Liputan6.com, Jakarta - Lima besar finalis Indonesia’s Next Top Model Cycle 3 tampil anggun dalam balutan kebaya dan kain batik. Setelah Monica tereliminasi, kini tersisa Iko, Marella, Berlian, Paula, dan Nathalie dalam ajang pencarian model terbaik itu.
Pada Minggu, 5 Maret 2023, para finalis melenggang di catwalk studio Indonesia's Next Top Model dalam siaran salah satu stasiun televisi swasta. Tema yang diangkat pada tantangan besar episode ini adalah "Lady in Kebaya."
Advertisement
Baca Juga
Panca Makmun, seorang koreografer fesyen yang juga juri kompetisi, bertugas mengarahkan model-model saat akan melakukan tantangan runway. "Kalian di runway ini berbalut kebaya yang sangat cantik dan anggun," ujar Panca.
Para gadis dengan badan semampai itu mengenakan pakaian tradisional Jawa yang mencuri perhatian. Setiap dari mereka tampak memakai kebaya kutubaru bermotif bunga-bunga dalam gaya lawasan. Tampilan kelimanya mencolok karena mengenakan kebaya berwarna terang, seperti merah muda, kuning, ungu, dan biru.
Kebaya kutubaru itu dipandankan dengan kain batik jarik tradisional asal Pekalongan yang tampak seperti motif Terang Bulan. Serasi dengan kebayanya, kain batik yang digunakan sebagai bawahan juga bermotif flora dan fauna, seperti bunga-bungaan dan burung.
Warnanya juga menonjol dalam palet terang, seperti kuning, putih, biru, dan merah muda. Di antara kebaya dan kain batik, kelima finalis Indonesia’s Next Top Model juga mengenakan angkin jumputan.
Detail Tradisional
Tampil berkebaya tentu tidak akan lengkap tanpa ragam aksesori. Kelima finalis Indonesia’s Next Top Model juga mengenakan selendang berwarna cerah yang disematkan di pundak kiri dengan bros.
Setiap model menggenggam kipas berbeda warna yang digunakan sebagai properti untuk dikibaskan saat berpose di runway. Penampilan mereka semakin anggun dengan tata rambut sanggul yang memperlihatkan anting dan kalung yang dikenakan secara jelas.
Mereka juga mengenakan high heels berwarna hitam dan emas yang mengilap. Panca ingin para model memancarkan karakter tertentu saat sedang berjalan dengan kebaya dan kain. "Kalian harus benar-benar jalan di runway ini (dengan) anggun, glamorous, and high fashion," ungkap Panca.
Marella sebagai salah satu finalis berkomentar, "Aku tuh kayak excited banget soalnya benar-benar belum pernah catwalk, fashion show (mengenakan) kebaya." Pendapat serupa disampaikan finalis Nathalie yang merasa percaya diri mengenakan kebaya. Ia berujar, "Okay, maybe it’s time for me to shine again."
Advertisement
Menantang
Beberapa model berpendapat bahwa berjalan dengan kebaya dan kain adalah hal yang menantang. "Roknya itu ternyata agak susah (dipakai) berjalan. Tapi, aku enggak boleh tunjukin kesusahan itu, dan aku harus bagus (penampilannya)," ujar Berlian, finalis yang pada episode itu ternyata harus tereliminasi.
Paula menyambung, "Jujur ya, kalau menurut aku tuh ini runway yang cukup susah. Jadi aku kayak benar-benar sudah latihan, sudah effort di backstage berkali-kali."
Demi menambah kesan tradisional, Indonesia’s Next Top Model menampilkan rumah joglo khas Jawa dengan nuansa lampu kuning temaram sebagai latar belakang landasan pacu. Ketika para gadis berjalan ke arah juri, lantunan lagu gamelan Jawa mengiringi.
Marella merupakan salah satu finalis yang banyak dipuji dalam runway tersebut. Kimmy Jayanti, model yang menggantikan Luna Maya sebagai juri, berkomentar, "Marella! Cantik, I love that." Panca juga merasa bahwa lirikan mata Marella saat berjalan dan berpose sangat "mengundang."
Ia berkata, "Kalau aku orangtua yang lagi cari calon mantu, yang ini ada di peringkat pertama." Dengan mengenakan kebaya, Marella memang membuat juri dan penonton pangling karena ia biasanya menunjukkan tampilan boyish.
Kebaya oleh Saung Batik WDrupadi
Sementara itu, Nathalie dikomentari terlalu banyak mengibaskan kipas saat berpose. Sebagai seorang dancer, Nathalie memang kerap menampilkan gerakan dalam pose runway-nya.
"Kipasnya kayak kipas sate ya, say," ujar Kimmy. "Terlalu menari enggak sih." Sementara itu Dave Hendrik, presenter yang menggantikan Ivan Gunawan sebagai juri tamu berkomentar, "Ini jadi arahan dari Mas Panca ada centil-centilnya ya di atas panggung." Panca menjawab bahwa setiap model harus tampil anggun, edgy, dan centil dengan cara mereka sendiri.
Kebaya dan gaun yang dikenakan kelima finalis berasal dari butik Saung Batik WDrupadi asal Bogor. Butik tersebut didirikan Wisni Indarto sejak 2013. Kebaya kutubaru bermotif bunga dan kain berwarna-warni memang menjadi ciri khas koleksi Saung Batik WDrupadi.
“Bahagia atas kepercayaan yang kami dapat dari INTM untuk menghadirkan Lady in Kebaya yang ANGGUN, GLAMOR and HIGH FASHION,” dikutip dari akun Instagram Saung Batik WDrupadi yang mengunggah video para model mengenakan kebayanya.
Advertisement