Saat Masakan Rumahan Dapat Panggung di E-Commerce

Cookliner.com adalah sebuah marketplace kuliner berupa masakan rumahan yang mempertemukan pemilik produk dengan konsumen.

oleh Henry diperbarui 15 Sep 2022, 14:00 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2022, 14:00 WIB
Kunci Berbisnis Kuliner di Masa Pandemi, Fokus ke Produk Ramah Online
Ilustrasi pesan antar makanan. (dok. Mart Production/Pexels.com)

Liputan6.com, Jakarta - Era digital memudahkan banyak orang untuk mendapatkan apa pun hanya dalam waktu singkat, termasuk dalam hal makanan. Potensi menggiurkan itu mendorong Ryan S. Wangidjaja merilis e-commerce khusus masakan rumahan bernama Cookliner.com.

Ryan menyatakan portal jual beli itu untuk membantu para pelaku usaha kuliner skala rumah tangga dalam mempromosikan masakan rumahan mereka.  Singkatnya Cookliner.com adalah sebuah marketplace kuliner yang mempertemukan pemilik produk dengan konsumen.

"Ide ini saya dapatkan di masa pandemi saat berbagai lini bisnis mencoba untuk bertahan. Tapi secara spesifik saya melihat begitu banyak tantangan besar dihadapi oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)," tutur Ryan, founder Cookliner.com, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.

Bukan rahasia bahwa banyak orang kehilangan pekerjaan di masa pandemi. Banyak di antara mereka banting setir menjadi pebisnis rumahan. "Situasi ini merupakan suatu kesempatan untuk membantu usaha kecil, khususnya yang terkena dampak pandemi," lanjutnya.

Di sisi lain, Ryan mengaku ingin mendukung program pemerintah dalam mendigitalisasi 30 juta UMKM di Indonesia pada 2024. Penjualan secara digital tidak dapat dipungkiri akan membantu bisnis untuk menjangkau lebih banyak audiens dibandingkan metode konvensional.

Para pengusaha UMKM harus melek IT dan Go Digital untuk lebih dapat bertahan di era kompetisi yang semakin hari semakin sulit. Ryan percaya bahwa masakan rumahan akan terus berkembang, meskipun pandemi akan berakhir suatu saat nanti. Terlebih, pengguna internet di Indonesia saja sudah mencapai 204,7 juta orang dan diyakini akan terus berkembang.

Suasana Homey

Pengguna Internet di Indonesia Capai 204,7 juta, E-Commece Masakan Rumahan Optmis Bakal Makin Berkembang
Pengguna Internet di Indonesia Capai 204,7 juta, E-Commece Masakan Rumahan Optmis Bakal Makin Berkembang.  foto: dok. Cookliner.com

 

Mengenai perbedaan Cookliner.com dengan marketplace lainnya, Ryan menjelaskan pihaknya ingin menghadirkan suasana 'homey' untuk para mitra bisnis dan pelanggan mereka sejak pertama mereka masuk ke website sampai bertransaksi ataupun penjualan. "Selain itu, interface yang kami gunakan mudah digunakan. Jadi memang untuk para pelaku bisnis di stage pemula ataupun yang baru memulai jualan online dari rumah, platform kami sangat mudah digunakan," jelasnya.

Karena marketplace ini masih tergolong baru, tantangan awalnya adalah memperkenalkan Cookliner.com kepada masyarakat, khususnya pebisnis kuliner rumahan. Banyak dari mereka yang belum “tech savvy” sehingga butuh waktu untuk meyakinkan agar bergabung berjualan di marketplace.

Menurut Ryan, hal itu bukan halangan. Pihaknya telah menyiapkan tim untuk membantu semua proses. Pendampingan yang diberikan diklaimnya sebagai nilai tambah bagi para mitra yang bergabung.

Saat ini, mereka membuka pintu lebar untuk semua pebisnis kuliner rumahan yang ingin bergabung. Caranya cukup dengan masuk ke Cookliner.com dan langsung klik kalau ingin bergabung menjadi mitra.

Jenis Masakan

Bantu Tingkatkan Pemberdayaan Perempuan di Indonesia, Dorong dengan Inisiatif Bisnis di Bidang Kuliner
10 juta perempuan Indonesia tercatat sebagai pemegang usaha di bidang kuliner (pexels.com/Maarten van den Heuvel)

Cookliner.com menitikberatkan sebagai tempat jual beli berbagai jenis usaha masakan rumahan. Mereka menyediakan berbagai kategori produk bagi pengusaha, seperti daging, seafood, bakmi, burger, roti, donut, kue kering, dessert, frozen food sampai hampers. Pengusaha katering juga diizinkan bergabung.

Beberapa mitra yang telah bergabung bersama platform itu adalah Mamayo (makanan nusantara khas Palembang), Orina (croissant, infused water, salad), Break the Cake (cake dan kue kering), Elscream (homemade ice cream), dan Buatan Papi Mami (dessert).

"Jadi kalau berbicara siapa saja yang dapat bergabung di sini tentunya jenisnya sangat beragam dan kami tentu sangat senang jika semakin banyak mitra Cookliner yang bergabung di platform kami," kata Ryan.

Para mitra saat ini belum dikenai biaya apa pun. Jadi, para mitra dapat dengan leluasa mengembangkan bisnisnya di era digital ini dan menjangkau pelanggan secara efektif dan tepat sasaran.

Platform e-commerce itu akan mengelola setiap pesanan yang masuk, mulai dari pembuatan invoice, pembayaran, sampai dengan pengiriman. "Mitra kami cukup memonitor pesanan yang masuk di Cookliner.com, serta mengonfirmasi pengiriman. Sistem yang terintegrasi dengan jasa pengiriman yang berpengalaman memungkinkan pembeli dan mitra kami memonitor pengiriman setiap saat," ujar Ryan.

Sistem Pembayaran

[Fimela] usaha kuliner
ilustrasi usaha kuliner | pexels.com/@olly

Mereka juga mendampingi para mitra untuk berjualan agar pendapatannya bisa maksimal. Untuk bergabung, pedagang kuliner hanya perlu mendaftarkan dirinya melalui website Cookliner.com, mengisi profil dan pengaturan toko dan kemudian langsung dapat berjualan. Konsultan dari Cookliner.com akan membantu dalam meningkatkan nilai tambah dari produk yang ditampilkan pada situs mereka.

Untuk ongkos kirim, saat ini Cookliner.com sudah bekerja sama dengan beberapa jasa pengiriman yang tarifnya sangat kompetitif dan semuanya telah diatur di dalam sistem mereka. Sedangkan, sistem pembayaran mereka menggunakan payment gateway jadi bisa menerima pembayaran melalui kartu kredit, transfer virtual account, e-wallet dan retail outlet (Alfamart).

Saat ini layanan pengiriman mereka menjangkau wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Cirebon, Malang dan Surabaya. Di Oktober 2022, akan ditambah dengan Yogyakarta dan Semarang. Mereka akan terus mengembangkan dan memperluas penetrasi jangkauan UMKM yang dapat bergabung di Cookliner.com.

"Bersama di era digital ini kita bertransformasi untuk lebih memiliki nilai saing dan tentunya memajukan bisnis," kata Ryan.

Infografis Cara Aman Pesan Makanan via Online dari Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Cara Aman Pesan Makanan via Online dari Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya