Liputan6.com, Jakarta - Sejak sang suami dinobatkan sebagai Raja Charles III, bukan hanya status Camilla yang berubah menjadi permaisuri tapi juga tanda tangannya. Hal itu diketahui dari sebuah kartu ucapan yang ditandatangani Camilla.
Ia menambahkan huruf R dalam tanda tangannya yang merupakan singkatan dari Regina yang berarti ratu atau raja dalam bahasa Latin. Melansir laman Mail Online, Senin, 7 November 2022, kartu ucapan itu dibagikan di akun Instagram seorang pengamat kerajaan @ royalbritishfamilybyfrenchy.
Advertisement
Baca Juga
Kartu itu memuat foto Camilla dengan mendiang Ratu Elizabeth II sedang menaiki kereta kerajaan pada 2013 di acara Royal Ascot. Camilla terlihat menuliskan ucapan terima kasih dan keberkahan pada mereka yang mengirimkan ucapan belasungkawa pada dirinya atas meninggalnya sang ratu.
"Terima kasih telah menuliskan begitu banyak pesan padaku setelah kepergian ibu mertuaku tersayang," tulisnya dalam kartu ucapan tersebut.Â
"Kami berada dalam akhir sebuah era yang ditandai dengan rasa duka kami atas meninggalnya sang ratu, yang seluruh hidupnya didedikasikan untuk melayani negeri dan persemakmuran. Saya dan suami saya merasa tersentuh dengan kata-kata kalian yang menenangkan," lanjutnya.
Dia mengakhiri tulisannya dengan menorehkan tanda tangan barunya, yaitu ‘Camilla R’. Camilla pertama kali menggunakan tanda tangan barunya dalam acara Accession Council di Istana St James pada 10 September 2022 yang menandai pengumuman Charles sebagai penguasa baru kerajaan.
Bukan yang Pertama
Dalam acara tersebut, sang raja juga membubuhkan dan mempublikasikan tanda tangan barunya yaitu Charles R. Penggunaan huruf R dalam tanda tangan anggota kerajaan sebelumnya pernah diterapkan beratus tahun lalu menurut ahli sejarah kerajaan, Marlene Koenug.
"Tanda tangan dengan huruf R ini menunjukkan kalau mereka adalah petinggi kerajaan. Anda bisa melihatnya dalan berbagai dokumen termasuk surat-surat resmi kerajaan yang ditanda tangani Raja Henry di awal abad ke-12," terang Koenug pada Harpers Bazaar.
Camilla bukan satu-satunya anggota kerajaan yang berstatus permaisuri yang menambahkan gelar ratu di tanda tangannya. Hal serupa juga pernah dilakukan Ratu Mary dan Ibu Suri (ibu dari Ratu Elizabeth II). Namun, langkah itu tidak diikuti Pangeran Philip. Suami Ratu Elizabeth II ini lebih memilih membubuhkan namanya di tanda tangannya.
Sementara itu, Kerajaan Inggris dikabarkan sedang mempertimbangkan kembali rencana penggunaan mahkota berlapis berlian Kohinoor untuk Permaisuri Camilla di penobatan Raja Charles III tahun depan. Hal ini dilakukan setelah partai berkuasa India, Partai Bharatiya Janata (BJP), memperingatkan bahwa langkah itu akan membangkitkan "kenangan menyakitkan dari masa lalu kolonial."
Â
Advertisement
Ikut Perkembangan Zaman
Melansir People, Jumat, 14 Oktober 2022, Raja Charles III akan menjalani penobatan resmi di Westminster Abbey pada 6 Mei 2023 dan dipimpin Uskup Agung Canterbury, Justin Welby. Charles akan berusia 74 tahun saat penobatan, menjadikannya raja tertua yang baru dimahkotai.
Upacara tersebut rencananya akan berlangsung lebih sederhana, lebih pendek, dan lebih beragam yang mencerminkan Inggris modern. Tanggal tersebut juga bertepatan dengan ulang tahun keempat cucunya, Archie, putra Pangeran Harry dan Meghan. Raja Charles III juga dijadwalkan menandatangani proklamasi tanggal upacara pemahkotaan tersebut pada akhir tahun.
Sebuah sumber mengatakan bahwa pemakaian mahkota di acara itu "tidak dipermasalahkan," setidaknya sampai muncul kecaman dari India. Para pejabat Istana sepertinya ingin mengikuti perkembangan zaman.
Sumber lain mengatakan, Raja Charles "sangat sensitif" terhadap masalah ini dan bahwa para penasihat mengalami "kegugupan yang signifikan" seputar masalah ini. Terakhir dipakai pada 1937 oleh Ibu Suri, permaisuri Raja George VI atau ibunda Ratu Elizabeth II, mahkota ini memiliki 2.800 berlian, dengan Kohinoor sebesar 105 karat, salah satu berlian terbesar di dunia.
Protes Rakyat India
BJP termasuk vokal menentang penggunaan berlian berharga yang diklaim sebagai milik India. "Penobatan Camilla dan penggunaan permata mahkota Kohinoor membawa kembali kenangan menyakitkan dari masa lalu kolonial," kata juru bicara BJP pada The Telegraph.
Kebanyakan orang India memiliki ingatan yang sangat sedikit tentang masa lalu tersebut. Lima hingga enam generasi orang India menderita di bawah berbagai aturan asing selama lebih dari lima abad.
"Kejadian baru-baru ini, seperti kematian Ratu Elizabeth II, penobatan Ratu Camilla yang baru, dan penggunaan Koh-i-Noor membawa beberapa orang India kembali ke masa Kerajaan Inggris di India," lanjut juru bicara BJP.
Setelah kematian Ratu Elizabeth II pada 8 September 2022, rakyat India sempat ramai melontarkan protes di media sosial untuk menuntut pengembalian berlian Kohinoor 105 karat senilai 591 juta dolar AS atau sekitar Rp8,5 triliun.
"Berlian itu diakuisisi Inggris pada akhir 1840-an," penulis dan peneliti Dr. John Zubryzcki mengatakan pada SBS News, pada September lalu. Permata itu akhirnya sampai ke tangan Ratu Victoria pada sekitar 1850. Berlian itu diturunkan dari Ratu Victoria ke Ibu Suri Elizabeth II.
Advertisement