Kenali 6 Karakter Tokoh Wayang Kulit yang Terkenal Sakti Bak Superhero

Di era 80-an hingga akhir 90-an, banyak anak-anak hingga remaja yang mengidolakan tokoh-tokoh wayang. Pasalnya, karakter wayang itu terkenal memiliki kesaktian yang luar biasa seperti superhero.

oleh Gilar Ramdhani pada 31 Jan 2023, 10:00 WIB
Diperbarui 20 Jan 2023, 21:55 WIB
Kenali 6 Karakter Tokoh Wayang Kulit yang Terkenal Sakti Bak Superhero
Wayang Kulit. (Shutterstock/Galih Yoga Wicaksono)

Liputan6.com, Jakarta Wayang merupakan seni pertunjukkan asli Indonesia yang berkembang pesat, terutama di Pulau Jawa dan Bali. Dalam Kamus Bahasa Indonesia (KBBI), wayang berarti boneka tiruan orang yang terbuat dari pahatan kulit atau kayu dan sebagainya yang dapat dimanfaatkan untuk memerankan tokoh dalam pertunjukan drama tradisional, biasanya dimainkan oleh seseorang yang disebut dalang.

Di antara banyaknya jenis wayang, wayang kulit bisa dibilang paling terkenal dan populer di kalangan masyarakat Indonesia. Pada wayang kulit, biasanya tokoh-tokohnya berbentuk pipih dengan kayu sebagai penopang dan penggeraknya serta terbuat dari kulit kerbau atau kambing.

Cerita wayang yang ditampilkan banyak diadaptasi dari mitologi agama Hindu di India, seperti pada cerita Ramayana dan Mahabharata. Seiring waktu berjalan, beberapa pertunjukan wayang memiliki cerita yang disesuaikan dengan kebudayaan yang ada di Indonesia.

Menariknya, pada era 80-an hingga akhir 90-an banyak anak-anak hingga remaja yang mengidolakan tokoh-tokoh wayang. Pasalnya, karakter tokoh wayang itu terkenal memiliki kesaktian yang luar biasa seperti halnya tokoh superhero barat. Siapa saja mereka? Berikut profil dan kemampuannya.

1. Yudhistira

Tokoh wayang pertama yang memiliki dengan kekuatan sakti sekaligus paling tua di 5 pandawa adalah Yudhistira. Dalam bahasa Sanskerta bermakna teguh atau kokoh. Ia dikenal dengan sebutan Dharmaraja karena selalu berusaha menegakkan dharma sepanjang hidupnya. Sifat paling menonjol dari seorang Yudhistira adalah tidak berat sebelah, sabar, jujur, taat terhadap nasihat agama, penuh percaya diri. 

Dalam cerita Mahabharata, Yudistira dikenal pandai memainkan senjata tombak. Sementara versi pewayangan Jawa lebih menekankan pada kesaktian batin, misalnya ia pernah dikisahkan menjinakkan hewan-hewan buas di hutan Wanamarta dengan hanya meraba kepala mereka.

Yudhistira memiliki banyak pusaka, salah satunya adalah Jamus Kalimasada. Pusaka ini berwujud kitab dan merupakan benda yang sangat dikeramatkan dalam Kerajaan Amarta. Di antara pusaka-pusaka kerajaan Amarta, Jamus Kalimasada menempati peringkat teratas.

2. Bima

Bima merupakan seorang pandawa yang terkenal kuat, memiliki lengan panjang tubuh yang tinggi dan wajah paling sangar dibanding 4 pandawa lainnya. Meski dikenal dengan julukan Werkudara berarti gemar makan, Bima adalah seseorang dengan kemahiran dalam berperang. Dalam perang di Kurukshetra, Bima memerankan komandan tentara Pandawa. Dia bertempur dengan memakai senjata Gada Rujapala yang digunakan untuk membunuh Duryudana pada hari terakhir Perang Barathayuda. 

Selain itu, Bima juga memiliki pancanaka merupakan senjata berupa kuku jempol tangan yang berwarna hitam, melengkung panjang ke bawah dan sangat tajam. Diceritakan, tajamnya kuku tersebut tujuh kali tajam pisau cukur. Pada acara babat Hutan Amarta, Bima menggunakan kuku Pancanaka untuk menebang pohon-pohon besar. Kemudian saat Perang Baratayudha, Bima menggunakan kuku Pancanaka tersebut untuk memotong leher Dursasana.

3. Arjuna

Pandawa selanjutnya adalah Arjuna. Dalam dunia pewayangan, Arjuna digambarkan sebagai seorang kesatria yang gemar berkelana, bertapa, dan berguru. Selain menjadi murid Resi Drona di Padepokan Sukalima, ia juga menjadi murid Resi Padmanaba dari Pertapaan Untarayana. 

Arjuna adalah petarung tanpa tanding di medan laga. Ia memiliki keahlian dalam memanah. Senjata panahnya yang paling terkenal adalah Ardadedali yang memiliki kemampuan mendeteksi gen sehingga panahnya tidak akan melukai orang dalam garis keturunan Arjuna. Sementara itu, panah Pasopati miliknya dapat mengenai sasaran dengan tepat, sekalipun melawan raksasa.

 

 

Karakter Wayang Kulit

4. Nakula dan Sadewa

Si kembar Nakula dan Sadewa memiliki kemampuan istimewa dalam merawat kuda dan sapi. Nakula digambarkan sebagai orang yang sangat menghibur hati. Dia juga teliti dalam menjalankan tugasnya dan selalu mengawasi sifat jahil kakaknya, Bima,  Nakula juga memiliki kemahiran dalam memainkan senjata pedang.

