Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno optimistis momen mudik Lebaran 2023 akan membawa pemulihan ekonomi yang signifikan pasca-pandemi. Namun, persiapan menyambut para pemudik harus diintensifkan. Ia pun mengimbau para pemerintah daerah untuk membentuk satuan tugas dari lintas sektor.
"Bentuklah satgas mulai dari Satpol PP, Dishub, Dispar, Dinkes, jajaran TNI/Polri, dan jajaran dinas lainnya untuk mengawasi kawasan objek wisata dan aktivitas pengunjung yang diharapkan meningkat tajam," kata Sandiaga dalam Weekly Brief with Sandi Uno di Jakarta, Senin (10/4/2023).
Baca Juga
Ia menyatakan pihaknya untuk mengeluarkan surat edaran tentang penyelenggaraan kegiatan wisata yang aman, nyaman, dan menyenangkan di daya tarik wisata. Sandi pun menginstruksikan agar jajaran Dinas Pariwisata (dispar) setempat langsung memantau situasi mudik lebaran di berbagai destinasi wisata langsung ke lapangan.
Advertisement
"(Dispar) jangan ada di kantor dan belakang meja saja, tapi langsung terjun ke lapangan. Pantau situasi terakhir, lakukan monitoring dan evaluasi on the spot, agar kesiapan sarana prasarana tersebut dipastikan, dan dilaporkan jika ada kekurangan, dan pantau juga kesiapan dari pelayanan SDM-nya serta fasilitas sarana prasarana," sambung Sandi.
Pihaknya juga mengimbau para pengelola objek wisata bergerak cepat dan bergerak bersama dalam mengantisipasi lonjakan kunjungan wisatawan di musim mudik lebaran 2023 dari beragam aspek, dimulai dari pintu masuk, kelengkapan amenitas, hingga tempat parkir. "Keamanan, kenyamanan, kebersihan harus diperhatikan karena ini adalah bagian dari bentuk pemulihan yang berkualitas dan berkelanjutan," kata Sandi.
Â
Target Perputaran Ekonomi Selama Musim Mudik Lebaran 2023
Sandiaga menyebut pihaknya hampir memfinalkan persiapan menyambut wisatawan di beragam destinasi wisata. Dari prediksi 123,8 juta pergerakan masyarakat menurut kalkulasi Kementerian Perhubungan, pihaknya menargetkan bisa memenuhi 25 persen target pergerakan wisatawan nusantara tahun ini yang mencapai 1,4 miliar pergerakan.
"300 juta lebih (pergerakan) dapat tercapai dengan target perputaran ekonomi Rp100 sampai 150 triliun rupiah. Saya ingin mengajak seluruh pelaku industri parekraf untuk memanfaatkan momen kesempatan emas ini di lebaran 2023," kata dia.
Cara terbaik meningkatkan penjualan atau omzet, kata Sandi, adalah dengan memberikan pelayanan terbaik sehingga wisatawan bisa berwisata dengan aman, nyaman, dan menyenangkan. Ia mengingatkan para pelaku usaha untuk tidak aji mumpung dengan menaikkan harga seenaknya alias getok harga agar usaha mereka bisa berkelanjutan.
"Seandaikan ada pelanggaran, kami instruksikan agar ditindak tegas dan dibina agar tidak berulang. Kejadian tiap ada lonjakan kunjungan justru malah digetok. Padahal, kalau digetok mereka kapok, kalau dikejar-kejar, mereka lari," ucap Sandi.
Â
Â
Advertisement
Prediksi Titik Lonjakang Kunjungan Wisatawan di Musim Mudik Lebaran 2023
Dengan tingginya mobilisasi massa di musim mudik lebaran, Kemenparekraf pun memetakan tempat-tempat yang kemungkinan akan terjadi lonjakan kunjungan. Berikut detailnya:
- Di Jawa Barat, destinasi pariwisata yang berpotensi mendapat lonjakan tinggi adalah di Puncak Bogor, Cipanas, Cianjur, Tangkuban Perahu, Kawah Putih, Ciwidey, dan beberapa pantai di Jawa Barat.
- Di Jawa Tengah dan DIY, destinasi pariwisata yang berpotensi mendapat lonjakan tinggi adalah Dieng, Baturraden, Bandungan Semarang, Candi Prambanan, dan lainnya.
- Di Jatim, destinasi pariwisata yang berpotensi mendapat lonjakan tinggi adalah Gunung Bromo, Jatim Park, dan Taman Safari Prigen.
"Yang harus kita pastikan agar tidak membludak dan pelayannya lebih baik dan lebih cepat, lebih nikmat, dan tentunya dengan harga yang tepat. Mari gunakan kesempatan ini untuk menghadirkan proses mudik yang aman, lancar, dan smooth," ujar Sandi.
Kemenparekraf sebelumnya telah meluncurkan sejumlah program untuk mendukung mudik aman, nyaman, dan gratis. Berkolaborasi dengan empat online travel agent, yaitu Atourin, Mr. Aladn, Traveloka, dan tiket.com, mereka meluncurkan promo paket wisata mudik lebaran.Â
Belum lagi program Jelajah Masjid di Indonesia. Pihaknya pun menyiapkan beberapa rest area untuk mengurai kemacetan dan keramaian, sekaligus memastikan keadaan para pemudik, terutama pengemudi, tetap fit. "Setelah 12 jam, kita harus berhenti dan kita rencanakan berhenti di rest area, desa wisata, masjid, maupun beberapa spot yang kami sarankan," katanya.
Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19
Mengingat padatnya manusia di musim mudik lebaran, pihaknya pun sudah mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 melalui surat edaran untuk protokol kesehatan, termasuk di transportasi darat, udara, laut, maupun tempat pariwisata. "Memang PPKM sudah berakhir, tapi kita mengingatkan untuk semua berhati-hati. Walaupun tidak ada fasilitas khusus yang disiapkan objek wisata, namun tolong diperhatikan pengaturan prokes yang disyaratkan secara umum saja," ujar Sandi.
Sebelumnya, mengutip kanal Bisnis Liputan6.com, Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno, mengklaim 123,8 juta pergerakan akan jadi jumlah pergerakan mudik terbesar sepanjang sejarah. "Wajar, penduduknya makin banyak kok," ujar Djoko kepada Liputan6.com, Rabu, 29 Maret 2023.
Ia pun meminta kepada pihak sekolah maupun universitas untuk ikut membaca situasi terkini. Dalam hal ini, institusi penyelenggara pendidikan diharapkan bisa ikut menggeser waktu libur anak sekolah maupun kuliah pasca-Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperpanjang masa cuti bersama Lebaran 2023 menjadi 19-25 April 2023. Â
"Ini kan baru usulan, dari sebelumnya (cuti bersama Lebaran 2023 dimulai) tanggal 21 jadi 19. Itu bagus. Kalau bisa juga anak sekolah dan mahasiswa libur," pintanya.Â
Djoko berharap pemerintah terus siaga memantau pergerakan mudik. Meskipun untuk di jalur darat, tingkat kemacetan dan waktu tempuhnya kini bisa lebih terurai berkat adanya pembangunan jalan tol. "Persoalan macet sih biasa, kalau mudik itu udah jadi cerita. Asalkan macetnya tidak keterlaluan. Seperti sebelum ada tol, Jakarta-Solo Raya aja bisa sampai antara 30-35 jam. Sekarang bisa 10-12 jam," tuturnya.Â
Advertisement