Upaya Lestarikan Wayang Kulit di Tengah Modernitas Budaya

Wayang kulit pun sudah diakui oleh dunia serta ditetapkan UNESCO sebagai world heritage 'A Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity'.

oleh Fachri pada 23 Jan 2023, 09:00 WIB
Diperbarui 20 Jan 2023, 21:33 WIB
Wayang Kulit.
Ilustrasi wayang kulit. (Foto: Shutterstock)

Liputan6.com, Jakarta Wayang kulit merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia. Bahkan, wayang kulit pun sudah diakui oleh dunia serta ditetapkan UNESCO sebagai world heritage 'A Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity' pada tahun 2003 silam.

Akan tetapi, seiring pesatnya modernitas yang terjadi, eksistensi wayang kulit pun semakin tergerus. Banyak generasi muda yang tidak tertarik atau bahkan tidak mengetahui wayang kulit yang sudah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda ini.

Melihat fenomena tersebut, berbagai pihak pun turut andil guna mempopulerkan dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia ini. Salah satunya adalah Sido Muncul melalui varian Tolak Linu-nya yang menggelar kegiatan Panggung Wayang Kulit Tolak Linu.

Gaet Elisha Orcarus Allaso

Direktur Sido Muncul.
Irwan Hidayat bersama Elisha Orcarus Allaso. (Foto: Istimewa)

Perempuan yang kerap disapa Elisha ini merupakan sinden yang berkiprah di dunia pertunjukan wayang kulit. Ia juga seringkali tampil dalam pelbagai pertunjukan wayang Ki Seno Nugroho. 

Menariknya, Elisha merupakan perempuan berdarah Minang-Venezuela dan Sulawesi-Prancis. Kecintaannya pada dunia seni mengantarkannya untuk belajar dan mengambil studi jurusan perdalangan di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. 

Perempuan yang sekarang menempuh studi doktoral dengan mengambil studi Kajian Seni Masyarakat ini didapuk sebagai brand ambassador Tolak Linu.

Terbaru, Elisha terlibat dalam iklan terbaru produk Tolak Linu PT. Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk yang mengusung konsep pewayangan sebagai tema utama iklan produknya.

Digelar di Empat Titik

Panggung Wayang Kulit Tolak Linu.
Panggung wayang kulit yang digelar Tolak Linu. (Foto: Istimewa)

Panggung Wayang Tolak Linu digelar di empat titik berbeda. Seperti Lapangan Karangsari (Barat RSUD) Wates, Pasar Kuliner Logandeng di Kelurahan Logandeng Gunung Kidul, Lapangan Ngasinan Grabag, dan Halaman Kantor Kecamatan Purworejo.

Panggung Wayang Tolak Linu dimeriahkan Semar Tutur yang didalangi oleh Ki Jumbuh Siswanto dan Ni Elisha OA, Mimin, Apri, dan Tatin. Selain wayang kulit, ada pula kegiatan sembako murah, senam aerobik, undian berhadiah, dan perlombaan rakyat.

Tolak Linu.
Seseorang sedang meminum Tolak Linu. (Foto: Istimewa)

Melalui kegiatan Panggung Wayang Tolak Linu ini, diharapkan dapat memberikan edukasi serta menumbuhkan minat masyarakat terhadap seni budaya wayang kulit. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi simbol bahwa pertunjukan wayang merupakan salah satu dari jati diri bangsa Indonesia.

Tolak Linu merupakan herbal untuk membantu meredakan pegal linu dan nyeri sendi. Minum setelah beraktivitas atau sebelum tidur untuk melancarkan peredaran darah, atasi capek dan lelah, jadi istirahat lebih maksimal.

Tolak Linu dapat dibeli secara online melalui website resmi e-commerce www.sidomunculstore.com atau Official Store Sido Muncul di Tokopedia, Shopee, Blibli, Bukalapak, Lazada, dan JD.ID.

Untuk  yang ingin merasakan khasiat dari Tolak Linu, bisa langsung pesan di sini.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya