Liputan6.com, Jakarta - Victoria Beckham dan Stella McCartney pernah jadi sahabat dekat. Tapi kini, hubungan merekau memburuk dan bahkan melibatkan nama dua model papan atas kakak beradik Bella Hadid dan Gigi Hadid.
Awalnya, hubungan mereka cukup baik. Mereka sama-sama dikenal sebagai desainer kelas atas yang selalu jadi tamu VIP di berbagai acara bergengsi di Inggris maupun di negara lain. Meski terkesan sama-sama bersaing, masing-masing sudah punya penggemar setia yang membuat mereka tetap akrab.
Advertisement
Baca Juga
Sayangnya, persaingan Victoria dengan Stella terasa makin tajam. Hal tersebut sudah terasa saat Paris Fashion Week Spring-Summer 2023 pada September 2022.
Melansir laman Mirror, Senin, 16 Januari 2023, pekan mode bergengsi tersebut menandai 'kepindahan' istri David Beckham itu ke Paris setelah biasanya mempresentasikan koleksi di London Fashion Week. Peragaan busananya pun terasa makin spesial dengan kehadiran Gigi Hadid dan Bella Hadid.Â
Entah kenapa, Stella seperti merasa tersaingi. Ia pun ikut memasukkan nama Bella dan Gigi Hadid dalam jajaran modelnya.
Seorang sumber mengungkapkan, tindakan itu bukan tipikal Stella. Putri musisi legendaris Paul McCartney itu jarang memakai jasa model terkenal karena pertimbangan biaya yang sangat mahal.
"Namun, setelah melihat Victoria memakai jasa Gigi dan Bella di Paris, Stella ternyata ikut merekrut mereka. Beberapa hari kemudian, Bella dan Gigi muncul di peragaannya," ujngkap sumber tersebut kepada The Sun.Â
Disukai Selebriti Dunia
Persaingan Victoria dan Stella sudah bukan rahasia lagi di dunia fesyen. Stella lebih dulu merintis karier sebagai desainer. Usai lulus dari sekolah fesyen ternama, Central Saint Martins College of Art and Design, pada 1995, Stella didapuk sebagai desainer rumah mode Chloe.
Wanita berusia 51 tahun ini kemudian mendirikan label perdananya pada awal 2000-an dan kini fokus menggarap produk fesyen ramah lingkungan. Busana rancangan Stella menarik banyak perhatian dan disukai sejumlah selebriti dunia, termasuk Victoria.
Sementara, Victoria dikenal lebih dulu sebagai personel grup Spice Girls dan sempat merintis karier sebagai penyanyi solo. Sukses di dunia hiburan, wanita berusia 47 tahun ini memutuskan mundur dari dunia musik menjadi desainer dengan meluncurkan brand sendiri pada 2008.
Ia mulai merombak bisnisnya yang sempat dilanda krisis akibat pandemi dengan mencari validasi tertinggi dunia mode dalam pertunjukan catwalk pertamanya di Paris Fashion Week, pada Jumat 30 September 2022. Pakaian kantor dan busana malamnya yang sophisticated mengejutkan para pecinta fesyen sejak pertunjukan pertamanya pada 2008.
Advertisement
Dampak Pandemi
Meski memiliki 250 toko global yang menjual pakaiannya, 30 juta pengikut di Instagram dan bersuami salah seorang yang terkenal di dunia, perusahaan Victoria selalu berjuang untuk menghasilkan keuntungan. Untuk membalikkan keadaan, dia merekrut talenta top Prancis yang ketuanya adalah Ralph Toledano, mantan presiden Federasi Prancis untuk Haute Couture and Fashion.
Ia juga menunjuk CEO-nya adalah Marie Leblanc de Reynies, mantan pembeli utama di pusat perbelanjaan Paris Printemps. "Victoria bukan dari dunia mode. Dia terjun ke dalam bisnis dan pada titik tertentu, dia perlu menyusun, mengatur, dan menertibkan rumah, yang telah kami lakukan selama empat tahun terakhir," kata Toledano dikutip dari The Star, Selasa 4 Oktober 2022.
Sementara itu, mengandalkan pakaian malam yang chic menambah kesulitan selama pandemi. Laporan musim panas ini menunjukkan bahwa label tersebut berutang 54 juta pound sterling atau setara Rp935 miliar, ia harus memotong harga dan staf untuk tetap bertahan.
Bisnis fesyen dan kosmetik milik Victoria Beckham kini dikabarkan sedang di ujung tanduk. Saat ini, ia rugi hingga total 66 juta pound sterling atau yang setara dengan Rp1 triliun. Hal ini diketahuinya setelah pihaknya membukukan kerugian sebesar 6 juta pound sterling atau setara dengan Rp113 miliar pada laporan keuangan terbaru.
Masih Optimistis
Melansir laman The Sun pada Selasa, 10 Januari 2023, Beckham Brand Holdings, perusahaan Victoria Beckham yang menaungi label fashion dan kosmetiknya, mengalami pertumbuhan penjualan dua digit selama satu tahun ini. Perusahaan milik Victoria dan David Beckham itu telah meningkatkan penjualan dari sekitar Rp207 miliar menjadi Rp641 miliar pada 2021.
Total kerugian Rp1 triliun tersebut menyebabkan para direktur tidak dibayar dividen, meski penjualan kembali tumbuh dan mengalami kenaikan 13 persen. Meski merugi, Victoria kabarnya masih tetap optimistis bisnisnya masih akan berkembang dengan lebih baik lagi.
Hal itu setidaknya terlihat dalam daftar laporan keuangan perusahaan induk yang menyebutkan hasil penjualan naik, yang tadinya hanya 36 juta pound sterling atau Rp678 miliar menjadi 41 juta pound sterling atau sama dengan Rp772 miliar untuk pakaian dan produk kecantikan. Namun, yang berperan paling banyak dalam penghasilan keuntungan adalah hasil dari merchandise dan royalti Spice Girls yang mencapai 420 ribu pound sterling atau sekitar Rp8 miliar.
Advertisement