Liputan6.com, Jakarta - Kerajaan Inggris dikabarkan sedang mempertimbangkan kembali rencana penggunaan mahkota berlapis berlian Kohinoor untuk Permaisuri Camilla di penobatan Raja Charles III tahun depan. Hal ini dilakukan setelah partai berkuasa India, Partai Bharatiya Janata (BJP), memperingatkan bahwa langkah itu akan membangkitkan "kenangan menyakitkan dari masa lalu kolonial."
Melansir People, Jumat (14/10/2022), Raja Charles III akan menjalani penobatan resmi di Westminster Abbey pada 6 Mei 2023. Sebuah sumber mengatakan bahwa pemakaian mahkota itu "tidak dipermasalahkan," setidaknya sampai muncul kecaman dari India.
Advertisement
Baca Juga
Para pejabat Istana sepertinya ingin mengikuti perkembangan zaman. Sumber lain mengatakan, Raja Charles "sangat sensitif" terhadap masalah ini dan bahwa para penasihat mengalami "kegugupan yang signifikan" seputar masalah ini.
Terakhir dipakai pada 1937 oleh Ibu Suri, permaisuri Raja George VI atau ibunda Ratu Elizabeth II, mahkota ini memiliki 2.800 berlian, dengan Kohinoor sebesar 105 karat, salah satu berlian terbesar di dunia.
BJP termasuk vokal menentang penggunaan berlian berharga yang diklaim sebagai milik India. "Penobatan Camilla dan penggunaan permata mahkota Kohinoor membawa kembali kenangan menyakitkan dari masa lalu kolonial," kata juru bicara BJP pada The Telegraph.
Kebanyakan orang India memiliki ingatan yang sangat sedikit tentang masa lalu tersebut. Lima hingga enam generasi orang India menderita di bawah berbagai aturan asing selama lebih dari lima abad.
"Kejadian baru-baru ini, seperti kematian Ratu Elizabeth II, penobatan Ratu Camilla yang baru, dan penggunaan Koh-i-Noor membawa beberapa orang India kembali ke masa Kerajaan Inggris di India," lanjut juru bicara BJP.
Protes di Media Sosial
Setelah kematian Ratu Elizabeth II pada 8 September 2022, rakyat India sempat ramai melontarkan protes di media sosial untuk menuntut pengembalian berlian Kohinoor 105 karat senilai 591 juta dolar AS atau sekitar Rp8,5 triliun. "Berlian itu diakuisisi Inggris pada akhir 1840-an," penulis dan peneliti Dr. John Zubryzcki mengatakan pada SBS News, bulan lalu.
Permata itu akhirnya sampai ke tangan Ratu Victoria pada sekitar tahun 1850. Berlian itu diturunkan dari Ratu Victoria ke Ibu Suri Elizabeth II.
Sementara itu, upacara penobatan Raja Charles III di Westminster Abbey, London akan dipimpin Uskup Agung Canterbury, Justin Welby. Charles akan berusia 74 tahun saat penobatan, raja tertua yang baru dimahkotai.
Tanggal tersebut juga bertepatan dengan ulang tahun keempat cucunya, Archie, putra Pangeran Harry dan Meghan. Raja Charles III juga dijadwalkan menandatangani proklamasi tanggal upacara pemahkotaan tersebut pada akhir tahun.
Orang dalam istana mengatakan pada Mail bahwa Duke of Norfolk, yang sebagai earl marshal memiliki tanggung jawab untuk mengatur upacara tersebut, telah ditugaskan membuatnya jadi upacara yang lebih sederhana, lebih pendek, dan lebih beragam yang mencerminkan Inggris modern.
Advertisement
Minyak Suci
Dipahami bahwa upacara tersebut akan mencakup elemen inti yang sama dari layanan tradisional, yang telah mempertahankan struktur yang sama selama lebih dari seribu tahun, sementara juga mengakui semangat zaman sekarang. Charles akan diurapi dengan minyak suci, cincin penobatan, dan tongkat kerajaan, lalu dimahkotai dengan mahkota St Edward yang megah dan diberkati selama upacara.
Camilla juga akan diurapi dengan minyak suci dan dimahkotai, seperti Ibu Suri ketika ia dimahkotai sebagai Ratu pada 1937. Penobatan Charles diharapkan dalam skala yang lebih kecil dan lebih pendek, dengan saran bahwa itu bisa berlangsung hanya satu jam daripada lebih dari tiga jam.
Ini diharapkan lebih inklusif dari multi-agama Inggris daripada penobatan masa lalu. Jumlah tamu akan dikurangi dari delapan ribu jadi sekitar dua ribu, dengan rekan-rekan diharapkan mengenakan jas dan gaun, alih-alih jubah upacara.
Penobatan secara tradisional tidak diadakan pada akhir pekan, dengan mendiang Ratu berlangsung pada hari Selasa. Istana belum mengomentari apakah akan ada pengaturan untuk hari libur bank karena acara tersebut.
Penguasa Britania Raya
Rincian lebih lanjut akan dirilis pada waktunya, tapi pemerintah dan rumah tangga Kerajaan Inggris menyadari skala penobatan, mengingat krisis biaya hidup yang dihadapi negara tersebut. Walau masih belum banyak perubahan yang bisa disaksikan, Raja Charles III mempunyai rencana untuk monarki selama masa kepemimpinannya, seperti yang dikutip Insider.
Di antaranya, yaitu memperkecil monarki Inggris dan mengurangi porsi kediaman keluarga kerajaan di Istana Buckingham. Charles secara resmi dinyatakan sebagai raja baru Inggris pada 10 September 2022, dua hari setelah Ratu meninggal.
Proklamasi Charles III sebagai raja dilaksanakan di Istana St. James, London, Inggris. Melansir kanal Global Liputan6.com, berdasarkan laporan BBC, proklamasi ini adalah konfirmasi bahwa Raja Charles III adalah penguasa Britania Raya.
Mantan Perdana Menteri Boris Johnson, Theresa May, Gordon Brown, dan David Cameron turut hadir di barisan depan. Proses upacara awal itu hanya berlangsung singkat dan formal. Proklamasi itu diminta agar dicetak dan diumumkan juga di Skotlandia dan Irlandia Utara. Tembakan meriam pun diperintahkan untuk ditembakkan di Hyde Park dan Tower of London.
Advertisement