Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan kini industri pariwisata tengah memasuki low season. Maka dari itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mempersiapkan beberapa antisipasi penurunan jumlah wisatawan mancanegara atau wisman.
"Tapi bisa kita lakukan mitigasi melalui menjalin kerja sama dengan mitra-mitra wholeseller atau airlines untuk menawarkan beberapa promo," Menparekraf Sandiaga Uno dalam "The Weekly Brief with Sandi Uno" yang digelar hybrid, Senin, 6 Maret 2023.
Langkah kedua, dikatakan Sandiaga Uno, adalah dengan aktivasi program famtrip. "Hari ini (Senin) kita kedatangan lebih dari 400 wisatawan dari Malaysia dalam konsep MICE dengan kerja sama Kemenparekraf dengan RichWorks," tambahnya.
Advertisement
Sandi, begitu ia akrab disapa, mengungkapkan, "Ketiga, ada aktivasi program promosi melalui keikutsertaan dalam pameran inernasional terbesar, seperti SATTE (South Asia's Travel & Tourism Exchange) di India dan ITB (International Tourism Borse) di Berlin."
Selain langkah antisipasi, Sandi juga menyebut data kunjungan wisman ke Indonesia per Januari 2023. Angka tersebut mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya di bulan yang sama.
"Berdasarkan data BPS 1 Maret 2023, Januari 2023 tercatat terdapat 753.947 kunjungan wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia. Ini memang dibandingkan dengan angka tahun lalu meningkat tajam dan menunjukkan tren positif," terang Sandi.
Ia melanjutkan, namun dilihat dari segi perbandingan dengan Desember 2022, terpantau adanya moderasi jumlah wisman. "Ini tentunya di Januari 2022 dibandingkan 2023 peningkatannya 503,34 persen," tuturnya.
Kunjungan Wisman Meningkat
Pihaknya sangat mengapresiasi kerja luar biasa dari seluruh stakeholders. Beberapa negara tercatat dengan wisman terbanyak ke Indonesia di Januari 2023.
"Malaysia 112 ribu lebih (wisman), Australia posisi dua dengan 99 ribu, Singapura posisi tiga, Timor Leste posisi empat , India di posisi kelima," katanya.
Sandi menyebut pihaknya akan terus mendorong kunjungan wisman dengan beberapa kegiatan. Hal tersebut dilakukan guna mendongkrak jumlah wisman berlibur ke Tanah Air.
"Ini terus meningkat dengan adanya ATF 2023, F1 Powerboat, dan WSBK yang baru selesai, kita harapkan juga akan semakin mendorong kunjungan dari wisatawan," terang Sandi.
Sementara, Sandi juga menyampaikan dukungannya terkait penyusunan pedoman pengembangan destinasi pariwisata aman bencana. Langkah ini melibatkan beberapa pihak untuk bersinergi.
"Buat saya ini non-negotiable bahwa kita harus mampu menghadirkan pedoman yang world class. Bagaimana menyampaikan bahwa berwisata di Indonesia walaupun ada potensi bencana, kita tetap melakukannya dengan aman, nyaman melalui pengembangan pedoman ini di destinasi-destinasi bukan hanya lima super prioritas tapi sampai ke desa wisata," katanya.
Advertisement
Sinergi
Sandiaga melanjutkan bahwa memiliki target pencapaian wisatawan Nusantara 1,4 miliar dan wisatawan mancanegara 7,4 juta. "Sementara Indonesia ini di ring of fire," katanya.
Menparekraf menambahkan, "Saya ingin bahwa potensi kebencanaan ini dimengerti justru dimitigasi sehingga tidak mengurungkan niat orang untuk berwisata tapi mereka berwisata dengan sudah memiliki informasinya."
Plt. Deputi Bidang Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Frans Teguh mengatakan upaya ini sejalan dengan visi menuju pada pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. "Kedua, pesan jelas juga dari amanat Undang-Undang Pariwisata juga RIPPARNAS kita," katanya.
"Kita harus menghadirkan destinasi pariwisata yang aman, ramah, nyaman dan terus mampu beradaptasi dengan lingkungan," tambahnya.
Frans menyebut bahwa ini menjadi hal yang penting karena pesannya jelas kini situasi dengan banyak krisis dan bencana. "Jadi kita ingin menyiapkan dan memastikan bahwa pengunjung mendapatkan pengalaman yang optimal kemudian tetap aman di destinasi-destinasi kita di seluruh Indonesia," lanjut Frans.
Mitigasi
Direktur Tata Kelola Destinasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Indra Ni Tua mengatakan terkait shelter tourism. "Shelter tourism di Cianjur ada penangan darurat yang mesti dilakukan secara cepat dengan fasilitas yang sudah terpasang," katanya.
"Fasilitas ini selama masa tenang dipakai sebagai salah satu amenitas, pada masa darurat sebagai tanggap darurat," lanjut Indra.
Kepala Disaster Risk Reduction UI, Fatma Lesta menjelaskan penting untuk mengetahui lebih dulu risiko-risiko bencana di seluruh destinasi super prioritas dan tentunya desa wisata. "Kemudian, bagaimana kita bisa meningkatkan resiliance dan juga membangkitkan masyarakat agar juga prepared terhadap bencana. Program ini sebetulnya kelanjutan dari Kedaireka tahun lalu," katanya.
Founder dan Principal Cerdas Antisipasi Risiko Bencana Indonesia (CARI!) dan Researcher di Kobe University, Mizan Bustanul Fuady Bisri menyebut sinergi akan mengantisipasi risiko bencana menuju Indonesia yang indah dan berkelanjutan.
"Kita bersama-sama akan melihat destinasi super prioritas di Indonesia dan memastikan risikonya dapat diantisipasi berbasis knowledge dan kita dapat terus mempertahankan keberlangsungan usaha mata rantai sektor pariwisata di destinasi super prioritas agar terus menjadi bangsa yang tangguh," terangnya.
Advertisement