Nakula adalah titisan Batara Aswin, dewa tabib. Dia bijak menunggang kuda dan bijak menggunakan senjata panah dan lembing. Nakula tidak akan bisa lupa tentang segala hal yang dikenal karena dia mempunyai Aji Pranawajati pemberian Ditya Sapujagad, Senapati negara Mretani. Sementara itu, Sadewa merupakan seseorang mahir perbintangan yang ulung dan mampu meramalkan perihal berlakunya yang akan datang. Meski merupakan Pandawa paling muda, ia dianggap sebagai yang paling bijaksana dibanding 4 pandawa lainnya.

5. Kresna

Kresna yang merupakan titisan Batara Wisnu dipercaya sebagai sosok penjaga ketertiban dunia.  Ia memiliki beberapa kekuatan para dewa, salah satu yang paling terkenal adalah kemampuan Triwikrama yang akan menjadikannya sebagai sosok raksasa besar, Brahalasewu yang memiliki seribu kepala, banyak tangan, dan menggenggam berbagai senjata, ketika dirinya tengah marah.

Sebagai titisan Batara Wisnu, Kresna juga memiliki senjata Cakra Baskara yang berbentuk anak panah dengan ujung berbentuk roda bergerigi. Bukan itu saja, Kresna diceritakan juga memiliki pusaka Cangkok Wijayakusuma yang dapat menghidupkan kembali orang yang telah meninggal dunia.

6. Gatotkaca

Gatotkaca adalah seorang tokoh dalam wiracarita Mahabharata, putra Bimasena (Bima) dari keluarga Pandawa. Di Indonesia, Gatotkaca menjadi tokoh pewayangan yang sangat populer. Kesaktiannya dikisahkan luar biasa, antara lain mampu terbang di angkasa tanpa menggunakan sayap, serta terkenal dengan julukan "otot kawat tulang besi"

Gatotkaca memiliki Kasutpada Kacarma yakni sepatu yang terbuat dari kulit naga Sang Hyang Hanantakusuma, dewa penjaga Bumi yang berbentuk naga. Kulit naga itu mempunyai kekuatan gaib yang menyebabkan pemakainya tidak mempan sihir dan ilmu hitam.

Siapa yang memakainya bebas terbang tanpa dideteksi jebakan mantram sakti musuh. Mantram sakti itu semacam ranjau pelumpuh yang mungkin untuk zaman sekarang serupa dengan radar musuh. Dengan sepatunya itu, Gatotkaca bebas melintas di atas daerah yang angker dan berbahaya.

Itulah enam karakter tokoh wayang yang terkenal sakti bak superhero. Sebagai generasi muda yang ingin melestarikan kebudayaan dan kesenian tradisional Indonesia sudah sepatutnya mengenali tokoh-tokoh wayang beserta sifat positifnya. Terlebih lagi, sejak tanggal 7 November 2003, wayang kulit ditetapkan sebagai 'Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity' atau karya kebudayaan mengagumkan di bidang cerita dan narasi oleh UNESCO. Hebatnya lagi, UNESCO juga mengakui bahwa pertunjukan wayang kulit sebagai seni mendongeng kuno di Indonesia telah berkembang selama sepuluh abad.

Panggung Wayang Kulit Tolak Linu

Panggung Wayang Kulit Tolak Linu
Panggung Wayang Kulit Tolak Linu. (Foto: Istimewa)

Untuk mendukung pelestarian budaya tradisional sekaligus sebagai langkah mempopulerkannya kembali Wayang Kulit, belum lama ini Tolak Linu menghadirkan kegiatan Panggung Wayang Kulit Tolak Linu dengan konsep yang lebih modern dan fresh. 

Untuk mendukung pelestarian budaya tradisional sekaligus sebagai langkah mempopulerkannya kembali Wayang Kulit, belum lama ini Tolak Linu menghadirkan kegiatan Panggung Wayang Kulit Tolak Linu dengan konsep yang lebih modern dan fresh. 

Menggandeng pesinden dan dalang ternama asal Yogyakarta, yaitu Elisha Orcarus Allasso, Panggung Wayang Kulit Tolak Lin berlangsung di empat lokasi dan mendapat sambutan meriah dari masyarakat. Gelaran pertama berlangsung di lapangan Karangsari, Barat RSUD, Wates. Berlanjut di Pasar Kuliner Logandeng, Lapangan Ngasinan Grabag, dan Halaman Kantor kecamatan Purworejo.

Panggung Wayang Kulit Tolak Linu yang digelar di beberapa lokasi tersebut memberikan harapan baru bagi pelestarian Wayang Kulit, budaya asli Indonesia ini. Sido Muncul melalui Produk Tolak Linu-nya berharap dengan adanya kegiatan ini dapat memperkenalkan wayang kulit melalui konsep yang lebih modern agar kesenian tersebut lebih dicintai oleh kalangan anak muda. 

Tolak Linu merupakan herbal untuk membantu meredakan pegal linu dan nyeri sendi. Minum setelah beraktivitas atau sebelum tidur untuk melancarkan peredaran darah, atasi capek dan lelah, jadi istirahat lebih maksimal. Tolak Linu dapat dibeli secara online melalui website resmi e-commerce www.sidomunculstore.com atau Official Store Sido Muncul di Tokopedia, Shopee, Blibli, Bukalapak, Lazada, dan JD.ID.

Untuk kamu yang ingin merasakan khasiat dari Tolak Linu, bisa langsung pesan di sini. 

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya