Dampak Pembatasan Penerbangan di Bandara Bali Selama Puncak KTT G20

Jelang Puncak KTT G20, pembatasan operasi penerbangan (limited operation) untuk penerbangan reguler diterapkan mulai 13-17 November 2022.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Nov 2022, 21:01 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2022, 21:01 WIB
Sebagai Presidensi G20, Indonesia mulai menggelar berbagai pertemuan tingkat tinggi di Bali
Sebagai Presidensi G20, Indonesia mulai menggelar berbagai pertemuan tingkat tinggi di Bali (dok: Ilyas)

Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengimbau masyarakat untuk menyesuaikan perjalanan ke Bali selama penyelenggaraan puncak KTT G20.  Hal itu karena adanya pembatasan penerbangan reguler dari dan ke Bali mulai 13-17 November 2022.

Penyelenggaraan KTT G20 Bali akan dilaksanakan pada 15-16 November 2022 mendatang. "Kami mengimbau masyarakat untuk mengatur kembali perjalanan dan mengantisipasi adanya perubahan jadwal penerbangan dari dan ke Bali," kata Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati di Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu (9/11/2022).

Adita mengungkapkan, Kemenhub telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Dirjen Perhubungan Udara Nomor 12 Tahun 2022 Tentang Pengaturan Operasional Penerbangan Selama Penyelenggaraan KTT G20 di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. SE ini diterbitkan sebagai pedoman para pemangku kepentingan di sektor transportasi untuk melakukan pengaturan penerbangan.

Ia menyampaikan, ketentuan dalam Surat Edaran tersebut mengatur sejumlah hal yakni jam operasional ditetapkan selama 24 jam dan penerbangan komersial dilarang melakukan parkir menginap (Remain Over Night/RON). Aturan ini akan mulai diterapkan pada 12-18 November 2022 di Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Sementara itu, pemberlakukan pembatasan operasi penerbangan (limited operation) untuk penerbangan reguler diterapkan mulai 13-17 November 2022.  Berdasarkan data yang diperoleh, puncak kedatangan tamu negara (VVIP) diperkirakan terjadi mulai 13 November dan keberangkatan pada 16 November 2022.

Untuk mengantisipasi hal ini, Kemenhub telah melakukan koordinasi intensif dengan kementerian/lembaga terkait dan semua stakeholder penerbangan. Berdasarkan hasil rapat koordinasi Kemenhub dengan kementerian/lembaga terkait serta stakeholder penerbangan, maka operasional penerbangan diprioritaskan kepada penanganan penerbangan VVIP sesuai dengan ketentuan regulasi.

Namun di sisi lain tetap menjaga kebutuhan operasional penerbangan reguler dalam jumlah terbatas. "Mengingat beberapa tamu negara dan delegasi G20 masih ada yang menggunakan penerbangan reguler. Selain itu ditetapkan juga penerbangan menuju Bali, hanya melalui Bandar Udara Soekarno Hatta (CGK-DPS-CGK)," terang Adita.

Skenario Penyesuaian Operasional Bandara

Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali dioperasikan PT Angkasa Pura I atau AP I
Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali dioperasikan PT Angkasa Pura I atau AP I (dok: AP I)

KTT G20 akan dihadiri sejumlah pihak, di antaranya yakni, negara anggota G20, negara yang diundang, organisasi internasional seperti (FIFA, IOC, Atlantic Council, Tesla, World Economic Forum).  Ia mengharapkan dukungan masyarakat untuk bersama-sama mendukung kesuksesan Indonesia yang memegang Presidensi penyelenggaraan KTT G20 tahun ini.

Sementara PT Angkasa Pura/AP I selaku pengelolanya telah mempersiapkan skenario penyesuaian operasional bandara, yang meliputi operasional di sisi udara (airside) dan sisi darat (landside). Penyesuaian operasional di Bandara Ngurah Rai Bali tersebut didasarkan pada Surat Edaran Dirjen Perhubungan Udara Nomor SE 11 tahun 2022 tentang Pengaturan Operasional Penerbangan Selama Penyelenggaraan KTT Presidensi G20 Indonesia 2022 di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.

"Penyesuaian operasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali ditujukan untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan KTT G20 Bali, terutama dalam kaitannya dengan aspek keamanan, keselamatan, dan kelancaran penanganan penerbangan para delegasi," kata Direktur Utama AP I Faik Fahmi dilansir dari laman resmi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Rabu (9/11/2022).

Penyesuaian Operasional

Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. (Dewi/Liputan6.com)
Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. (Dewi/Liputan6.com)

Beberapa penyesuaian operasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang akan berlaku pada 12-18 November 2022 adalah sebagai berikut:

1. Jam operasional (operating hours) Bandara I Gusti Ngurah Rai ditetapkan selama 24 Jam;

2. Pemberlakuan pembatasan operasional penerbangan (Limited Operation) untuk penerbangan reguler pada 14 November pukul 00.00 sampai 02.00 WITA, dan pukul 13.00 sampai 21.00 WITA;

3. Pemberlakuan pembatasan operasional penerbangan (Limited Operation) untuk penerbangan reguler pada 17 November pada pukul 12.00 sampai 19.00 WITA;

4. Prioritas pelayanan penerbangan selama pemberlakuan pembatasan operasional penerbangan (Limited Operation) diberikan untuk penerbangan sebagai berikut:

a) Penerbangan VVIP G20 (pesawat utama dan pesawat pendukung);

b) Penerbangan pesawat kemiliteran (military flight) pendukung G20;

c) Penerbangan charter delegasi G20;

d) Penerbangan bukan niaga (charter flight) delegasi G20; dan

e) Penerbangan reguler dalam negeri dan luar negeri dengan jumlah pergerakan tertentu/terbatas.

"Pada periode pembatasan operasional penerbangan atau limited operation, dapat kami sampaikan bahwa Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali tetap melayani penerbangan komersial berjadwal. Namun demikian, kami mengimbau kepada calon pelaku perjalanan udara untuk dapat menyesuaikan jadwal perjalanan udara," terang Faik Fahmi.

42 Ribu Penumpang Per Hari

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan kesiapan infrastruktur pendukung Presidensi Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan kesiapan infrastruktur pendukung Presidensi Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 (dok: PUPR)

Ia pun ikut mengimbau kepada calon pelaku perjalanan udara yang akan melakukan perjalanan udara di periode limited operation pada 14 dan 17 November 2022 untuk berkoordinasi dengan maskapai penerbangan. "Sebaiknya dikoordinasikan dengan pihak maskapai, khususnya karena adanya potensi perubahan jadwal penerbangan komersial berjadwal yang menyesuaikan pada penerbangan delegasi peserta KTT G20," tuturnya.

Fahmi menambahkan, traffic penerbangan internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali juga tercatat mengalami peningkatan. Ia menyebut, pada bulan Mei rata-rata 4 ribu penumpang terlayani.

Selanjutnya pada Juni rata-rata per hari naik menjadi 8 ribu penumpang per hari, Juli menjadi 12 ribu penumpang per hari. Pada November ini, sejalan dengan penyelenggaraan KTT G20 di Bali, Bandara Ngurah Rai diproyeksikan melayani sebanyak 42 ribu penumpang per hari.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 22 ribu penumpang merupakan pelaku perjalanan internasional dan 20 ribu penumpang domestik melalui total jumlah sebanyak 223 penerbangan per hari. Dengan momentum peningkatan trafik penerbangan ini, AP I optimis bisa mengakselerasi pertumbuhan penumpang menjelang masa liburan Natal dan Tahun Baru.

Infografis Pro-Kontra Rencana Kehadiran Putin di KTT G20 Bali. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Pro-Kontra Rencana Kehadiran Putin di KTT G20 Bali. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya