Liputan6.com, Jakarta - Kebakaran terjadi di Trans Studio Mall Makassar, Jalan Metro Tanjung Bunga, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada Senin (24/4/2023). Api yang muncul membuat panik sejumlah pengunjung dan pedagang yang berada di dalam mal.
"Iya mobil pemadam kebakaran sudah dijalan," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar, Hasanuddin, Senin (24/4/2023), mengutip kanal Regional Liputan6.com.Â
Berdasarkan pantauan tim di lapangan, api berasal dari salah satu lantai di dalam mal. Awalnya, asap hitam muncul dan membumbung di dalam mal hingga membuat para pengunjung dan pedagang panik menyelamatkan diri. Tak lama berselang, api kemudian berkobar.
Advertisement
Tak hanya itu, sejumlah pengunjung yang memarkir kendaraan mereka di basement pun terlihat berusaha menyelamatkan kendaraan mereka ke tempat lebih aman. Hingga saat ini, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar tengah berjibaku memadamkan api yang masih menyala.
Selain itu, para petugas juga terus berupaya menyelamatkan sejumlah pengunjung yang masih terjebak di dalam mal. Belum diketahui pasti apa penyebab kebakaran di mal tersebut.
Yang jelas, di kota besar seperti Makassar, memang sangat rawan terjadi kebakaran. Bukan hanya terjadi di pemukiman, kebakaran juga bisa terjadi di dalam gedung. Tentu hal ini perlu diwaspadai sebab kebakaran bisa menelan korban jiwa. Jadi, masyarakat harus memiliki bekal pengetahuan ketika terjadi kebakaran.
Ketika terjadi kebakaran di dalam gedung, bukan tidak mungkin kita akan menjadi panik dan kesulitanmenyelamatkan diri. Lalu apa yang harus dilakukan ketika terjadi kebakaran di dalam gedung? Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), berikut tips menyelamatkan diri ketika terjadi kebakaran di dalam gedung.
1. Mengetahui Rute Penyelamatan
Yang harus diperhatikan pertama kali ketika Anda berada di dalam sebuah gedung, baik kantor, hotel, atau mal adalah harus mengetahui rute darurat untuk penyelamatan diri ketika terjadi sesuatu. Hal tersebut penting agar Anda bisa menyelamatkan diri ketika terjadi bencana gempa bumi maupun kebakaran.
2. Jangan panik
Meski terkesan klise, saat kebakaran, sebaiknya Anda jangan panik. Pasalnya, kepanikan bisa menjadi berbahaya karena Anda tidak bisa fokus menyelamatkan diri. Ada baiknya tetap tenang dan mencari jalan keluar ketika terjadi kebakaran. Anda juga bisa mengakses tangga darurat untuk keluar dari dalam gedung.
3. Gunakan akses menyelematkan diri
Pada dasarnya, konsep proteksi pasif (sarana dan metode untuk mengendalikan asap, panas maupun gas berbahaya apabila terjadi kebakaran) adalah untuk menghambat waktu rambat api, terutama pada lorong dalam sebuah gedung agar para penghuni gedung bisa mencapai tangga darurat.
Biasanya dalam gedung publik keamanan lorong tersebut sudah terjamin. Jadi bisa dilakukan penyelamatan diri ketika terjadi sesuatu seperti kebakaran.
Advertisement
4. Gunakan Tangga Darurat
Dalam sebuah gedung biasanya tangga darurat dibuat dengan konstruksi aman. Sebab, bagian ini sudah didesain khusus untuk menjadi jalan keluar yang diandalkan dalam keadaan darurat. Maka itu, pastikan Anda menggunakan akses ini dan menghindari elevator, serta ruang-ruang tertutup lain.
Selain dari Kemenkes, staf medis Dinas Pemadam Kebakaran dan Penaggulangan Bencana (Damkar PB) DKI Jakarta juga punya sejumlah saran agar tak terjebak di tengah asap maupun kobaran api. Apalagi, gedung-gedung tinggi di Jakarta juga rentan kebakaran.
Mengutip laman merdeka.com, Senin (24/4/2023), berikut tips menyelamatkan diri saat terjadi kebakaran di dalam gedung.
1. Merangkak dan cari tangga darurat
Asap yang ditimbulkan dari sebuah kebakaran akan meracuni setiap orang yang menghirupnya. Namun, asap tersebut masih bisa dihindari dengan cara merangkak. Cara ini sangat efektif, karena terdapat sisa oksigen yang mengalir di bagian bawah asap tersebut. Dengan begitu, mereka yang terjebak masih bisa bernapas dan mencari lokasi yang aman.
2. Dekati Jendela
Jika terlanjur terjebak kobaran api, kita disarankan segera mencari jendela terluar. Selain bisa mendapatkan udara segar, posisi tersebut bisa memudahkan petugas melaksanakan proses evakuasi.
Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta sudah dilengkapi kendaraan Bronto Skylift yang dilengkapi tangga dan alat pemadam. Mereka yang terjebak di tengah asap dan kobaran api bisa segera turun dan menjalani perawatan medis jika diperlukan.
Â
3. Hindari penggunaan lift
Anda yang terbiasa berada di dalam gedung tentu sudah tahu kalau kita dilarang keras menggunakan lift saat terjadi kebakaran. Sebab, mereka yang nekat mengoperasikan lift bisa mengalami resiko yang lebih fatal.
Jika kita sedang berada di gedung tinggi dan terjadi kebakaran, yang harus dicari adalah jalan tangga darurat, karena bilamana ada kebakaran atau gempa, maka tangga darurat itu adalah jalan yang utama.
Â
Advertisement