Liputan6.com, Jakarta - Di masa liburan akhir tahun, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut bahwa keselamatan, baik pengunjung maupun staf, harus tetap diutamakan. Ini, katanya, mencakup seluruh lingkup kegiatan wisata, dari transportasi sampai destinasi.
"Selain itu, kami juga meminta penyelenggara (kegiatan wisata) melakukan pengetesan kesiapan, memastikan keamanan (pengunjung dan staf), serta mengutamakan mitigasi bencana," ujarn Menparekraf dalam jumpa pers akhir tahun yang terselenggara secara hybrid, Senin, 26 Desember 2022.
Sandi menyambung, "Harapannya, surat edaran ini sudah diterima kepala daerah, dinas terkait, dan asosisasi untuk disosialisasikan."
Advertisement
Baca Juga
Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu, menambahkan bahwa pihaknya telah merilis lima imbauan pada para Kepala Dinas Pariwisata Daerah di Indonesia terkait masa liburan akhir tahun. "Pertama, penerapan protokol kesehatan, baik oleh pengelola maupun pengunjung," katanya di kesempatan yang sama.
Ia berkata, kesiapan pengelola dalam menjalankan kegiatan wisata juga tidak kalah penting. "Kemudian, peningkatan layanan dengan menyediakan pemandu wisata maupun petugas informasi," tuturnya. "Lalu, berkoordinasi dengan instansi terkait. Terakhir, pemeriksaan ulang kesiapan fasilitas destinasi wisata."
Kemenparekraf memprediksi pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) dan wisawatan mancanegara (wisman) ke sejumlah destinasi wisata di Tanah Air tembus hingga 800 juta di periode libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Berdasarkan itu, pihaknya optimistis bisa mencapai target awal, yakni 703 juta pergerakan wisnus dan 5,3 juta pergerakan untuk wisman.
Peluang dan Tantangan Sektor Pariwisata Indonesia Tahun 2023
Di kesempatan tersebut, Sandi juga memaparkan peluang dan tantangan sektor pariwisata Indonesia tahun 2023. Setidaknya ada tiga poin besar yang digarisbawahi terkait ini.
Pertama, perubahan kebiasaan konsumen, dalam hal ini wisatawan. Tantangannya, peningkatan biaya hidup dan harga bahan bakar jadi penentu keputusan pelancong berwisata ke luar negeri, jumlah dana yang dialokasikan untuk berlibur, dan pemulihan bisnis pariwisata tahun 2023.
Peluangnya, wisnus diprediksi masih akan jadi motor utama pemulihan sektor pariwisata dalam negeri. Ke depan, perjalanan domestik akan ditopang pergerakan pelancong milenial dan gen Z, dengan jenis wisata pilihan: alam, staycation, budaya, kuliner, dan tur kota.
Kedua, kebijakan cepat keluar nol COVID. Tantangannya, wisatawan Tiongkok sebagai pasar utama di Asia Pasifik belum bisa bergerak bebas karena kebijakan non COVID di negara mereka. Pihaknya memang mulai melonggarkan aturan bepergian, namun lonjakan kasus COVID-19 di Negeri Tirai Bambu masih jadi momok penahan laju pergerakan wisman.
Terkait ini, Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf, Nia Niscaya, menyebut, "Walau (China) dalam keadaan lockdown, kita mungkin masih punya wisatawan Tiongkok, karena bisa saja mereka tidak berasal dari daratan utama (China). Wisatawan pada dasarnya didata berdasarkan kewarganegaraan," katanya.
Advertisement
Target Kunjungan Wisman
Peluang terkait poin kedua, yakni saat ini perubahan masif terjadi di China akibat pelonggaran mobilitas domestik terjadi di beberapa wilayah. Minat perjalanan yang cukup tertahan mulai muncul kembali. Berdasarkan data Trip.com, Sandi menyebut, terhitung sejak 7 Desember 2022, volume pemesanan penerbangan domestik di China meningkat hingga 160 persen.
Tantangan ketiga untuk pariwisata Indonesia tahun depan, yakni terkait target kunjungan wisman dan pemesanan tiket ke Indonesia. Target wisman dibagi berdasarkan performansi dan ekstrapolasi tahun 2022, dengan Asia dan Eropa memegang presentase tertinggi.
Adapun pasar utama yang diharapkan jadi penyumbang wisman terbesar adalah Australia, Singapura, Malaysia, India, dan Inggris. Peluang dalam poin ini adalah potensi pemesanan tiket wisman ke Indonesia pada 2023 tercatat sebanyak 123 ribu pemesanan.
Lima besar pasar wisman hingga periode November 2023, yakni Australia, Korea Selatan, Inggris, Prancis, dan Jerman. Pasar Eropa mengisi sebesar 41,73 persen dari total pemesanan tiket pesawat ke Indonesia tahun depan.
Tren Pariwisata 2023
Sandi berkata, "Biaya tiket (pesawat) yang mahal mengubah struktur kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Mereka yang datang itu cenderung lebih lama tinggal dan dampaknya ke ekonomi masyarakat lokal juga lebih tinggi."
Nia menyambung, dengan resesi diprediksi terjadi tahun depan, jarak akan jadi pertimbangan dalam melakukan perjalanan ke luar negeri. Karena itu, pihaknya bermaksud menyasar wisman dari negara-negara yang "performansinya masih bagus."
"Negara-negara ini adalah India (6,1 persen), Malaysia (4,4 persen), China (4,4 persen), Singapura (2,3 persen), dan Australia," tuturnya.
Sementara, tren pariwisata 2023, kata Sandi, akan mencakup wisata budaya secara lebih mendalam, wellness tourism, bekerja dari destinasi wisata, dan perjalanan off-grid.Â
Selain itu, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Muhammad Neil El Himam, menyambung, pihaknya akan menjagokan event based tourism sebagai cara menarik kunjungan wisman ke Indonesia. "Ini berkaca pada penyelenggaraan MotoGP Mandalika tahun ini," tuturnya.
Ia menyambung, "Tahun depan ada F1 H20 di Danau Toba. Kemudian, Borobudur dengan heritage trail-nya. Ada narasi bahwa diaspora Indonesia akan nobar Ngeri-Ngeri Sedap di luar negeri. Nobar secara global ini diharapkan bisa menarik (mereka) pulang kampung dan reuni dengan keluarga."
Advertisement