka pukul 14.00 hingga pukul 00.00 WIB.

 

 

 

Rundown dan Tiket

Jazz Atas Awan di kompleks Candi Arjuna, Dieng dalam Dieng Culture Festival . (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Jazz Atas Awan di kompleks Candi Arjuna, Dieng dalam Dieng Culture Festival . (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Tersedia beberapa pilihan tiket DCF, yaitu bundling tiket + homestay Rp750 ribu ditambah harga masing-masing homestay untuk 2 malam, bundling tiket + camping ground Rp750 ribu + Rp900 ribu set camping ground untuk 2 malam. Selain itu, ada bundling tiket only + souvenir yaitu Rp750 ribu yang tersedia di Festivaldieng.id atau Diengpandawa.com.

Mengutip dari situs Festivaldieng.id, berikut runtutan acara Dieng Culture Festival 2022:

Sabtu, 3 September 2022

08.00 - 10.00

Kirab Budaya

Lokasi: Dimulai dari Balai Desa Dieng Kulon, diakhiri di Kompleks Candi Arjuna

10.00 - 11.00

Festival Kopi

Lokasi: Area Setyaki

10.00 - 11.00

Jamasan anak rambut gimbal

Lokasi: Area Darmasala Candi Arjuna

11.00 - 12.00

Upacara Pencukuran Rambut Anak Rambut Gembel dan Ngalab Berkah

Lokasi: Kompleks Candi Arjuna, Dieng

12.00 - 13.00

Pelarungan Rambut Anak Gembel

Lokasi: Telaga Balekambang

13.00 - 22.00

Pagelaran Seni Budaya

Lokasi: Panggung Arjuna

13.30 - 16.00

Ngopi ngapak dan Tari Lengger, fashion show Indonesia berkebaya, penyerahan indikasi geografis

Lokasi: Panggung Pandawa

16.00 - 17.30

QRIS Jazz atas Awan sesi sore

Lokasi: Panggung Pandawa

19.30 - 23.00

QRIS Jazz Atas Awan sesi malam

Lokasi: Panggung Pandawa

23.00 - 23.30

Dieng Fireworks (festival kembang api)

Lokasi: Panggung Utama

 

Minggu, 4 September 2022

09.00 - 12.00

Gebyar Solawat

Lokasi: Panggung Pandawa

09.00 - 12.00

Festival Kopi

Lokasi: Area Setyaki

13.00 - 15.00

Kongkouw budaya (Narasumber Cak Nun dan Kyai Kanjeng)

Lokasi: Panggung Pandawa

15.00 -16.00

Closing Ceremony, Penutupan Aksi Dieng Bersih, dan pemberian Doorprize

Lokasi: Panggung Pandawa

 

 

 

INFOGRAFIS JOURNAL_ 12 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia Diakui UNESCO
INFOGRAFIS JOURNAL_ 12 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia Diakui UNESCO (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya