Liputan6.com, Jakarta - Bos Levi's mengatakan ia bermaksud mengembangkan lini produk denim netral gender karena ada "selera konsumen untuk itu." CEO Chip Bergh menepis rasa takut di tengah kontroversi kerja sama influencer transgender, Dylan Mulvaney, dengan produsen bir, Bud Light.
Ia mengungkap bahwa merek yang berbasis di San Francisco itu "perlahan" membangun pilihan pakaian uniseks. "Kita tahu bahwa beberapa wanita membeli beberapa produk pria dan beberapa pria membeli produk wanita. Kami tahu itu terus berlanjut, kami memiliki penelitian dan data untuk menunjukkannya," kata Bergh saat acara Axios BFD di San Francisco, Rabu, 10 Mei 2023, dilansir dari NY Post, Jumat, 12 Mei 2023.
Bergh, dengan tampilan denim-on-denim, mempromosikan upaya Levi's menciptakan lini netral gender sebagai tanggapan atas pertanyaan yang merujuk pada "aksi pemasaran Bud Light." "Bagaimana Anda memasarkan produk di dunia di mana orang lebih sadar akan identitas gender mereka?" tanya moderator Hope King, reporter bisnis senior Axios, menurut Mail Online.
Advertisement
King juga mereferensikan penelitian baru-baru ini yang mengungkap, sekitar satu persen orang dewasa saat ini menggambarkan diri mereka sebagai transgender, non-biner, non-conforming (atau) gender fluid. CEO Levi's yang berusia 65 tahun itu tidak membahas kontroversi Bud Light, malah menyebut bahwa Levi's "sebenarnya memiliki garis netral gender."
"Itu adalah koleksi kecil," katanya, menunjukkan bahwa perusahaan sedang berusaha menumbuhkan lini netral gender karena data menunjukkan wanita dan pria membeli produk yang dibuat untuk lawan jenis.
Lini Gender Fluid Pertama Levi's
Lini gender fluid pertama Levi's, koleksi Line 8, dirilis pada 2017. Siaran pers dari peluncuran mengatakan bahwa "pilihan produk dirancang untuk dikenakan oleh siapa saja, tanpa memandang jenis kelamin."
Pada 2019, Levi’s berbagi panduan belanja produk uniseks. Tahun berikutnya, merek tersebut merilis unggahan blog yang mengklarifikasi bahwa jeans Levi's 501 yang ikonis dibuat "untuk berbagai bentuk tubuh, apa pun jenis kelaminnya."
Sementara pakaian uniseks telah jadi bagian dari mode arus utama, Bud Light telah mengalami penurunan penjualan sebanyak 30 persen di beberapa daerah di AS sejak bekerja sama dengan influencer transgender Dylan Mulvaney pada 1 April 2023.
Pada awal April 2023, merek bir terlaris di Negeri Paman Sam itu mengirimi Mulvaney kaleng Bud Light khusus dengan wajahnya di atasnya untuk merayakan "365 Days of Girlhood" si influencer. Kaleng itu tidak pernah tersedia untuk penjualan publik, tapi ketika Mulvaney mengunggah foto kaleng itu ke jutaan pengikut Instagram-nya, para kritikus segera mengecam Bud Light.
Â
Advertisement
Ancaman Boikot
Sebelum ini, Maybelline terancam diboikot karena bermitra dengan Mulvaney. Serangan warganet bermula dari unggahan TikTok Dylan Mulvaney, akhir April 2023, saat ia memamerkan lini kosmetik untuk merayakan hari ke-365 dirinya secara terbuka mengidentifikasi diri sebagai seorang wanita.
"Mendapatkan (tampilan) glamour untuk Day 365 saya dengan @maybelline #maybelline partner," tulis Mulvaney dalam video yang telah mengumpulkan hampir 200 ribu likes saat artikel ini ditulis.
Melansir NY Post, 27 April 2023, unggahan promosi ini memicu protes terhadap Maybelline, mirip dengan gelombang boikot terhadap Anheuser-Busch's Bud Light karena menampilkan influencer transgender dalam iklan di media sosial. Banyak yang menggunakan media sosial untuk mengkritik Maybelline karena bermitra dengan Mulvaney.
Mereka menyerukan pada orang lain untuk berhenti membeli produk dari perusahaan makeup tersebut. Seorang pengguna TikTok menulis, "Terima kasih. Saya tidak akan membeli produk ini."
Sedangkan di Twitter, seorang pengguna mencuit, "Orang bodoh terbaru yang mempekerjakan Dylan Mulvaney adalah perusahaan makeup Maybelline. Ayo, boikot." Yang lain menambahkan, "Saatnya #BoycottMaybelline jadi tren, karena Maybelline menggunakan Dylan Mulvaney sebagai mitra mereka."
Kemunculan Dylan Mulvaney
Maybelline dan perusahaan induknya, L'Oreal, tidak segera menanggapi permintaan komentar dari The Post. Masih belum jelas apakah seruan untuk memboikot Maybelline akan mendapatkan daya tarik yang sama besarnya dengan seruan terhadap Bud Light.
Mulvaney dilaporkan telah memperoleh lebih dari 1 juta dolar AS (sekitar Rp14,9 miliar) dari iklan, termasuk merek fesyen dan kecantikan Kate Spade, Ulta Beauty, Haus Labs, dan CeraVe, serta Crest dan InstaCart. Ia juga memiliki 10 juta pengikut di TikTok.
Pada Maret 2023, ia muncul di "The Drew Barrymore Show," di mana sang bintang terkenal berlutut di depan Mulvaney dan memeluknya. Mulvaney juga bertemu Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih, musim gugur lalu.
"Mr. Presiden, ini adalah hari ke-221 saya bertransisi secara publik," kata Mulvaney pada Biden saat ia berbicara dengannya selama "forum kepresidenan." "Tuhan mencintai Anda," jawab Biden.
Mulvaney memanfaatkan popularitas TikTok, serta perusahaan yang ingin menyiarkan keberagaman. Ia berasal dari latar belakang istimewa, dan menggunakan tim Hollywood yang kuat untuk mendorong mereknya.
Seiring meroketnya popularitas Mulvaney, ada serangan hingga ia diboikot. Ketika Nike mengumumkan Mulvaney akan jadi model pakaian olahraga perempuan, kritikus menyebutnya sebagai "tamparan."
Advertisement