Liputan6.com, Jakarta - Seiring dengan kebangkitan aktivitas wisata yang kian terasa, penting pula untuk dibarengi dengan pariwisata berkelanjutan. Penerapan konsep ini dapat menyokong berbagai aspek di dalamnya, mulai dari meningkatkan kesejahteraan manusia hingga melindungi warisan alam dan budaya.
"Kita melihat pariwisata tidak dalam hanya satu konstruksi bisnis, tapi harus menjadi persoalan ekonomi, termasuk sosial, budaya, dan lingkungan," kata Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Frans Teguh dalam webinar "Rethinking Tourism: Transitioning Into a Greener Tourism" pada Rabu, 28 September 2022.
Advertisement
Baca Juga
Frans melanjutkan comperhensive approach inilah menurutnya perlu dihadirkan sebagai salah satu kekuatan membangun pariwisata. "Overall, tourism is a business of trust, di situ terkait sekali manajemennya, service skill, kompetensi SDM-nya," ungkapnya.
Ia menerangkan bahwa kekuatan terbesar Indonesia adalah kekayaan alam dan laut yang termasuk dengan community-based dan sustainable tourism. Community-based sendiri mengacu pada suatu kegiatan yang diatur dan berlangsung secara lokal.
"Kita punya keindahan yang harus kita rawat karena prinsip dasar dari sebuah konsep pariwisata itu menarik, kalau tidak menarik that's not tourism. Keunikan dan lokalitas yang punya tanggungan yang kuat untuk mempertahankan daya tarik, yaitu dengan cara berkelanjutan," tambahnya.
Ketika pariwisata direncanakan dan diatur dengan baik, efeknya akan terasa dalam beragam hal, mulai dari membantu penciptaan lapangan kerja, mempromosikan integrasi sosial, melindungi warisan alam dan budaya, dan melestarikan keanekaragaman hayati. Dampak lainnya yang juga muncul adalah menghasilkan mata pencaharian yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan manusia.
Pentingnya Pariwisata Berkelanjutan
CEO Wise Steps Consulting Mochamad Nalendra menyampaikan perlu melihat dari aspek supply dan demand terkait pentingnya bergerak menuju ke pariwisata berkelanjutan. Ia menyebut bahwa demand sendiri lebih ke pasar dan supply ke destinasi.
"Basically, kalau kita lihat dari sisi destinasi, selain pariwisata ini adalah business trust, yang kedua we are in nature business. Yang dimaksud nature business lebih ke arah banyak destinasi di Indonesia mengandalkan sektor alam, baik warisan alam, lanskap, dan sebagainya," kata Nalendra.
Ia menegaskan, ketika itu menjadi aset, sudah semestinya kekayaan alam dan yang ada di dalamnya dijaga. Maka dari, pelestarian yang tiada henti harus terus digalakkan.
"Kedua, dari sisi sosial ekonomi, menurut data dari UNWTO bahwa secara global ternyata pelaku pariwisata ini 80 persennya itu MSME atau micro, small, and medium enterprises, rata-rata pelaku UMKM. Pariwisata memiliki kekuatan besar lebih dari yang kita pikirkan," terangnya.
Advertisement
Kesadaran Masyarakat
Persoalan pemulihan menyangkut banyak sektor, maka dari itu pariwisata berkelanjutan penting dilakukan guna memberdayakan pelaku usaha di masyarakat. Selain itu, kesadaran masyarakat terkait pariwisata berkelanjutan juga kian meningkat belakangan.
"Terkait dari sisi market menurut survei Booking.com, di sustainable travel record di 2022, mereka menanyakan beberapa pertanyaan pada 30 ribu responden di 30 negara, katanya 81 persen dari global traveler ini bilang bahwa sustainable travel ini sangat-sangat penting bagi mereka, 50 persen dari angka tersebut datanya terpengaruhi oleh isu perubahan iklim," tutur Nalendra.
Ia juga menyebut post-pandemic juga turut mengubah banyak hal, mulai dari pola perjalanan hingga travel behaviour. "Sekarang mereka (pelancong) lebih aware terhadap dampak dari perjalanan makanya dari sisi market ke arah sana," lanjutnya.
CEO and Co-Founder Bobobox Indra Gunawan mengungkapkan keberlanjutan menjadi aspek kunci sejak awal berdirinya perusahaan ini. Salah satu refleksinya dikatakan Indra adalah dari produk yang digunakan pada jaringan hotel kapsul tersebut.
Langkah Keberlanjutan
"Kita memastikan Bobobox capsule hotelnya atau Bobocabin yang kita kembangkan itu meng-embrace yang namanya modularity, sebuah industrial design yang kita desain untuk memastikan dari segi material kita menggunakan green label materials. Selain material yang kita gunakan durable, kita memastikan menggunakan material yang sustainable," kata Indra.
Selanjutnya dikatakan Indra, modularity tersebut banyak berdampak positif karena pihaknya menyebut tak merusak dari segi alam karena setiap produk didesain modular dan ramah lingkungan. "Jadi dari segi landscape kita tidak banyak mengubah atau merusak dari keadaan alam," tambahnya.
"Kita embrace juga dari teknologinya bagaimana mengintegrasikan teknologi ke sisi bisnis. Setiap journey user kita dari mulai booking, payment, check-in sampai check-out bahkan dari segi operasional kita mengintegrasikan teknologi property management system, ini untuk memastikan kita bisa menjadi lebih lean dan membuat operasional kita menjadi lebih friendly untuk our employees," terangnya.
Dengan konsep operasional yang fleksibel dan mudah dipelajari, pihaknya juga merangkul teman-teman lokal untuk bergabung dalam insiatif mereka. Terakhir, pihaknya juga memastikan setiap produk yang dibangun berkelanjutan dan memberdayakan warga sekitar dan juga sesuai dengan regulasi-regulasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Advertisement