Liputan6.com, Jakarta Saat hamil, banyak yang berubah dari tubuh wanita. Perubahan nyata yang dialami selama kehamilan itu disebabkan karena lonjakan hormon yang memengaruhi kondisi kulit.Â
Meski setiap wanita hamil memiliki permasalahan kulit yang berbeda-beda, namun sebenarnya kondisi tersebut nggak akan menjadi permanen. Beberapa masalah kulit akan hilang, setelah melahirkan.Â
Baca Juga
Dikutip laman WebMD, berikut beberapa masalah kulit selama kehamilan yang paling umum terjadi:Â
Advertisement
1. Hiperpigmentasi
Ini adalah salah satu dampak dari perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan. Hiperpigmentasi disebabkan karena sel penghasil warna (melanosit) menghasilkan pigmen kulit yang lebih banyak selama masa kehamilan.Â
Kondisi tersebut dialami sekitar 50-70% ibu hamil di trimester kedua dan ketiga. Kondisi tersebut dapat terlihat saat terjadi penggelapan warna kulit di sejumlah area tertentu, seperti ketiak, leher, wajah, selangkangan, hingga puting payudara.Â
Advertisement
2. Melasma
Melasma adalah salah satu bentuk hiperpigmentasi yang menyebabkan munculnya bercak cokelat di wajah. Kondisi ini sangat umum terjadi pada wanita hamil.Â
Â
3. PUPPP
Pruritic Urticarial Papules and Plaques of Pregnancy (PUPPP) merupakan kondisi kulit yang terlihat dengan gejala munculnya ruam merah dan terasa gatal di perut. Saat kehamilan pertama, ruam ini juga dapat muncul di sekitar kaki, lengan, bokong, dan paha. Diketahui, ruam juga dapat muncul jika sang ibu mengandung janin berjenis kelamin pria atau kembar.Â
Â
Advertisement
4. Skin Tag
Saat hamil, selain hiperpigmentasi masalah kulit lain yang muncul adalah skin tag yang merupakan daging tumbuh dan warnanya menyerupai kulit. Jangan keburu khawatir jika skin tag terjadi karena daging tumbuh ini nggak berbahaya dan dapat hilang secara alami setelah melahirkan.Â
5. Jerawat
Hampir semua ibu hamil dapat mengalami kondisi kulit yang nggak menyenangkan selama kehamilan. Salah satunya adalah jerawat. Ya, jerawat muncul karena terjadi peningkatan hormon androgen yang merangsang kulit memproduksi lebih banyak minyak atau sebum. Jerawat dapat berkembang cepat, ketika sebum bercampur dengan sel kulit mati, dan menyebabkan pori-pori kulit tertutup bakteri.Â
Â
Advertisement
6. Varises
Saat hamil tubuh akan mengeluarkan hormon progesteron dalam jumlah besar yang menyebabkan terjadinya pelebaran dinding pembuluh darah vena. Hal inilah yang menyebabkan para ibu hamil rentan mengalami varises di sekitar area kaki, lutut, dan bokong.Â
Â
7. Prurigo
Ini adalah salah satu kondisi kulit yang sering terjadi pada ibu hamil. Meski penyebabnya belum diketahui pasti, namun diketahui prurigo saat hamil dapat terjadi karena terjadi peregangan kulit karena kulit kering dan adanya perubahan sistem imun. Gejalanya muncul gatal dan menyebabkan ruam dan benjolan kecil (bentol) di kulit.Â
Â
Advertisement
8. Stretch Mark
Kulit yang meregang karena kehamilan dan penambahan berat badan atau penyusutan berat badan, dapat menyebabkan munculnya jaringan parut atau stretch mark. Ya, stretch mark biasanya dimulai dengan warna kemerahan atau keunguan dan bergaris putih. Kondisi ini kerap dikeluhkan para ibu hamil namun munculnya sulit dihindari. Stretch mark dapat muncul di beberapa bagian tubuh, seperti perut, lengan, payudara, dan area paha, serta betis.Â
Â
Cara Mengatasi Stretch Mark
Sepanjang siklus kehidupan, kulit kerap mengalami permasalahan dengan sangat bervariasi, seperti bekas luka (scars), peregangan kulit (stretch marks), kulit kering, warna kulit tidak merata (uneven skin tone), serta penuaan dini (aging skin). Beberapa memiliki penyebab situasional, perubahan hormon, genetik, dan sebagainya serta dapat terjadi dari ujung rambut hingga kaki.
Berkaitan dengan hal tersebut, dr. Melyawati Hermawan, Sp.KK mengatakan bahwa setiap orang rentan mengalami masalah kulit, terlebih wanita khususnya pada masa kehamilan.
"Namun, masalah kulit sebenarnya dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat sekaligus konsisten melakukan perawatan kulit sejak dini secara rutin dengan menggunakan produk perawatan yang tepat, kandungan yang aman, dan sesuai kebutuhan serta jenis kulitnya," katanya.Â
Meski demikian, bukan berarti kamu nggak bisa mencegah stretch mark yang muncul selama kehamilan. Kamu dapat menggunakan produk perawatan kulit yang memiliki kandungan 100% alami dan teruji klinis, serta terbukti dapat dapat membantu mengatasi seperti scars, stretch marks, warna kulit tidak merata, penuaan dan kulit dehidrasi.Â
Yup, pilihkan produk perawatan kulit yang memiliki kandungan-kandungan alami dan relatif aman untuk kulit. Kamu dapat menggunakan produk minyak natural yang mengandung tumbuhan alami, seperti Jojoba Seed Oil, Sunflower Seed Oil, Chamomile Oil, Rosehip Oil, Calendula Oil, Pomegranate Oil.Â
Kandungan tersebut berperan sebagai pelembap, membantu menyamarkan bekas luka, memperbaiki sawar kulit, anti-aging, anti radang, antioksidan serta antibakteri.
Â
(*)
Advertisement