Liputan6.com, Jakarta - Wewangian merupakan salah satu cara untuk membangkitkan memori akan suatu kejadian atau tempat. Bagi yang gemar berwisata, wewangian di kamar hotel, tempat makan, pasar tradisional, atau tempat wusata lainnya pasti selalu terekam di otak.
Hal itu juga diyakini oleh pengelola Sheraton Surabaya Hotel and Towers. Berangkat dari itu, mereka menyiapkan ritual spesial untuk menikmati momen minum teh sore. Ritual itu dinamakan Teagather.
Advertisement
Baca Juga
Menu ini tersedia di toko kue La Patisserie yang berlokasi di Lobby Sheraton Surabaya sejak Juli 2022. Toko kue yang sudah berdiri sejak 20 tahun lalu ini baru saja menambah sebuah premium lounge yang berisi sofa dan tempat duduk yang nyaman untuk memanjakan banyak tamu.
Menurut Marketing Manager Communication Sheraton Surabaya Hotel and Towers, Novi Irawan S, permintaan akan pengalaman unik jadi momen tepat buat La Patisserie untuk berpindah ke area lebih luas dan meningkatkan kreasi menu mereka.
"Kami punya paket Teagather, yaitu ritual minum teh dengan jamuan kue tiga tingkat setinggi satu meter yang sangat Instagrammable," terang Novi saat ditemui di sebuah restoran di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 15 November 2022.
"Kita namakan Teagather karena biasanya yang pesan menu ini ada beberapa orang di satu meja. Mereka ngobrol sambil minum dan makan kue-kue dan roti," lanjutnya.
Tapi yang paling khas, sambung dia, adalah ritual penyemprotan parfum sebelum menu Teagather dihidangkan. Aroma mewah parfum tersebut diyakini dapat membangkitkan selera makan mereka.
Jadi Ciri Khas
"Parfum ini mengandung aroma khas white florals, tuberose, gardenia, dan melati dengan sentuhan madu manis untuk menyeimbangkan aroma kayu dan amber yang hangat. Kita pakai parfum dari Mine Perfumery yang merupakan produksi lokal. Kita pesan parfum yang hanya dibuat untuk hotel kita," ungkap Novi.
"Ini jadi ciri khas kita. Mungkin nanti bisa saja ada yang meniru cara ini dengan aroma parfum yang sama, tapi tetap kita yang jadi pelopor. Jadi nanti kalau ada yang pakai konsep serupa, mungkin bakal teringat sama La Patisserie di tempat kita,"Â sambungnya.
Identifikasi tempat maupun nuansa tertentu bisa direpresentasi lewat aroma. Dengan pemahaman tersebut, tak heran bila hotel-hotel di dunia punya harum ruangan khas yang meninggalkan kesan bagi para tamu.
Mengutip laman South China Morning Post, Kamis, 12 November 2022, indra penciuman manusia adalah pemicu ingatan yang kuat, demikian temuan para ilmuwan. Aroma yang tercium saat tiba di hotel bukan sekadar sambutan yang menyenangkan, tapi juga dapat menyertai Anda selama bertahun-tahun setelah perjalanan.
"Aroma khas menunjukkan karakter tempat tersebut. Ini adalah dimensi tambahan yang jadi kenang-kenangan emosional tentang masa-masa magis," kata Azzi Glasser, seorang desainer parfum yang telah menciptakan wewangian untuk Rosewood Bangkok di Thailand dan Chiltern Firehouse di London, Inggris.
Â
Advertisement
Mencari Inspirasi Wewangian
Sejak 2001, ketika Hotel Costes di Paris, mengadopsi wewangian yang diilhami perabot kayu ulin dari Dinasti Ming dengan aroma minuman keras, tembakau ringan, dan batu basah, semakin banyak hotel yang memesan sesuai preferensi tertentu. Mandarin Oriental Hong Kong telah lama dikaitkan dengan Ginger Flower oleh Shanghai Tang, tapi sekarang punya aroma freesia dan osmanthusnya sendiri. "Kami ingin mengembangkan sesuatu yang orisinal untuk hotel yang hanya ada di sini," kata kepala operasi spa grup, Andrea Lomas.
Perusahaan berbasis di Sydney, Atelier Lumira, merancang wewangian untuk hotel butik di seluruh Australia, sementara Antica Farmacista, di Seattle, Amerika Serikat, membuat wewangian untuk salah satunya, The Ritz-Carlton. Perwakilan dari dua pembuat parfum tersebut biasanya memulai proses penciptaan wewangian dengan check-in ke hotel untuk mendapat inspirasi.
Selain berbicara dengan pemilik dan manajer, mereka membahas segala hal, termasuk lokasi, desain, suasana, pencahayaan, makanan, minuman, musik, seni, bahkan hingga buku di rak. "Kami menganalisis setiap elemen dan memulai proses menciptakan aroma yang mewujudkan semangat hotel," kata Shelley Callaghan, direktur kreatif dan salah satu pendiri Antica Farmacista.
Almira Armstrong, direktur kreatif dan pendiri Atelier Lumira, mengatakan bahwa untuk Halcyon House, ia ingin menangkap kehangatan dan sifat bebas dari hotel. "Kami melakukan ini dengan memadukan aroma citrus sunburst dengan rempah-rempah hangat dan jantung bunga khas dari kelopak neroli murni," jelasnya.
Bahan Alami
Dalam kasus Rosewood Bangkok, Glasser telah menjejakkan kaki bahkan sebelum hotel selesai dibangun. "Saya mengunjungi situs itu dengan belajar tentang warisan kota itu sendiri dan bahan-bahan yang akan membentuk desainnya," kata ahli parfum yang berbasis di London itu.
"Saya ingin menggunakan bahan alami terbaik, yakni top notes mewah dari elemi, rosewood dan air tawar; lumut dan amber; dan nada dasar oud, cedarwood, dan ladanum, guna menambah kehangatan seperti beludru," tuturnya.
Beberapa jaringan hotel di dunia tercatat memiliki aroma khas untuk semua propertinya guna memastikan pengalaman yang sangat familiar. Misalnya saja aroma vanilla, sandalwood, dan musk dengan top notes bergamot, juga spiced tea akan menyambut Anda di lobi Shangri-La mana pun di seluruh dunia, menurut kepada direktur pemasaran Mavis Ko.
Sofitel, sementara itu menawarkan aroma jeruk segar terbaik, mawar putih tengah, dan dasar cendana putih yang dirancang ahli parfum Lucien Ferraro untuk mengingatkan para tamu tentang suatu sore di Prancis Selatan. Tapi, ada juga yang menyesuaikan berdasarkan lokasi. Ritz-Carlton di Miami, misalnya, akan berbau berbeda dengan yang ada di New York.
Advertisement