Peru Dikepung Demonstrasi, Turis Asing Terdampar di Macchu Pichu

Satu-satunya akses ke Machu Picchu, yakni kereta api, tidak beroperasi imbas dari demonstrasi para pendukung mantan Presiden Peru Pedro Castillo.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 16 Des 2022, 19:01 WIB
Diterbitkan 16 Des 2022, 19:01 WIB
Wisata Peru
Machu Picchu di Peru. (dok. Pexels/Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Demonstrasi yang berlangsung di Peru berdampak pada turis asing yang berkunjung ke negara itu. CNN melaporkan bahwa sejumlah turis asing terdampar di kota kuno Machu Picchu setelah negeri itu menyatakan keadaan darurat menyusul pemakzulan dan penahanan mantan presiden Pedro Castillo.

Akses utama untuk mengakses Situs Warisan Dunia UNESCO itu, yakni jalur kereta api, ditangguhkan ketika protes keras pecah dan pendukung presiden membuat penghalang jalan sehingga sulit untuk melakukan perjalanan di dalam negeri maupun meninggalkan negeri itu. 

Layanan kereta ke dan dari Machu Picchu dihentikan pada Selasa, 13 Desember 2022, menurut pernyataan dari PeruRail, operator kereta api Peru di wilayah selatan dan tenggara negara itu. Perusahaan mengatakan akan membantu penumpang yang terdampak untuk mengubah waktu perjalanan mereka.

"Kami menyesalkan ketidaknyamanan yang ditimbulkan dari pengumuman ini untuk para penumpang kami; bagaimana pun, itu karena situasi di luar kendali perusahaan kami dan berusaha untuk memprioritaskan keselamatan penumpang dan pekerja," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan, dikutip pada Jumat (16/12/2022).

Akses via udara juga sama saja. LATAM Airline Peru menyatakan bahwa operasional mereka dari dan ke Bandara Internasional Alfredo Rodríguez Ballón di Arequipa dan Bandara Internasional Alejandro Velasco Astete di Cuzco, sekitar 75 kilometer dari Machu Picchu, ditangguhkan sementara.

"LATAM terus memantau situasi politik di Peru untuk memberikan informasi terkait menurut bagaimana hal itu dapat berdampak pada operasi udara kami," kata maskapai itu dalam pernyataan.


Tunggu Instruksi

Ilustrasi bendera Peru (AFP Photo)
Ilustrasi bendera Peru (AFP Photo)

"Kami menunggu tanggapan dari otoritas terkait, yang harus mengambil tindakan korektif untuk memastikan keselamatan bagi pengembangan operasi udara," sambung pernyataan itu.

Ia menambahkan, "Kami menyesali ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh situasi di luar kendali kami ini kepada penumpang kami dan kami memperkuat komitmen kami terhadap keselamatan udara dan konektivitas di negara ini."

Presiden Pedro Castillo dimakzulkan dan kemudian ditangkap pada awal Desember 2022 setelah mengumumkan rencananya untuk membubarkan Kongres. Setidaknya enam orang tewas di tengah demonstrasi politik. Kerusuhan yang dipicu oleh penangkapannya telah memicu peringatan internasional tentang perjalanan ke Peru.

Departemen Luar Negeri AS telah mengeluarkan peringatan perjalanan bagi warga yang bepergian di Peru, yang telah terdaftar sebagai tujuan "pertimbangkan kembali perjalanan" tingkat tiga. "

Demonstrasi dapat menyebabkan penutupan jalan lokal, kereta api, dan jalan raya utama, seringkali tanpa pemberitahuan sebelumnya atau jadwal pembukaan kembali yang diperkirakan. Penutupan jalan dapat secara signifikan mengurangi akses ke transportasi umum dan bandara dan dapat mengganggu perjalanan baik di dalam maupun antar-kota," peringatan itu memperingatkan. 


Kronologi Pemakzulan

Penentang Presiden Peru Pedro Castillo berunjuk rasa di dekat Kongres di Lima, Peru, Rabu, 7 Desember 2022. (AP/Martin Mejia)
Penentang Presiden Peru Pedro Castillo berunjuk rasa di dekat Kongres di Lima, Peru, Rabu, 7 Desember 2022. (AP/Martin Mejia)

Pekan lalu, Presiden Pedro Castillo ditahan oleh aparat. Mahkamah Agung pun merestui penangkapan ini. Castillo merupakan kandidat akar rumput yang dulunya bekerja sebagai guru. Karier Castillo sebagai presiden Peru sangatlah singkat. Ia baru menjabat pada 28 Juli 2021 sebelum lengser pada 2022.

Dilansir AP News, Rabu, 14 Desember 2022, Castillo ditahan selama tiga tahun. Ia mengaku "ditahan secara tidak adil dan semena-mena."

Pengadilan menyebut Castillo berusaha kabur ke Meksiko ketika ditangkap. Ia ditangkap karena berusaha membubarkan Kongres dan meminta adanya pemilihan legislatif. Tetapi, ia malah merasakan pemakzulan pada 4 Desember 2022. Kongres menyebut Castillo mengalami "inkapasitas moral".

Protes terutama memanas di area di luar ibu kota Lima. Kantor Ombudsman Peru mencatat ada enam orang meninggal dunia sejak demonstrasi pecah pada Rabu lalu.

Kematian tersebut terjadi di lokasi rural dan tergolong miskin yang notabene menjadi basis politik Castillo. Empat kematian terjadi di Andahuaylas yang merupakan area rural. Bisnis-bisnis di daerah itu harus tutup karena demo yang terjadi.

 


Bandara Diduduki

Mantan Presiden Peru Pedro Castillo,di dalam kantor polisi. (Dok Peru Police Administration Office)
Mantan Presiden Peru Pedro Castillo,di dalam kantor polisi. (Dok Peru Police Administration Office)

BBC melaporkan bahwa bandara di Arequipa juga diserbu oleh pendemo. Mereka memblokir landasan pacu dan memaksa penerbangan ditunda selama beberapa jam. Polisi akhirnya membubarkan mereka dengan gas air mata. Arequipa adalah salah satu kota terbesar di Peru. 

Pengunjuk rasa anti-pemerintah juga memblokir jalan dan membakar kendaraan pada Senin, 12 Desember 2022. Dilansir Channel News Asia, pendukung mantan Presiden sayap kiri Pedro Castillo turun ke jalan karena marah atas pemakzulan dan penangkapannya. 

Castillo kini digantikan oleh mantan wakil presidennya, yakni Dina Boluarte. Ia sebelumnya berkarier sebagai pengacara. Boluarte berjanji akan menggelar pemilu dalam tempo dua tahun untuk merespons kemarahan para pendemo. 

Dina Boluarte, penggantinya dan mantan wakilnya, mengusulkan untuk memajukan pemilihan umum dua tahun hingga April 2024 sebagai tanggapan atas protes tersebut. Tapi, Castillo menyebut rencana Boluarte sebagai "permainan kotor". 

Setidaknya tujuh orang tewas dalam bentrokan dengan pasukan keamanan sejak protes meletus atas pemakzulan Castillo Rabu lalu. Dia dituduh korupsi dan ditahan karena berusaha membubarkan Kongres yang dikendalikan oposisi, hanya beberapa jam sebelum pemungutan suara untuk pemakzulannya. 

Dalam surat tulisan tangan yang dia cuit pada Senin, dia menyebut Boluarte sebagai "perampas", dan mengatakan dia telah "diculik" dan dipermalukan. Para pendukung Castillo berpendapat bahwa Boluarte tidak dipilih oleh rakyat. Mereka menuntut agar Peru mengadakan pemilihan baru, dengan beberapa juga menyerukan agar Kongres ditutup dan Castillo dibebaskan.

Infografis Final Copa America 2019 Brasil Vs Peru
Infografis Final Copa America 2019 Brasil Vs Peru. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya